
Pengadaan Mobil Dinas Rp 2,86 Miliar di Humbahas Merupakan Kebijakan Pemerintah Sebelumnya
Humbahas(harianSIB.com)Pengadaan lima unit mobil dinas senilai Rp 2,86 miliar oleh Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan (Pemkab Humbahas)
Namun, beberapa perilaku tertentu, meskipun sering kali tidak disengaja dapat melemahkan aspek penting ini.
Berikut adalah lima faktor yang tanpa disadari dapat merusak kepercayaan diri anak, serta cara untuk menghindarinya, sebagaimana dilansir oleh Times of India, dikutip dari Antara, Senin (13/1).
Baca Juga:
1. Luka tak terlihat dari kritik yang terus-menerus
Anak-anak tumbuh dengan dorongan, tetapi kritik yang terus menerus dapat meninggalkan bekas luka emosional yang tak terlihat. Mengoreksi kesalahan memang penting, tapi jika nadanya kasar atau terlalu sering, hal itu bisa membuat anak mempertanyakan kemampuannya.
Baca Juga:
Fokuslah pada umpan balik yang membangun. Alih-alih mengatakan, "Kamu selalu membuat berantakan," cobalah, "Ayo kita cari cara untuk merapikannya lain kali."
2. Membandingkan mereka dengan orang lain
Pernyataan seperti, "Mengapa kamu tidak bisa seperti saudaramu?" dapat sangat menyakiti hati anak. Perbandingan membuat anak merasa tidak mampu dan dapat menimbulkan kebencian terhadap orang yang dibandingkan.
Kiat rayakan lah kekuatan dan kelebihan unik anak Anda. Ganti perbandingan dengan pujian yang bersifat personal, seperti, "Saya suka betapa kreatifnya idemu!
3. Perlindungan yang berlebihan
Meskipun wajar jika Anda ingin melindungi anak dari kegagalan atau kekecewaan, perlindungan yang berlebihan dapat menghalangi kemampuan mereka untuk mengatasi tantangan.
Anak-anak yang tidak diizinkan melakukan kesalahan dapat tumbuh dengan meragukan kemampuan mereka. Biarkan mereka menyelesaikan masalah kecil secara mandiri.
Mulai lah dengan tugas-tugas yang mudah dilakukan seperti mengemas tas sekolah atau menyelesaikan konflik kecil dengan teman.
Tidak mengakui usaha atau keberhasilan anak, baik besar maupun kecil, dapat membuat mereka merasa kurang dihargai.
Lama kelamaan, mereka mungkin akan berhenti mencoba karena mereka merasa usaha mereka tidak penting. Rayakan pencapaian, bahkan yang kecil sekalipun.
Ucapan sederhana, "Aku bangga padamu karena sudah mencoba!" akan sangat membantu dalam membangun kepercayaan diri mereka.
Menyebut anak "malas", "pemalu", atau "canggung" mungkin terlihat tidak berbahaya pada saat itu, tetapi label seperti itu dapat melekat dan membentuk persepsi diri mereka.
Seiring waktu, mereka mungkin akan menginternalisasi kata-kata tersebut dan mulai percaya bahwa kata-kata itu mendefinisikan siapa mereka.
Fokus lah pada perilaku, bukan sifat. Daripada mengatakan, "Kamu malas sekali," cobalah, "Ayo kita berusaha untuk lebih proaktif dalam mengerjakan tugas-tugasmu.". (*)
Humbahas(harianSIB.com)Pengadaan lima unit mobil dinas senilai Rp 2,86 miliar oleh Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan (Pemkab Humbahas)
Tapteng(harianSIB.com)Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Tapanuli Tengah berhasil mengungkap kasus peredaran narkotika jenis ganj
Medan(harianSIB.com)Harga cabai merah dalam dua pekan terakhir ini sempat alami kenaikan dari sekitar Rp 20.000 per Kg, naik menjadi Rp 37.
Batangkuis(harianSIB.com)Pemain Sepak Bola Tim Nasional Putra Indonesia U17, berlatih, Sabtu (9/8/2025) sore, di Stadion Utama Sumut yang b
Tapteng(harianSIB.com)Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Alexander Sinulingga melantik 430 siswa SMA Negeri 1 Plus Matauli Pand