Hari ini, Rabu 6 Mei 2015 merupakan hari bersejarah bagi Harian Sinar Indonesia Baru (SIB). Setelah 45 tahun hadir melayani pembacanya dengan format broadsheet sembilan kolom, kini mengalami resizing (perubahan ukuran) menjadi delapan kolom. Perubahan yang disuguhkan dalam menyambut usianya ke 45 tahun (pada tanggal 9 Mei 2015) ini tentu saja menimbulkan konsekwensi, baik bagi pembaca, pengiklan maupun internal Harian SIB.
Ini bukan perubahan format dadakan. Perubahan tersebut sudah melalui persiapan yang matang dari segenap keluarga besar SIB di semua lapisan unit kerja serta proses kajian yang mendalam secara psikologis (selera dan fanatisme pembaca terhadap penampilan SIB) maupun secara industrialis (efisiensi dan persaingan). Semuanya dilakukan tak lain adalah untuk bisa memuaskan pencinta Harian SIB.
Bagi pembaca setia Harian SIB, tentu saja awal-awal agak janggal memegang harian SIB. Biasanya halamannya lebar dengan kertas ukuran klasik broadsheet (yang nyaris tidak diproduksi lagi belakangan ini), kini serasa lebih pendek, padahal hanya satu kolom yang dipangkas. Percayalah, itu hanya soal waktu untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Tampilan delapan kolom akan terasa lebih pas dipegang di tangan, membolak-balik halamannya lebih nyaman. Enak dibaca ketika berada di kendaraan pribadi. Begitu juga saat koran dinikmati di bus, kereta api, dan pesawat terbang, tidak akan mengganggu orang lain yang berada di sekitar pembaca.
Redaksi menyesuaikan diri bagaimana menyajikan berita dalam kolom yang lebih pendek. Tentu saja jumlah dan panjang berita serta foto yang dimuat akan berubah dari sebelumnya. Judul akan lebih pendek dan secara langsung akan membuat tata rias koran sedikit banyak mengalami perubahan.
Meski kolom Harian SIB berkurang, bukan berarti mengurangi kuantitas isi. Koran terbitan Sumatera Utara yang diperhitungkan ini justru menambah lembaran beritanya, dari 16 halaman menjadi 20 halaman. Porsi untuk berita lokal semakin bertambah. Halaman Medan Kita, misalnya, bertambah menjadi dua halaman, dan halaman Marsipature Huta Na Be dari dua setengah halaman, menjadi empat halaman. Ini untuk memenuhi permintaan pembaca SIB agar konten lokal diperbanyak. Rubrik yang hadir setiap harinya makin variatif.
Wartawan harus bekerja lebih dari biasanya untuk menghasilkan berita-berita berkualitas yang layak baca. Ini bukan hal mudah, namun kami percaya, jika semua serius dan memberi hati, tak ada yang tak bisa diwujudkan. Ini semangat yang kami warisi dari DR GM Panggabean, pendiri Harian SIB, yang telah mendahului kita, menghadap Sang Pencipta.
Kami berharap perubahan ini mendapat sambutan positif dari pembaca. Sebab Harian SIB melangkah dengan dukungan masyarakat. Harian SIB bisa bertahan dan berkembang selama 45 tahun karena mengemban kepercayaan dan harapan pembaca. Itu yang membuat kami tetap bergairah menyajikan berita yang terbaik setiap harinya.
Perubahan Harian SIB hanya akan bermakna jika bisa memuaskan khalayak pembacanya. Berikan kritik, saran dan masukan bagi kami. Harian SIB akan dengan terbuka menerimanya, sebab koran ini milik semua agama, suku, ras, dan golongan. Kami tetap komit untuk Persatuan, Demokrasi dan Pembangunan, dengan balutan semangat menampilkan koran yang ‘Bukan Sekedar Berita’!
(**)