Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 15 Juli 2025

Apresiasi Penetapan Hari Deepawali Menjadi Libur Fakultatif

- Kamis, 23 April 2015 09:26 WIB
471 view
Apresiasi Penetapan Hari Deepawali Menjadi Libur Fakultatif
Kota Medan makin dikukuhkan sebagai Indonesia mini. Bukan saja karena terdiri berbagai etnis dan agama, tetapi terlebih karena terpeliharanya rasa hormat menghormati dan saling menghargai sesama anak bangsa. Ini merupakan proses panjang dari interaksi sosial yang berlangsung dari zaman ke zaman.

Di kota ini tak satupun etnis yang dominan. Itu sebabnya Kota Medan menjadi unik dan memiliki kekhasan, sebab tak satupun bisa mengklaim dirinya sebagai patron bagi etnis lainnya. Berbeda dengan di Pulau Jawa, etnis lainnya harus menyesuaikan diri dengan budaya Jawa yang telah lama eksis dan jumlahnya mayoritas.

Masing-masing etnis dan kelompok masyarakat di Medan tumbuh bersama. Tak ada dominasi antara yang satu dengan lain. Etnis Tionghoa, Tamil, Pakistan dan lain-lain hidup berdampingan dengan damai dengan etnis Jawa, Batak, Melayu, dan lainnya.

Seiring dengan tumbuhnya berbagai etnis di kota ini, agama juga berkembang dengan damai. Meski berbeda agama, tidak menghalangi untuk kerjasama dan bersilaturahmi. Apalagi dalam perkembangannya, agama menjadi lintas etnis. Artinya yang menjadi penganut agama tertentu misalnya, berasal dari beragam etnis.

Sudah berulangkali upaya membenturkan kelompok masyarakat di Medan menggunakan isu agama, namun gagal. Ternyata persaudaraan dan toleransi masih tinggi di antara lintas etnis dan agama. Perbedaan bukan alasan untuk bertikai dan saling membenci.

Umat Hindu misalnya, sudah lama hadir dan berkembang di Kota Medan, hidup berdampingan dengan penganut agama lain. Mereka secara nyata bisa dilihat di kawasan Kampung Madras dan tempat lainnya. Rumah  ibadahnya pun banyak dikunjungi turis lintas negara sebagai obyek wisata religi.

Untuk itu, kita mengapresiasi putusan Wali Kota Medan menetapkan Hari Deepawali sebagai libur fakultatif bagi umat Hindu yang merayakannya. Kendati secara nasional belum libur umum, di Medan, orang sudah bisa libur, baik dari pekerjaan dan sekolah. Ini bentuk pengakuan terhadap keberagaman di Indonesia, khususnya di Medan.

Selamat bagi penganut agama Hindu di Medan. Meski  Hari Deepawali  baru dijadikan libur fakultatif, ini sudah kemajuan besar. Penetapan tersebut harus disyukuri sebagai bentuk kepedulian terhadap penganut agama Hindu di daerah ini.

Langkah Pemko Medan perlu diusulkan ke pemerintah pusat, agar secara nasional Hari Deepawali menjadi libur nasional. Paling tidak, diberikan kelonggaran bagi yang merayakan, seperti penetapan libur fakultatif. Hal ini merupakan penerapan nyata dari semboyan Bhineka Tunggal Ika. (**)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru