Jakarta (harianSIB.com)
Meskipun di tengah pandemi ditambah perang Rusia Vs Ukraina yang membuat semua negara menghadapi kesulitan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi Indonesia diyakini akan semakin membaik.
Namun, pasar Indonesia yang sangat besar, harus dikelola dengan baik sehingga menjadi pasar terdepan dan sejajar dengan negara-negara maju di dunia. Dengan demikian, Produk Domestik Bruto (PDB) akan meningkat.
Ketua FPKB DPR RI H Cucun Ahmad Syamsurijal menyatakan hal itu saat membuka diskusi publik bertajuk 'Menangkap Peluang Investasi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi', Rabu (30/3/2022), di Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta.
Diskusi yang digelar Fraksi PKB DPR RI ini, untuk menggali peluang investasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi pasca pandemi menuju endemi.
Tampil sebagai pembicara antara lain, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI H Fathan Subchi, Direktur Investasi INA Stefanus Ade Hadiwidjaja, Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Kartiko Wirjoatmodjo, Ketua Komite Tetap (Komtap) Kadin Pusat Reza Valdo Maspaitella, dan Keynote speaker Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Juga hadir Ketua Komisi VI DPR RI H. Faisol Reza, anggota FPKB DPR RI H. Nashim Khan, Tommy Kurniawan, Ela Siti Nurtamah (moderator) dan lain lain.
Cucun Ahmad Syamsurijal mengakui perang Rusia Vs Ukraina berdampak pada pertumbuhan ekonomi dunia juga Indonesia. Apalagi, kedua negara itu merupakan negara produsen migas terbesar di dunia. Konsekuensinya memang terjadi inflasi dan harga-harga mengalami kenaikan yang cukup tajam.
"Tetapi, Indonesia dengan sumber daya alam yang melimpah, pertumbuhan ekonominya mengalami pertumbuhan dengan baik," katanya.
Kang Cucun sapaan akrab Cucun Ahmad Syamsurijal juga mengatakan diperlukan upaya membuat skema untuk tata kelola sebagai market terbesar keempat dunia.
"FPKB DPR optimis dan bangga dengan menjadi Presidensi G20, maka Indonesia memiliki nilai tawar yang kuat untuk memperkuat ekonomi nasional,†kata Cucun sebagaimana dilaporkan jurnalis Koran SIB Jamida Habeahan.
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai diskusi ini sangat strategis, sekaligus menunjukkan Fraksi PKB selalu berinovasi dan berevolusi untuk meminta para pembicara di bidangnya menyampaikan tentang kondisi kondisi kekinian dan apa yang akan dilakukan ke depan. Artinya, ini sesuatu yang bagus kalau dilakukan dengan rutin. (*)