Setelah bertahun-tahun terpuruk, pemerintah bertekad mengerahkan segenap daya upaya untuk kebangkitan pariwisata Danau Toba. Beberapa konsep sudah digadang-gadang Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli. Antara lain, akan dibentuk badan khusus untuk mengelola pariwisata kawasan Danau Toba. Pembentukannya masih menunggu turunnya keputusan presiden.
Skema manajemen bisnis yang teratur sedang digodok supaya masyarakat di luar Danau Toba ikut menikmati hasil dari pengelolaan pariwisatanya. Danau Toba harus berbeda cara pengelolaan bisnisnya dengan pariwisata Bali yang masih banyak melakukan impor baik di sektor makanan, minuman ataupun perkakas. Akibatnya, kemakmuran hanya dirasakan di titik-titik tertentu dan menular di luar daerah pariwisata pulau dewata itu.
Pemerintah merancang akan mengelola pariwisata Danau Toba layaknya mengelola real estate. Daerah-daerah di luar Danau Toba untuk membuat makanan, minuman, buah-buahan, pakaian dan pernak-pernik. Jadi daerah di luar Danau Toba ikut menikmati kue pariwisata tersebut.
Dalam bidang perhotelan, pemerintah tak akan mengizinkan untuk membuka peluang bagi pengusaha hotel untuk langsung membuka bisnisnya secara sembarangan. Direncanakan di tahun pertama hanya 10 hotel yang benar-benar layak dulu yang diizinkan beroperasi. Jika sudah ramai pengunjung, baru diberikan izin baru.
Penjualan pernak-pernik atau buah tanah khas Batak seperti ulos akan ditata ulang. Pemerintah tak akan membiarkan penjual ulos atau hasil buah tangan lain di Danau Toba terlampau banyak. Direncanakan hanya 40 toko ulos dulu, 20 toko pakaian khas Danau Toba, 20 pernak-pernik. Usaha kecil menengah akan makin berperan dan tentu saja pada gilirannya akan sejahtera.
Andalan Danau Toba bukan hanya keindahan panoramanya saja. Ada banyak potensi yang dimiliki, seperti seni budaya, geologi karena Danau Toba merupakan hasil letusan Gunung Toba. Untuk itu, pariwisata berbasis eco-tourism akan dikembangkan. Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) memberikan 500 hektare dari 1.200 hektare lahan yang berada dalam kewenangannya di sekitar Danau Toba.
Kita mengapresiasi upaya serius pemerintahan Presiden Jokowi untuk mengembalikan kejayaan pariwisata Danau Toba. Sebaik apapun konsep, tanpa dukungan dan keterlibatan masyarakat, akan sia-sia. Rakyat Danau Toba mesti ditanya pendapatnya, disosialisasikan dan tak boleh hanya penonton.
Sudah sejak lama banyak program dibuat untuk Danau Toba, tetapi tidak membuahkan hasil. Bukan apriori dengan apa yang akan dilakukan pemerintah saat ini. Kita sepenuhnya mendukung untuk kemajuan dan kejayaan pariwisata Danau Toba. Pemerintah mesti belajar dari kegagalan program masa lalu, agar kali ini manajemen bisnis yang dirancang berhasil guna bagi Danau Toba.
Pembentukan badan pengelola Danau Toba diharapkan dilakukan secara profesional. Orang-orang yang diangkat bukan karena kedekatan dengan penguasa. Tetapi orang yang benar-benar peduli, mengenal dan bisa bekerja untuk mengembalikan kejayaan Danau Toba. Mari dukung upaya pemerintah dengan sepenuh hati.
(**)