Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 10 Mei 2025

Jurnalis J Tewas Dibunuh Oknum TNI AL, Keluarga Ungkap Dugaan Pemerkosaan

Redaksi - Kamis, 03 April 2025 17:09 WIB
667 view
Jurnalis J Tewas Dibunuh Oknum TNI AL, Keluarga Ungkap Dugaan Pemerkosaan
ANTARA/Tumpal Andani Aritonang
Pihak keluarga korban pembunuhan terhadap jurnalis (Juwita), Susi Anggraini (tengah), didampingi kuasa hukum memberikan keterangan usai memenuhi panggilan penyidik di Detasemen Polisi Militer (Denpom) Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banjarmasin, Kalim
Banjarbaru(harianSIB.com)

Fakta baru terungkap dalam kasus dugaan pembunuhan J (23), seorang jurnalis asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel). Korban diduga dibunuh oleh calon suaminya, Kelasi Satu Jumran (23), yang merupakan anggota TNI AL Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).

Terbaru, keluarga korban mengungkapkan bahwa hasil otopsi menemukan adanya sperma dalam rahim J. "Pasalnya, berdasarkan keterangan dari dokter forensik, sperma tersebut diketahui memiliki volume yang besar," ujar kuasa hukum korban, Muhammad Pazri, Rabu (2/4/2025), dikutip dari BanjarmasinPost.co.id dan dilansir dari Kompas.com.

Baca Juga:


Atas temuan ini, keluarga korban meminta penyidik untuk melakukan tes DNA guna memastikan identitas pemilik sperma tersebut. Pazri menekankan bahwa langkah ini penting untuk memperjelas siapa yang bertanggung jawab dalam kasus ini.

Baca Juga:

"Tes DNA ini memerlukan fasilitas forensik yang lebih lengkap. Saat ini, fasilitas tersebut tidak tersedia di Kalimantan Selatan, sehingga kami mengusulkan agar tes dilakukan di luar daerah, seperti di Surabaya atau Jakarta, untuk memastikan hasil yang lebih akurat," jelasnya.


*Hasil Otopsi, J Tewas Dibunuh, Ditemukan Memar di Kemaluan

Selain temuan sperma, hasil otopsi juga menunjukkan bahwa J meninggal akibat tindak pidana pembunuhan. Bahkan, ditemukan memar lebam di area kemaluan korban yang diduga muncul sebelum ia dibunuh.

"Kesimpulan dari dokter forensik adalah bahwa ini merupakan kasus pembunuhan. Kakak ipar korban sempat merekam pernyataan dokter yang menegaskan hal ini," ujar Pazri.

Pihak kuasa hukum juga mendesak penyidik untuk melakukan penyelidikan yang lebih mendalam, termasuk menelusuri rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

"Kami meminta agar penyidik memeriksa kembali rekaman CCTV di rute perjalanan korban, lokasi penitipan sepeda motor, serta kondisi tempat kejadian perkara (TKP)," tambahnya.

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru