Bekali Calon Jaksa, Kajati Sumut: Komunikasi Publik Kunci Jaga Citra Positif Kejaksaan

Jakarta(harianSIB.com)
Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajati Sumut) Dr. Harli Siregar, yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, menekankan pentingnya komunikasi publik sebagai bagian dari strategi kelembagaan dalam menyampaikan informasi secara resmi kepada masyarakat.

"Komunikasi publik bukan sekadar kemampuan berbicara di depan umum, tetapi merupakan bagian penting dari pengelolaan institusi," ujar Harli, saat memberikan pembekalan kepada peserta Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ) Angkatan 82 Gelombang II, di Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kejaksaan RI, Jakarta, Sabtu (2/8/2025).

Dalam keterangan tertulis yang disampaikan Pelaksana Harian Kasipenkum Kejati Sumut, M. Husairi, Minggu (3/8/2025), Harli hadir sebagai widyaiswara atau pengajar dalam sesi yang mengusung tema public speaking atau komunikasi publik.

Baca Juga:

• Pernah Jadi Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar Terima Cenderamata dari Forwakum Sumut
• Ramah Tamah Bersama Wartawan, Kajati Sumut Harli Siregar: Media Kritis Harus Dibangun !

Harli menekankan, kemampuan berkomunikasi secara efektif dan etis sangat penting bagi para calon jaksa muda dalam menghadapi tugas-tugas mereka ke depan.

"Generasi muda Adhyaksa harus mampu menyampaikan informasi secara benar, terstruktur, dan bertanggung jawab agar dapat menjaga citra positif institusi," katanya.

Baca Juga:

• Kajati Sumut yang Baru Harli Siregar Jalin Silaturahmi dengan Kapolda, Perkuat Sinergi Penegakan Hukum
• Misteri Salinan Putusan Samsul Tarigan: Kapan Eksekusi Dilaksanakan?

Ia juga menambahkan, citra Kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum yang dipercaya dan dicintai masyarakat hanya dapat dibangun melalui komunikasi yang cerdas, etis, dan konstruktif. Dalam era digital saat ini, Harli mengingatkan pentingnya penggunaan media sosial secara tepat.

"Informasi yang disampaikan melalui platform digital harus cepat, akurat, komunikatif, dan tetap menjunjung tinggi tanggung jawab. Penggunaan media sosial yang bijak akan semakin mendekatkan institusi kepada masyarakat dan memperkuat kepercayaan publik," pungkasnya. (*)