Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 07 Juli 2025
Sidang Kabinet Paripurna Terakhir

Jokowi: Jangan Buat Kebijakan Ekstrem yang Timbulkan Gejolak

* Dukung Penuh Program Prabowo, Menteri Diminta Buatkan Regulasi Baru Bila Perlu
Redaksi - Sabtu, 14 September 2024 11:03 WIB
199 view
Jokowi: Jangan Buat Kebijakan Ekstrem yang Timbulkan Gejolak
(Foto: Ant/M Risyal Hidayat)
SIDANG KABINET TERAKHIR: Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin memimpin sidang kabinet paripurna terakhir di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (13/9).
Jakarta (SIB)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pesan-pesan dalam sidang kabinet paripurna di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Salah satunya pesan soal jangan bikin kebijakan ekstrem yang bisa membuat gejolak masa transisi pemerintahan.


"Menjaga situasi yang kondusif kita butuh stabilitas untuk melakukan pembangunan sehingga pastikan jangan sampai ada riak-riak gejolak sampai pemerintahan berikutnya terbentuk," kata Jokowi saat membuka sidang, Jumat (14/9) seperti dilansir Harian SIB.


"Artinya kita harus bisa menjaga daya beli masyarakat, jaga inflasi, jaga pertumbuhan, menjaga keamanan, menjaga ketertiban dan jangan membuat kebijakan-kebijakan ekstrem, terutama berkaitan dengan hajat hidup orang banyak yang berpotensi merugikan masyarakat luas, yang berpotensi menimbulkan gejolak," tambahnya.

Baca Juga:

DUKUNG PENUH
Selain itu, Jokowi juga meminta jajarannya mendukung penuh program-program presiden dan wapres terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Dia berharap transisi ke pemerintahan baru bisa berjalan efektif.


"Kita semuanya harus dukung penuh program presiden terpilih, pastikan transisi pemerintah berjalan efektif," ungkap Jokowi.

Baca Juga:

Jokowi meminta agar program unggulan Prabowo bisa mendapatkan landasan yang kuat sebelum benar-benar dilakukan. Maka dari itu, dia meminta bila memang perlu regulasi baru untuk mempersiapkan program Prabowo, bisa segera dibuat dan diselesaikan.


"Jika diperlukan dukungan regulasi baru, jika perlu perumusan kebijakan yang harus dibuatkan, segera dibuat dan diselesaikan. Utamanya untuk program unggulan presiden terpilih," sebut Jokowi.


Hal ini dilakukan agar setelah dilantik mulai 20 Oktober 2024 mendatang, Prabowo dan pemerintahannya bisa segera bekerja dan berlari kencang. "Ini dilakukan agar pemerintah baru setelah dilantik bisa segera bekerja dan berlari kencang," tegas Jokowi.


Terima Kasih
Saat membuka sidang, Jokowi menyapa Wapres Ma'ruf Amin, Presiden terpilih sekaligus Menhan Prabowo Subianto dan para menteri Kabinet Indonesia Maju yang hadir dalam sidang kabinet di gedung Istana Garuda, IKN.


"Yang saya hormati Bapak Wakil Presiden, Bapak Presiden Terpilih, para Menteri, para Wakil Menteri, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, Kepala BIN, bapak ibu sekalian yang saya hormati," kata Jokowi.


"Ini adalah sidang kabinet terakhir dari Kabinet Indonesia Maju dan pada kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kerja keras, dedikasi, dari Bapak Ibu semuanya dalam menjalankan pemerintahan, dalam melaksanakan program dan visi presiden dan wakil presiden dalam menghadapi berbagai tantangan-tantangan yang ada," kata Jokowi.


Mohon Maaf
Pada kesempatan itu, Jokowi meminta maaf kepada jajarannya.


"Saya juga ingin memohon maaf kepada Bapak Ibu semuanya jika dalam 10 tahun ini ada hal-hal yang dirasa kurang berkenan dalam berinteraksi dan ada hal-hal yang kurang maksimal, sekali lagi saya ingin memohon maaf yang sebesar-besarnya," kata Jokowi.


Diketahui pada 20 Oktober mendatang masa tugas kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf akan berakhir, dan akan dilanjutkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto. Presiden Jokowi akan menyelesaikan masa kepemimpinannya selama 2 periode.


Sidang kabinet ini membahas mengenai persiapan transisi pemerintahan atau estafet pemerintahan dari pemerintahan sekarang, kepada pemerintahan berikutnya.

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru