Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 31 Juli 2025

Raksasa Migas AS Kembali Bidik Ladang Migas Raksasa di Indonesia

Redaksi - Jumat, 23 Mei 2025 10:29 WIB
464 view
Raksasa Migas AS Kembali Bidik Ladang Migas Raksasa di Indonesia
Foto: Dok. Pertamina
Ilustrasi Pengeboran Migas Pertamina.
Jakarta(harianSIB.com)

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan bahwa perusahaan migas global seperti Chevron menunjukkan minat untuk kembali terlibat dalam proyek hulu migas di Indonesia.

Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menyebutkan bahwa pihaknya telah bertemu dengan perusahaan asal Amerika Serikat itu.

Baca Juga:

Dalam pertemuan tersebut, SKK Migas menawarkan sejumlah blok migas yang memiliki potensi besar.

"Kami akan tawarkan potensi, misalnya di Bali, dan juga di wilayah timur Indonesia yang punya cadangan besar dan membutuhkan investasi besar," ujar Djoko di sela acara The 49th IPA Convention and Exhibition di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu (21/5/2025), dikutip dari CNBC Indonesia.

Baca Juga:

Lebih lanjut, Djoko membeberkan bahwa blok migas yang ditawarkan kepada Chevron tersebut diproyeksikan memiliki potensi mencapai 15 triliun kaki kubik (TCF).

"Iya, dari mereka ingin cari yang besar-besar supaya sekalian kan, potensinya besar, investasi besar, dapatnya juga besar begitu," katanya.

Sebagaimana diketahui, sejumlah perusahaan migas raksasa berpotensi untuk masuk kembali ke Indonesia. Sebelumnya perusahaan-perusahaan tersebut memutuskan untuk mundur dari proyek hulu migas di Indonesia.

Djoko mencatat, setidaknya terdapat 25 perusahaan yang tertarik untuk masuk ke dalam proyek migas RI. Adapun dari 25 perusahaan tersebut, di antaranya merupakan perusahaan kakap seperti Chevron, TotalEnergies, dan Shell.

"Ada Total. Chevron sudah komit untuk datang dan lihat mana yang besar-besar. Shell juga alhamdulillah. Keren kan?" kata Djoko.

Djoko menilai masuknya perusahaan-perusahaan tersebut menandakan bahwa daya tarik investasi migas di Indonesia masih sangat menarik. Ditambah lagi Indonesia masih mempunyai potensi migas yang masih cukup besar untuk dikembangkan.

Oleh sebab itu, saat ini SKK Migas tengah berupaya menyediakan data setiap wilayah kerja secara lebih baik. Sehingga memudahkan para investor untuk melakukan sejumlah evaluasi.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru