Abdul Mu'ti mengatakan, dokumen pertama yang diteken adalah kesediaan menjadi bagian dalam
Kabinet Prabowo-Gibran Rakabuming Raka. Kemudian, dokumen kedua berkaitan dengan mendukung setia pada NKRI hingga pemerintahan lima tahun ke depan.
"Kedua pakta integritas yang isinya normatif saja setia pada negara kesatuan republik Indonesia, siap mendukung pemerintahan Pak
Prabowo dan menjaga wibawa beliau sebagai Presiden dan menjaga kewibawaan bangsa negara," ucapnya.
Baca Juga:
Abdul Mu'ti sendiri mengungkap akan didampingi dua wakil menteri Kemendikdasmen. Namun, dia belum mengetahui pasti siapa sosok wakil menteri yang mendampinginya.
"Insyaallah saya didampingi 2 orang wakil menteri, tapi wakilnya siapa belum tahu otoritas beliau," ucapnya.
Baca Juga:
Kembali MenjabatBeberapa menteri dalam
Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kabarnya bakal kembali menjabat di era pemerintahan presiden terpilih
Prabowo Subianto. Kabar ini makin terang benderang jelang pelantikan
Prabowo akhir minggu ini.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan pada saat pengumuman kabinet nanti akan ada menteri-menteri yang kembali menjabat. Baik meneruskan jabatannya di kementerian yang sekarang maupun menjabat di kementerian yang lain.
"Nanti dicek saja mana menteri yang sekarang duduk sebagai menteri kemudian duduk lagi sebagai menteri, atau dia duduk sekarang sebagai menteri dan nanti akan duduk lagi sebagai menteri di pos yang sana ataupun berbeda," ungkap Muzani ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (14/10).
Pria yang juga baru dilantik sebagai Ketua MPR RI itu mengatakan
Prabowo memang melihat beberapa nama cukup layak dan cocok untuk duduk kembali sebagai menteri.
"Ada beberapa nama yang cukup compatible dan cukup bagus untuk duduk kembali sebagai menteri," beber Muzani.
Tak Masuk Kabinet Partai NasDem memutuskan tidak masuk kabinet pemerintahan
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Kendati demikian, Waketum Partai NasDem Saan Mustopa menegaskan, keputusan itu bukan berarti NasDem menjadi bagian dari oposisi.
"Bukan (oposisi), kita tetap dalam barisan pemerintahan Pak
Prabowo, Pak Gibran. Jadi kita men-support dan mendukung sepenuhnya apa yang menjadi keputusan kebijakan dan program pemerintahan Pak
Prabowo," kata Saan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/10).