Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 26 Juni 2025
Dipanggil ke Kertanegara

Prabowo Minta Calon Menteri Teken Pakta Integritas

* Nasdem Tegaskan Tak Masuk Kabinet, Bukan Berarti Oposisi
Redaksi - Selasa, 15 Oktober 2024 10:46 WIB
234 view
Prabowo Minta Calon Menteri Teken Pakta Integritas
Foto: Antara/Aprillio Akbar
DIPANGGIL: Politisi Maruarar Sirait dan mantan istri Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Veronica Tan turut hadir saat dipanggil ke kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10).
Jakarta (SIB)
Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang diyakini bakal menjadi calon menteri untuk pemerintahan baru ke depan ke kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta, Senin (14/10) sore, untuk menyampaikan langsung penugasan-penugasan mereka serta memberikan arahan-arahan.

Dari pantauan di lokasi sejak pukul 15.00–16.00 WIB, seperti dilansir Harian SIB, ada belasan pejabat yang menyambangi kediaman Prabowo yang seluruhnya kompak berbaju batik.

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad meminta agar bersabar mengenai total jumlah menteri kabinet Prabowo.

Baca Juga:

"Hari ini menteri sampai selesai. Nanti dihitung sendiri jumlahnya. Iya kita mau tuntaskan hari ini," tutur dia.


Lalu apakah semua nama yang dipanggil sudah pasti menjadi menteri Prabowo? Ini kata Dasco.

Baca Juga:

"Ada yang pasti ada yang masih dipertimbangkan. Nanti kalau yang keluar mukanya cerah-cerah itu sudah pasti. Cerah semua? Alhamdulillah," kata dia.
Pembekalan


Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut akan menggelar acara pembekalan bagi para calon menteri di Hambalang, Jawa Barat, Selasa (15/10). Acara itu juga akan dihadiri Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.


"Besok ada acara pembekalan singkat calon menteri di Hambalang. Diagendakan Wapres terpilih akan ada di sana," kata Dasco.


Dasco mengaku belum tahu pasti pukul berapa tepatnya acara itu akan dilaksanakan.


"Nanti, waktunya belum tahu," kata Dasco.


Untuk diketahui, nama-nama calon menteri yang dipanggil di antaranya Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Menteri ATR Agus Harimurti Yudhoyono, Mendagri Tito Karnavian. Ada pula nama Wakapolri Kemjen Agus Andrianto hingga aktivis HAM Natalius Pigai.


Berikut daftarnya per pukul 18.48 WIB:


1.Prasetyo Hadi, 2.Natalius Pigai, 3.Widiyanti Putri Wardhana, 4.Yandri Susanto, 5.Fadli Zon, 6.Nusron Wahid, 7.Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, 8.Maruarar Sirait, 9.Teuku Riefky Harsya, 10.Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, 11.Satryo Soemantri Brodjonegoro, 12.Arifatul Choiri Fauzi, 13.Yassierli, 14.Zulkifli Hasan atau Zulhas 15.Tito Karnavian, 16.Bahlil Lahadalia, 17.Yusril Ihza Mahendra (Menko Hukum dan HAM), 18.Abdul Mu'ti (Mendikdasmen), 19.Iftitah Sulaiman, 20.Sugiono, 21.Muhaimin Iskandar, 22.Wihaji 23.Abdul Kadir Karding, 24. Agus Andrianto, 25.Raja Juli Antoni, 26.Agus Gumiwang Kartasasmita, 27.Pratikno, 28.Maman Abdurrahman (Menteri UKMKM), 29. Ribka Haluk, 30.Dudy Purwagandhi, 31.Sakti Wahyu Trenggono, 32.Budi Santoso, 33.Rachmat Pambudy, 34.Dody Priono, 35.Hanif Faisol Nurofiq.


Dipanggil

Di antara tokoh yang dipanggil, Veronica Tan juga terlihat mendatangi kediaman Prabowo Subianto, di Jalan Kertenagara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kedatangan Veronica menjadi sinyal jika dia akan menjadi menteri di kabinet Prabowo.



Veronica tiba di kediaman Prabowo sekitar 19.30 WIB. Mantan istri Basuki Tjahaja Purnama itu disebut-sebut akan menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA). Saat dikonfirmasi, Veronica tak bersedia membeberkan posisinya dalam kabinet Prabowo mendatang.


"Bersama-sama kita membantu, ya, untuk masyarakat, ibu-ibu, anak-anak. Jadi saya bilang 'Iya, siap Pak!'," kata Veronica saat awak media menanyakan posisinya di Kabinet Prabowo dan materi yang dibahas saat bertemu Prabowo, Senin (14/10).


Veronica merupakan satu dari 48 nama calon menteri yang mendatangi kediaman Prabowo, hari ini. Nama-nama dipanggil tersebut akan mengisi kabinet Prabowo. Prabowo memanggil para calon menterinya sejak Senin sore hingga malam ini di ke kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan.


Pakta Integritas
Para calon menteri yang dipanggil menemui presiden terpilih Prabowo Subianto meneken pakta integritas. Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan hal itu merupakan keinginan langsung dari Prabowo.


"Iya, itu keinginan dari Presiden terpilih," kata Dasco.


Dasco menyebut, pakta integritas menjadi salah satu syarat bagi para calon menteri yang sudah dipastikan akan dilibatkan di kabinet. Dia mengatakan ada beberapa poin di pakta integritas itu.


"Untuk yang membantu di kabinet itu ada beberapa poin yang dicantumkan dalam pakta integritas untuk ditandatangani untuk calon menteri yang sudah dipastikan akan mendampingi," katanya.


Ungkap
Sementara itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti diberi amanah oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Abdul Mu'ti mengungkap disodorkan dua dokumen pakta integritas.


"Dua hari lalu kami bertemu dengan Pak Profesor Sufmi Dasco dan kami teken 2 dokumen," kata Abdul Mu'ti usai menghadap Prabowo, di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10).



Abdul Mu'ti mengatakan, dokumen pertama yang diteken adalah kesediaan menjadi bagian dalam Kabinet Prabowo-Gibran Rakabuming Raka. Kemudian, dokumen kedua berkaitan dengan mendukung setia pada NKRI hingga pemerintahan lima tahun ke depan.


"Kedua pakta integritas yang isinya normatif saja setia pada negara kesatuan republik Indonesia, siap mendukung pemerintahan Pak Prabowo dan menjaga wibawa beliau sebagai Presiden dan menjaga kewibawaan bangsa negara," ucapnya.


Abdul Mu'ti sendiri mengungkap akan didampingi dua wakil menteri Kemendikdasmen. Namun, dia belum mengetahui pasti siapa sosok wakil menteri yang mendampinginya.


"Insyaallah saya didampingi 2 orang wakil menteri, tapi wakilnya siapa belum tahu otoritas beliau," ucapnya.


Kembali Menjabat
Beberapa menteri dalam Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kabarnya bakal kembali menjabat di era pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto. Kabar ini makin terang benderang jelang pelantikan Prabowo akhir minggu ini.


Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan pada saat pengumuman kabinet nanti akan ada menteri-menteri yang kembali menjabat. Baik meneruskan jabatannya di kementerian yang sekarang maupun menjabat di kementerian yang lain.


"Nanti dicek saja mana menteri yang sekarang duduk sebagai menteri kemudian duduk lagi sebagai menteri, atau dia duduk sekarang sebagai menteri dan nanti akan duduk lagi sebagai menteri di pos yang sana ataupun berbeda," ungkap Muzani ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (14/10).


Pria yang juga baru dilantik sebagai Ketua MPR RI itu mengatakan Prabowo memang melihat beberapa nama cukup layak dan cocok untuk duduk kembali sebagai menteri.


"Ada beberapa nama yang cukup compatible dan cukup bagus untuk duduk kembali sebagai menteri," beber Muzani.


Tak Masuk Kabinet
Partai NasDem memutuskan tidak masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Kendati demikian, Waketum Partai NasDem Saan Mustopa menegaskan, keputusan itu bukan berarti NasDem menjadi bagian dari oposisi.


"Bukan (oposisi), kita tetap dalam barisan pemerintahan Pak Prabowo, Pak Gibran. Jadi kita men-support dan mendukung sepenuhnya apa yang menjadi keputusan kebijakan dan program pemerintahan Pak Prabowo," kata Saan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/10).



Saan juga menegaskan, keputusan NasDem bukan lantaran penawaran portofolio pos menteri tak pas dengan yang diinginkan. Saan mengatakan, NasDem tak ingin mendorong-dorong kader untuk berada di kabinet.


"Tidak ada (karena posisi menteri tak strategis), itu tidak ada sama sekali. Jadi bukan karena misalnya portofolionya nggak pas, itu nggak ada sama sekali. Ini lebih kepada sekali lagi kita merasa kurang pas gitu ya kalau kita ngedorong-dorong untuk menempatkan kader-kadernya di kabinet," ujar Saan.


"Tapi bahwa kita memberikan dukungan itu sejak awal. Jadi sebelum yang lain memberi dukungan, kita sejak awal sudah memberikan dukungan kepada Pak Prabowo," tambahnya.


NasDem, kata Saan, tahu diri tidak meminta jabatan menteri ke Prabowo. Ia menyinggung pada Pilpres 2024, ketika NasDem tak mendukung Prabowo Subianto sebagai Presiden.


"NasDem ini kan ketika Pilpres 2024, 14 Februari yang lalu, itu kan tidak memberikan dukungannya terhadap Pak Prabowo. Nah, karena itu, secara etika tentu NasDem apa istilahnya tahu diri ya, bahwa dia memberikan kesempatan bagi partai-partai koalisi pendukung Pak Prabowo, Pak Gibran untuk mengisi komposisi di kabinet," ujar Saan.


"Jadi kita memberikan kesempatan terlebih dahulu lah ya kepada seluruh partai pendukung untuk mengisi pos-pos yang ada di kabinet," tambahnya.


Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim sebelumnya mengatakan partainya memutuskan tidak masuk kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Hermawi menegaskan pikiran dari NasDem akan sangat berarti daripada hanya sekadar keikutsertaan fisik.


"Atas dasar pertimbangan banyak hal, kita memutuskan juga untuk tidak masuk dalam kabinet, menurut kita pikiran-pikiran kita kalau diterima itu jauh lebih penting daripada kita masuk dalam kabinet," kata Hermawi di RSPAD Jakarta Pusat, Minggu (13/10). Hermawi menjawab pertanyaan peluang NasDem di kabinet. (**)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru