Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 04 Juli 2025

Rest Area Dikelola Hutama Karya Dipastikan Telah Penuhi Standar Pelayanan Minimal

Redaksi - Jumat, 03 Maret 2023 12:26 WIB
263 view
Rest Area Dikelola Hutama Karya Dipastikan Telah Penuhi Standar Pelayanan Minimal
Foto: Dok/HK
Foto: Salah satu rest area yang dikelola Hutama Karya sesuai standar pelayanan minimal 
Medan (harianSIB.com)
PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) memastikan rest area sebagai fasilitas pendukung di seluruh jalan tol yang dikelola telah memenuhi spesifikasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan kriteria yang berlaku di jalan tol.
Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro, mengatakan, Hutama Karya saat ini mengoperasikan 21 rest area permanent dan 4 (empat) rest area temporary sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permen PUPR) No. 28 Tahun 2021.
“Rest area kami cukup nyaman dilengkapi tempat parkir yang luas, toilet yang memadai, musholla, SPBU, SPKLU, minimarket, restoran, bengkel hingga tenant UMKM,” ujar Koentjoro.
Koentjoro menambahkan, untuk rest area yang saat ini telah beroperasi di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang dikelola Hutama Karya, yakni 12 rest area di ruas Bakauheni-Terbanggi Besar berada di KM 20 jalur A&B, KM 33 jalur A&B, KM 49 jalur A&B, KM 67 jalur A & B, KM 87 jalur A & B, KM 116 jalur A & B; 9 (sembilan) rest area di ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung tepatnya di KM 163 A, KM 172 B, KM 208 A, KM 215 B, KM 234 A, KM 269 B, KM 277 A, KM 306 B, KM 311 A.
“Sementara untuk ruas Pekanbaru-Dumai baru disediakan rest area temporary dikarenakan untuk lahan rest area permanent sebelumnya mengalami keterlambatan pembebasan lahan. Saat ini baru terdapat 4 (empat) rest area yang berlokasi di KM 45 Jalur A, KM 65 Jalur B, KM 82 Jalur A & B yang fasilitasnya tidak kalah dengan rest area permanent yaitu meliputi SPBU, tenant UMKM, minimarket, musholla dan lainnya,” katanya.
Tak hanya itu, untuk mewujudkan jalan tol berkelanjutan, Hutama Karya juga berinovasi menciptakan Unit Pengolahan Sampah (UPS) menggunakan media lalat ‘tentara hitam’ atau metode Black Soldier Fly (BSF) yang telah diterapkan sejak November 2022, berlokasi di rest area 215 jalur B Tol Terbanggi Besar- Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka).
“Awalnya Hutama Karya mencari cara mengatasi pengelolaan sampah organik yang baik serta memiliki nilai ekonomis, akhirnya tercetuslah ide untuk menggunakan metode ini. Hasil dari pengelolaan sampah ini dapat dimanfaatkan menjadi produk baru serta kedepannya unit pengolahan sampah ini dapat dimanfaatkan menjadi salah satu sarana rekreasi dan edukasi bagi pengunjung rest area,” tutur Koentjoro.
Selain itu, dalam mendukung program pemerintah mewujudkan kualitas pelayanan yang baik dalam menjalankan kegiatan pengoperasian jalan tol pada layanan rest area, Hutama Karya berkomitmen melibatkan peran masyarakat setempat dan pengusaha lokal dalam pengelolaan rest area.
Komitmen itu diwujudkan dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar rest area dan memfasilitasi sewa tenant khusus Usaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan sistem sewa terjangkau serta pelatihan berkala yang bertujuan meningkatkan pemahaman dan kapasitas keterampilan masyarakat setempat dan pengusaha lokal.
Saat ini kapasitas rest area sendiri dapat menampung total 1.211 tenant. Dan masih tersedia untuk disewakan 739 tenant dan sudah terisi 472 tenant yang telah mengakomodir 80% tenant khusus UMKM.
Ini dilakukan guna memberikan peluang kepada masyarakat sekitar tol untuk mengembangkan usahanya dan meningkatkan perekonomian daerah. Di mana sesuai dengan regulasi, setiap rest area wajib menyediakan minimal 30% tenant khusus untuk pengembangan UMKM.
“Pengaturan skema bisnis rest area Hutama Karya memberikan peluang yang besar bagi UMKM daerah setempat dengan harga sewa ruang untuk UMKM yang disewakan jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga sewa untuk ruang tenant komersial. Minat masyarakat untuk mengisi tenant di rest area sepanjang JTTS juga semakin besar," kata Koentjoro.
Hal ini, lanjutnya, sejalan dengan komitmen Hutama Karya selaku pengelola tol untuk memaksimalkan potensi sekitar wilayah JTTS melalui UMKM, Hutama Karya terbuka untuk kerja sama di seluruh rest area yang sudah beroperasi. Harapannya dukungan Hutama Karya ini dapat mendorong perkembangan perekonomian di kawasan tersebut.
Selain itu, rest area yang telah dibangun juga didesain dengan konsep kearifan lokal, salah satunya di ruas Bakauheni-Terbanggi Besar dan ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, di mana bangunannya terinspirasi dari ikon kota lampung, Menara Siger Lampung dan Rumah Adat Lampung.
“Hutama Karya juga telah melakukan koordinasi yang intens dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan Pemerintah setempat khususnya Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah untuk menyediakan tenant khusus kerajinan Dekranasda," kata Koentjoro.
Koentjoro melanjutkan, produk yang dijual merupakan hasil dari pengrajin lokal. Saat ini, program yang sudah berlangsung ada di Provinsi Lampung yang bekerja sama dengan Dekranasda Lampung.
"Harapannya menjadi sarana untuk mempromosikan kebudayaan dari daerah setempat serta merangkul dan bekerja sama dengan paguyuban/lembaga swadaya serta mitra binaan masyarakat setempat," tutup Koentjoro.
Untuk kondisi terkini jalan tol, Hutama Karya mengimbau seluruh pengguna jalan agar mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol, salah satunya dengan menggunakan satu kartu Uang Elektronik (UE) hanya untuk satu kendaraan serta memastikan kecukupan saldo UE sebelum memasuki gerbang tol.
Apabila pengguna jalan lupa untuk mengisi saldo UE, dapat menggunakan aplikasi HK Toll Apps yang dimiliki Hutama Karya, di mana terdapat fitur Cek Saldo UE dan juga dapat melakukan top up saldo UE.
Selain itu, pengguna jalan tol juga diimbau untuk berkendara dengan kecepatan minimum dan maksimum sesuai yang dipersyaratkan dan tidak menggunakan bahu jalan kecuali dalam keadaan darurat. (*)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru