Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 02 September 2025

Operasi Militer di Sugapa, 18 Anggota OPM Tewas

Redaksi - Kamis, 15 Mei 2025 11:59 WIB
577 view
Operasi Militer di Sugapa, 18 Anggota OPM Tewas
Foto: Dok/ Net
Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi Tegaskan Kerja Sama TNI-Kejaksaan Bersifat Rutin dan Preventif.
Jakarta(harianSIB.com)

TNI mengamankan sejumlah wilayah di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, usai melancarkan operasi penindakan terhadap kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Sugapa pada Rabu (14/5/2025).

Operasi yang dimulai sejak pukul 04.00 hingga 05.00 Waktu Indonesia Timur (WIT) tersebut berhasil menewaskan 18 anggota OPM.

Baca Juga:

Satgas Habema TNI memimpin operasi ini dengan menyasar beberapa lokasi, yakni Kampung Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba.

"Operasi ini dilaksanakan secara terukur, profesional, dan tetap mengedepankan keselamatan warga sipil," ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (15/5/2025), dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga:

TNI juga mengamankan senjata api, amunisi, busur panah, serta bendera Bintang Kejora dan alat komunikasi.

Kapuspen menegaskan bahwa operasi ini adalah bentuk komitmen TNI dalam melindungi rakyat Papua dan mendukung kelanjutan pembangunan.

"TNI hadir bukan untuk menakut-nakuti rakyat, tetapi untuk melindungi mereka dari kekerasan dan intimidasi yang dilakukan kelompok bersenjata," ungkap dia.

TNI tidak akan membiarkan masyarakat Papua hidup dalam ketakutan di tanah kelahirannya.

Menurut Kristomei, kehadiran TNI untuk memberikan pelayanan kesehatan, edukasi, dan pengamanan pembangunan jalan ke Hitadipa, justru dimanipulasi oleh kelompok OPM yang menjadikan warga sebagai tameng dan menyebarkan narasi ancaman terhadap masyarakat.

Dalam keterangan tersebut, disampaikan pula pernyataan Kepala Suku Kampung Sugapa, Melianus Wandegau, yang menyebut bahwa masyarakat telah disesatkan oleh propaganda OPM.


"Kami dijanjikan kesejahteraan oleh mereka (OPM), namun kenyataannya kami hanya dijadikan alat dan pelindung dari serangan. Warga dijadikan tameng untuk melawan TNI," ujar Wandegau.

Pernyataan tersebut, menurut Kristomei, menegaskan bahwa TNI hadir dengan niat tulus melindungi dan melayani rakyat, bukan untuk menebar ketakutan. Operasi ini menargetkan kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker.

Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning kini dinyatakan steril dari gangguan kelompok separatis tersebut. Seluruh personel TNI dinyatakan dalam kondisi aman.

"Saat ini pasukan masih disiagakan di sejumlah sektor strategis guna mengantisipasi kemungkinan pergerakan kelompok sisa. Kelompok ini diketahui kerap melakukan kekerasan terhadap warga sipil, termasuk pembakaran rumah, penyanderaan guru dan tenaga kesehatan, hingga penyerangan terhadap fasilitas umum dan proyek pembangunan," kata Dansatgas Media Koops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono. (*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru