Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 14 Juli 2025

Save Rohingya

- Minggu, 24 Mei 2015 14:57 WIB
280 view
Save Rohingya
Penderitaan yang dialami oleh masyarakat Rohingya sudah saatnya kita ringankan melalui berbagai gerakan yang menolong dan menguatkan. Siapapun yang ditanya dan dari manapun latar belakang agamanya pasti tergerak hatinya melihat apa yang dialami oleh saudara kita dari Myanmar ini. Kita tidak tahu persis apa yang terjadi antara warga Rohingya dengan pemerintahan Myanmar. Dari berbagai analisis dan pemberitaan media terjadi diskriminasi rasial pada mereka karena Rohingya merupakan etnis yang minoritas dari suku dan agama di Myanmar.

Apa yang dihadapi oleh saudara kita ini patut kita ringankan dengan memberikan bantuan sambil melakukan upaya diplomasi dengan pemerintahan Myanmar oleh pemerintah RI. Sebagai sesama negara anggota ASEAN saatnya Jokowi-JK menggunakan upaya diplomatik demi menyelamatkan etnis Rohingya tanpa mencampuri internal dalam negeri Myanmar. Kalau etnis Rohingya terus mengalami hal seperti ini bisa menimbulkan tragedi kemanusiaan yang lebih besar.

Saatnya kita belajar dari apa yang dialami oleh etnis Rohingya betapa masalah minoritas masih sangat kuat di sebuah negara. Padahal sekarang ini merupakan era globalisasi dimana hal-hal yang namanya minoritas, kesukuan, agama bukan lagi sumber perdebatan dan konflik. Kita harus belajar dari apa yang pernah dikatakan oleh Marthin Luther Junior King,  saya ingin melihat suatu saat anak saya hidup dalam sebuah zaman dimana agama dan suku serta warna kulitnya jangan lagi ditanyakan dan diperdebatkan, saatnya kita melihat bagaimana karakternya.

Apa yang dikatakan oleh Martin Luther Junior King saatnya menginspirasi semua negara di komunitas ASEAN. Tindakan rasial yang dialami oleh etnis Rohingya sungguh tidak pantas. Sementara kita pernah mengenal salah satu tokoh pembaharu, reformis dan pernah mendapatkan nobel perdamaian dunia Aung Saan Su Kyi. Ini tentu sangat paradoks jika Su Kyi sampai diam dan tidak melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan etnis Rohingya.

Apalah arti nobel perdamaian jika ternyata masih mempermasalahkan identitas etnis yang tidak zamannya lagi. Untuk itu, komunitas negara ASEAN harus menggunakan upaya lobi, bahkan tekanan sekalipun untuk menyelamatkan etnis Rohingya yang saat ini banyak di tampung di negara kita. Saat ini etnis Rohingya hidup di berbagai tenda dan penampungan pemerintah dan nasibnya sangat menyedihkan. Tentu sebagai manusia yang punya nurani, tugas utama kita untuk menolongnya dan meringankan penderitaannya dalam bentuk gerakan Save Rohingya.

Mereka adalah saudara kita yang sedang menghadapi masalah. Masalahnya sangat kompleks karena mereka terusir dari negaranya. Beban mereka akan berkurang jika kita peduli dengan melakukan apa saja yang bisa meringankan beban mereka. Untuk itu, gerakan Save Rohingya atau apapun itu namanya merupakan tindakan dan aksi yang sangat mulia. Semoga upaya mencari jalan keluar dari masalah etnis Rohingya ini segera ditemukan sehingga mereka bisa kembali ke negaranya  sebagai warga negara yang sama hak dan kedudukannya di depan hukum dan pemerintahan, dalam hal ini pemerintahan Myanmar. (#)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru