Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 13 Juli 2025

Mengelola Waktu Bermain Game untuk Hindari Kecanduan

Robert Banjarnahor - Rabu, 21 Agustus 2024 10:22 WIB
306 view
Mengelola Waktu Bermain Game untuk Hindari Kecanduan
Foto: Reuters/Stringer
Ilustrasi bermain game
Jakarta (harianSIB.com)
Sering dipandang negatif, video game bisa berdampak terhadap kesehatan mental dan risiko kecanduan. Kekhawatiran ini sering kali menyebabkan beberapa rumah tangga memberlakukan aturan ketat atau bahkan melarang video game.

Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua video game memiliki dampak negatif, dan banyak penelitian menunjukkan bahwa jika dimainkan dengan bijak, video game juga dapat memiliki manfaat, seperti meningkatkan keterampilan kognitif, koordinasi tangan-mata, serta membantu dalam pembelajaran dan sosialisasi.

Masalah utama muncul ketika video game dimainkan secara berlebihan atau tanpa pengawasan, yang dapat menyebabkan kecanduan, gangguan tidur, dan penurunan performa akademis atau pekerjaan. Oleh karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan dan memastikan bahwa video game dimainkan dalam batas yang sehat.

Baca Juga:

Dikutip dari The Hindustan Times, Selasa (20/8/2024), video game berada di area abu-abu yang kompleks. Meskipun terlihat seperti cara santai untuk melepas penat dan menjadi aktivitas favorit, bermain video game bisa diibaratkan seperti berjalan di atas tali, menguji kemampuan untuk menyeimbangkan manfaat dan risikonya.

Sebuah studi yang dilakukan di Jepang antara tahun 2020 dan 2022 dengan hampir 100.000 peserta, dilansir dari Antara, menemukan korelasi positif antara penggunaan video game dan peningkatan kesejahteraan mental. Namun, penelitian ini juga memberikan peringatan tentang potensi dampak negatif.

Baca Juga:

Video game berfungsi sebagai bentuk pelarian, membantu mengurangi kecemasan dan stres. Studi ini menemukan bahwa bahkan sekadar memiliki konsol video game dapat meningkatkan kepuasan hidup. Selain itu, video game memberikan pengalaman katarsis dan menjadi wadah kreatif untuk meningkatkan keterampilan kognitif, kemampuan memecahkan masalah, navigasi visual-spasial, serta koordinasi tangan dan mata.

Namun, percakapan dengan rekan tim selama permainan sering disalahartikan sebagai bentuk sosialisasi nyata, yang dapat menimbulkan anggapan keliru tentang komunikasi di dunia nyata. Rendahnya aktivitas fisik menimbulkan masalah kesehatan, dan kebiasaan bermain game secara rutin kadang-kadang bisa berubah menjadi kecanduan, memengaruhi pola makan dan tidur.



Meski begitu, melarang video game secara total bukanlah solusi. Ketika sesuatu dilarang, justru menjadi lebih diinginkan. Sebagai gantinya, cobalah untuk mencapai keseimbangan.

Untuk memaksimalkan manfaat video game, penting untuk meminimalkan risiko dengan bermain secara moderat. Pastikan waktu bermain tidak mengganggu aktivitas penting seperti makan, tidur, olahraga, dan rutinitas sehari-hari lainnya. Dunia tidak boleh berputar hanya di sekitar video game.

Menetapkan batas waktu yang jelas, memantau waktu layar, dan mendorong aktivitas fisik diperlukan untuk menjaga konsumsi video game tetap terkendali. Sesekali memberikan hadiah atas kepatuhan terhadap batas waktu bisa menjadi motivasi untuk terus mematuhinya.

Pastikan game yang dimainkan sesuai usia dan tidak mengandung kekerasan. Perhatikan pola makan, terutama jika ada kebiasaan melewatkan makan atau makan berlebihan saat bermain.

Alih-alih menggunakan hukuman, ajak anak-anak duduk bersama dan beri penjelasan tentang dampak buruk dari bermain game secara berlebihan.

Cegah mereka dengan membahas kasus nyata di mana gaming yang berlebihan menyebabkan kerugian. Dengan bimbingan orang tua yang tepat, hubungan yang sehat dengan video game bisa terwujud.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru