Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 08 Juli 2025
Alasan Beri Izin Tambang untuk Ormas Agama

Bahlil : Jangan Hanya Dinikmati Konglomerat

Redaksi - Minggu, 16 Maret 2025 10:56 WIB
317 view
Bahlil : Jangan Hanya Dinikmati Konglomerat
Brigitta Belia Permata Sari/detikcom
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia.
"Mulai dari situ, saya berpikir atas seizin Pak Presiden Prabowo dan mantan Presiden Pak Jokowi, saya katakan 'Pak kalau boleh sumber daya alam kita ini, kita juga harus kasih kepada organisasi kemasyarakatan, keagamaan'. Jangan hanya dimiliki oleh konglomerat-konglomerat," lanjutnya.


Bahlil menjelaskan, Partai Golkar bersama Partai Gerindra menginisiasi Revisi Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba) itu. Dalam revisi itu mengatur bahwa ormas keagamaan hingga UMKM bisa mendapatkan izin usaha pertambangan (IUP) dan wilayah izin usaha pertambangan (WIUP).


"Kita berikan IUP itu kepada operasi UMKM dan organisasi kemasyarakatan, keagamaan tanpa tender dengan pemberian prioritas. Ini supaya ada keadilan," ungkapnya.

Baca Juga:

Di sisi lain, ia mengatakan bahwa pemerintah juga sudah menandatangani izin kelola tambang kepada ormas Nahdlatul Ulama (NU). Dalam waktu dekat, pemerintah juga akan menandatangani IUP untuk ormas Muhammadiyah.


"Sebagai laporan kepada kiai, NU kemarin sudah kami kasih, NU kita sudah tandatangan IUP-nya. Muhammadiah juga Akan kami berikan sebelum bulan Maret ini berakhir, ini sebagai komitmen kita," imbuh Bahlil.

Baca Juga:

Kelola Tambang
Bahlil juga menyebut, akan meminta petunjuk Presiden Prabowo Subianto terkait izin pesantren untuk mengelola tambang. Hal itu sebagai perluasan dari izin pengelolaan yang sebelumnya diberikan kepada ormas keagamaan.


"Kita untuk pengelolaan tambang kepada organisasi kemasyarakatan keagamaan. Sampai ke pesantren? Belum sampai ke sana, tapi nanti kita minta arahan petunjuk dari Bapak Presiden Prabowo," kata Bahlil.


ASRAMA PUTRI
Bahlil menegaskan, ulama memiliki peran penting dalam menjaga persatuan bangsa. Tanpa ulama, Indonesia tidak akan mencapai kemerdekaan.


"Waktu Indonesia sebelum merdeka, yang memerdekakan bangsa ini para tokoh-tokoh agama, para ulama, pondok-pondok pesantren. Jadi sebelum Indonesia merdeka, peran ulama paling penting, setelah Indonesia merdeka menjaga bangsa juga peran ulama penting," kata Bahlil.


Bahlil juga menyebut bahwa pihaknya akan membangun satu unit Asrama putri untuk pesantren. Hal itu menjadi salah satu tanda terima kasih Partai Golkar kepada para kiai dan ulama yang sudah membesarkan partai berlambang pohon beringin itu.


"Kami berembug dengan Pak Ace, Ketua Golkar Jawa Barat, insyaallah, Pak, Golkar akan membangunkan satu unit asrama putri untuk pesantren. Kenapa Golkar berpandangan seperti ini? Tanpa ulama, tanpa kiai, Golkar belum tentu ada," ungkapnya.

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru