
Pernyataan Fadli Zon Soal Tragedi ’98 Picu Kecaman Publik
Jakarta(harianSIB.com)Amnesty International Indonesia (AII) menilai pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut pemerkosaan massal
Mulanya, presiden ke-5 itu awalnya bicara terkait capaiannya selama tiga tahun menjadi kepala negara. Megawati mengaku sudah membuat sejumlah lembaga di pemerintahan, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Saya ini banyak loh, tiga tahun jadi presiden produktif banget, bukan nyombongin diri, karena perlu. Konflik tadi saya sudah bilangin, teroris, bom, BLBI, lembaga MK, MK itu saya bikin loh. Gile nggak. Sekarang dimain-mainin kayak gitu. MK, KPK, BNN, BMKG, Detasemen 88 Khusus Antiteroris, BNPB. Gile nggak? Cuma tiga tahun doang loh semua saya bikin," katanya seperti dikutip detik.com.
Baca Juga:
"Itu namanya BMKG sekarang keren, dulu saya sampai bingung adanya di Kementerian Perhubungan, bingung saya, ada urusan apa cuaca sama perhubungan, coba mikir. Jadi adanya di eselon II atau III, ya boro-boro mau ketemu menteri, nggak ada dah, waktu sebelum dibuat BMKG loh," lanjut dia.
Megawati menyebut begitulah seharusnya seseorang menjadi pemimpin. Kemudian, di tengah pernyataannya, Megawati tiba-tiba menyinggung 'Blok Medan'.
Baca Juga:
"Itu maksud saya, as a leader, please be a leader, pemimpin yang saya bilang kayak tadi, nah kamu itu yang mau jadi-jadi itu, kalau saya nanti tahu. Iya, seperti di Maluku ya itu, nah itu apa tuh, tolong dong yang aku dengar itu tambang Medan itu opo niku," ucap Megawati.
Pertanyaan Megawati lalu dijawab oleh salah satu kader PDIP yang duduk di barisan depan. Dia menyebut yang dimaksud Megawati yakni 'Blok Medan' yang berada di Maluku Utara.
"Blok Medan," jawab si kader.
"Lah yo Blok Medan," timpal Megawati.
"Blok Medan di Maluku Utara, Bloknya Medan tapi di Maluku Utara," jawab kader itu lagi.
"Loh makanya saya nggak tahu, makanya saya nanya, itu opo toh," tutur Megawati.
Megawati mengaku mengetahui soal 'Blok Medan' tersebut. "Saya nggak tahu, tapi saya tahu, jangan dipikir Ibu itu bodoh," imbuhnya.
Nama Wali Kota Medan sekaligus menantu Presiden Joko Widodo, yaitu Bobby Nasution, dikaitkan dengan 'Blok Medan' tambang di Malut. Mensesneg Pratikno irit komentar saat ditanya mengenai kasus tersebut.
Istilah 'Blok Medan' itu muncul saat persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Ternate. Istilah ini disampaikan oleh Kepala Dinas ESDM Malut Suryanto Andili saat dihadirkan sebagai saksi dalam kasus suap pengurusan izin usaha pertambangan (IUP) yang menjerat AGK.
Suryanto kemudian mengungkapkan jika istilah 'Blok Medan' itu merupakan penyebutan untuk nama orang. Sosok tersebut adalah Wali Kota Medan Bobby Nasution. Suryanto kemudian menyatakan dia pernah ke Medan menemani AGK untuk membahas investasi di Malut. Namun dia tidak mengungkapkan mereka bertemu siapa di Medan.
Terbaru, AGK menyebutkan bahwa istilah 'Blok Medan' itu mengacu ke istri Bobby, Kahiyang Ayu. Sebab, blok tambang itu merupakan milik Kahiyang Ayu.
Tanggapan Bobby
Terkait hal itu, Bobby mengatakan tidak etis jika dia mengomentarinya. Sebab, istilah yang muncul merupakan bagian dari persidangan.
Bobby mempersilakan hal itu dibahas di persidangan. Bobby mengaku akan mengikuti apa pun yang di persidangan. (*)
Jakarta(harianSIB.com)Amnesty International Indonesia (AII) menilai pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut pemerkosaan massal
Asahan(harianSIB.com)Tiga orang pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal ditangkap Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara (Sumut) di p
Sergai(harianSIB.com)Polres Serdangbedagai (Sergai) mengamankan seorang sopir angkutan umum (angkot) jurusan MedanTebingtingi dari perusaha
Jakarta(harianSIB.com)Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra menegas
Jakarta(harianSIB.com)KPK mengendus adanya pembelian jet pribadi melalui hasil korupsi dari penggunaan dana penunjang operasional dan progra