Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 05 Juni 2025

Nyepi, Bandara Ngurah Rai Bali Hentikan Operasional Selama 24 Jam

Redaksi - Sabtu, 29 Maret 2025 14:17 WIB
396 view
Nyepi, Bandara Ngurah Rai Bali Hentikan Operasional Selama 24 Jam
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menghentikan sementara seluruh pelayanan kebandarudaraan pada Hari Raya Suci Nyepi, Sabtu (29/3). Ilustrasi. (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF).
Denpasar(harianSIB.com)
Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali menghentikan operasionalnya selama Hari Suci Nyepi. Penghentian operasi akan berlangsung selama 24 jam.

Dilansir Antara, Sabtu (29/3/2025), General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab mengatakan pihaknya juga telah melakukan penyisiran di seluruh area untuk memastikan tak ada penumpang yang berada di bandara.

Bandara I Gusti Ngurah Rai menghentikan seluruh aktivitas penerbangan selama 24 jam mulai pukul 06.00 Wita hari ini hingga 06.00 Wita Minggu (30/3).

Baca Juga:

"Sebelum penghentian sementara operasional bandara, kami telah melakukan penyisiran di seluruh area untuk memastikan tidak ada penumpang yang ada di bandara," kata dia.

Pengelola juga memastikan semua lampu di area terminal dan perkantoran telah padam sesuai aturan Catur Brata Penyepian. Dia mengatakan petugas tetap berjaga di pusat kendali.

Baca Juga:

"Para petugas berjaga di ruang kontrol AOCC (pusat kendali bandara), berdasarkan pantauan, pelaksanaan Nyepi di Bandara I Gusti Ngurah Rai berjalan lancar," ujarnya.

Jadwal penerbangan dari dan ke Ngurah Rai juga telah disesuaikan. Kini, ada 19 pesawat yang terparkir di apron bandara untuk memudahkan mulainya aktivitas penerbangan besok.

Ahmad Syaugi mengatakan Nyepi mewajibkan penghentian sementara operasional bandara sekaligus menjadi kesempatan untuk mengistirahatkan fasilitas. Sekretaris Desa Adat Tuban Gede Agus Suyasa mengatakan pecalang desa adat telah berkoordinasi dengan pihak bandara untuk pengamanan selama ini.

"Kami sudah atensi dari Nyepi sebelumnya, sudah punya kerja sama, sebab kami Desa Tuban sebagai penyangga bandara, sebagai penjaga ring tiga atau sepanjang pagar bandara kami menjaga keamanan," ujarnya.

Area bandara hanya diisi petugas jaga serta diawasi pecalang Desa Adat Tuban. Mereka membentuk dua pos dengan masing-masing dijaga enam orang. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru