Hal ini menjadikan kecanduan judi sebagai kecanduan perilaku yang pertama, dan sejauh ini satu-satunya, yang didefinisikan di bagian klinis DSM-5 (dengan beberapa petunjuk bahwa gangguan video game pada akhirnya akan menyusul).
Seperti kecanduan alkohol dan obat-obatan, kecanduan judi ditandai dengan meningkatnya toleransi yang membutuhkan lebih banyak perjudian seiring berjalannya waktu untuk merasa puas. Orang dengan gangguan ini juga dapat mengalami penarikan diri yang menyebabkan iritabilitas ketika mereka mencoba untuk berhenti.
Terpapar sejak awalJeffrey Derevensky, psikolog dan direktur Pusat Internasional untuk Masalah Perjudian Remaja dan Perilaku Berisiko Tinggi di McGill University, mengatakan orang-orang bisa terpapa judi online sejak dini dan tanpa sadar. Salah satunya adalah dengan game online yang saat ini mudah diakses di smartphone.
Baca Juga:
Menurut dia game online yang mensimulasikan perjudian tanpa risiko finansial sering kali tersedia untuk anak-anak yang masih sangat muda.
Ia mengaku pernah menyaksikan seorang gadis muda bermain game mesin slot di tablet yang dipasang di ruang tunggu bandara. Anak perempuan itu kemudian menang dan mendapatkan poin, bukan uang sungguhan, dan menyukai permainan tersebut.
Baca Juga:
"Dia menang, dan dia berkata kepada ayahnya, 'Saya tidak sabar untuk memainkannya secara nyata,' dia pasti masih berusia tidak lebih dari 6 tahun," kata Derevensky.
Hasil penelitian juga menunjukkan sekitar 40 persen remaja telah memainkan permainan judi simulasi. Permainan ini sering kali melibatkan lebih banyak kemenangan daripada permainan di dunia nyata.
Pengenalan yang menyenangkan tanpa taruhan finansial dapat memicu minat. Penelitian ini menunjukkan remaja yang bermain game simulasi perjudian untuk mendapatkan poin berisiko lebih tinggi mengalami masalah perjudian di kemudian hari.
Melihat orang tua, saudara kandung, atau anggota rumah tangga lainnya berjudi juga menormalkan perjudian untuk anak-anak, membuat mereka lebih mungkin terlibat dalam perjudian dan perilaku berisiko lainnya, termasuk penggunaan alkohol dan narkoba.
Penelitian lain juga mengungkap semakin dini anak-anak terpapar perjudian melalui game online dan media lainnya, semakin parah masalah perjudian mereka di kemudian hari. (**)