Medan (harianSIB.com)
Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan peremajaan sawit rakyat (PSR) sampai 2022 menjadi 540.000 hektare (ha). Rinciannya Sumatera seluas 397.200 ha, Jawa 6.000 ha, Kalimantan 86.300 ha, Sulawesi 44.500 ha dan Papua 6.000 ha.
Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar, Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan), Hendratmojo Bagus Hudoro, mengatakan itu pada webinar & live streaming "Dampak Positif Program PSR, Sarpras & Pengembangan SDM" diselenggarakan Media Perkebunan dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
“Target harus dicapai untuk menyejahterakan masyarakat petani sawit karena saat ini banyak sawit rakyat yang sudah tua,†tegasnya.
Hendratmojo mengungkapkan, seperti dilaporkan wartaan Loran SIB Oki Lenore Sabtu (26/3/2022), PSR harus menggunakan benih bersertifikat. “Cara itu juga untuk memperbaiki tata kelola yang baik sesuai good agruculture practices (GAP),†paparnya.
Di Tanah Air total luas perkebunan kelapa sawit mencapai 16,38 ha, 6,94 juta ha milik rakyat. Untuk PSR harus memastikan lahan tak masuk daerah kawasan, tidak bermasalah. “Ada petani enggan ikut PSR karena harga TBS masih tinggi. Padahal dengan PSR akan lebih banyak hasilnya,†katanya.
Menurutnya, mendorong PSR cepat terealisasi dengan payung hukum Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 3/Tahun 2021, di mana dinas kabupaten bisa melaporkan langsung ke BPDPKS untuk dilakukan peremajaan, selanjutnya diteruskan ke dinas provinsi, lalu ke Ditjen Perkebunan Kementan, baru ke BPDPKS.
“Jadi petani lapor ke Dinas Kabupaten dan Dinas Kabupaten bisa langsung ke BPDPKS,†tambahnya.
Untuk mempercepat PSR juga dibuat jalur pengusulan baru yaitu kemitraan. Tahun 2020, jalur dinas ditargetkan 100.000 Ha, kemitraan 80.000 Ha.
Direktur BPDPKS Sunari menyatakan aturan rinci pengajuan jalur kemitraan sedang dirancang lewat Peraturan Dirut BPDPKS. “BPDPKS bersama stakeholder lainnya berusaha mempercepat realisasi PSR juga program lainnya seperti sarana dan prasarana dan pengembangan SDM tetapi tetap dengan tata kelola yang baik agar target tercapai,†katanya.
Dari PSR diharapkan meningkatkan produktivitas dan kualitas TBS; penerapan praktik perkebunan yang baik (GAP) dan memperbaiki tata ruang perkebunan. Total realisasi PSR 2016-2021 adalah luas 242.537 Ha, jumlah pekebun 105.684 orang, dana tersalur Rp6,59 triliun.
Program sarpras tahun 2021 4 lembaga pekebun dengan dana Rp21,1 miliar. Sedang program pengembangan SDM 9.769 peserta pelatihan dan beasiswa 3.265 mahasiswa. Dana tersalur Rp199,01 di 21 provinsi. (*)