Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 10 Agustus 2025

Mengejutkan! Israel Sadap Jutaan Panggilan Tiap Jam, Microsoft Terlibat?

Redaksi - Kamis, 07 Agustus 2025 19:52 WIB
118 view
Mengejutkan! Israel Sadap Jutaan Panggilan Tiap Jam, Microsoft Terlibat?
(Foto ist)
Microsoft
Jakarta(harianSIB.com)
Unit intelijen militer Israel, Unit 8200, dilaporkan membangun sistem penyadapan massal yang mampu merekam jutaan panggilan telepon setiap jam dari warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat. Sistem pengawasan ini didukung oleh layanan cloud Microsoft Azure dan telah beroperasi sejak 2022.

Laporan tersebut diungkap dalam hasil investigasi bersama tiga media yaitu, The Guardian, media Israel-Palestina +972 Magazine dan media berbahasa Ibrani Local Call.

Dilansir dari CNBC Indonesia, disebutkan bahwa pada akhir 2021, pimpinan Unit 8200 Yossi Sariel bertemu langsung dengan CEO Microsoft, Satya Nadella, di kantor pusat Microsoft di Seattle. Dalam pertemuan itu, Sariel meminta akses khusus ke penyimpanan cloud Azure untuk menyimpan materi intelijen rahasia dalam skala besar. Nadella disebut menyetujui permintaan tersebut.

Baca Juga:

Tiga sumber internal Unit 8200 menyatakan, kapasitas penyimpanan Microsoft Azure digunakan untuk mendukung operasi militer dan serangan udara mematikan di Gaza dan Tepi Barat.

Dengan dukungan tersebut, Unit 8200 berhasil membangun sistem pengawasan canggih yang dijuluki "Sejuta Panggilan per Jam", yang dapat merekam dan menyimpan isi pembicaraan dari panggilan telepon warga Palestina secara massal bukan hanya dari target tertentu. Rekaman ini diklaim telah digunakan dalam menyusun serangan ke wilayah padat penduduk.

Baca Juga:

Microsoft sendiri membantah mengetahui isi data yang disimpan Unit 8200 di Azure. Dalam pernyataannya kepada The Guardian, perusahaan mengatakan hanya terlibat dalam memperkuat keamanan siber Israel dan melindungi dari serangan oleh negara atau kelompok teroris.

Namun, dokumen internal Microsoft yang bocor, serta kesaksian 11 sumber dari internal perusahaan dan intelijen Israel, menunjukkan sebaliknya. Disebutkan bahwa rekaman suara warga Palestina itu disimpan di pusat data Microsoft yang berlokasi di Belanda dan Irlandia.

Investigasi juga mengungkap bahwa skala penyadapan meningkat tajam sejak gelombang serangan individu Palestina pada 2015. Sejak saat itu, Unit 8200 mulai memantau hampir seluruh populasi Palestina setiap waktu, dengan bantuan kecerdasan buatan (AI).

Salah satu sistem bahkan mampu menyisir seluruh pesan teks dan secara otomatis memberi nilai risiko jika mendeteksi kata kunci seperti "senjata" atau "ingin bunuh diri". Sistem ini masih aktif digunakan hingga kini.

Fokus awal dari sistem ini sebenarnya adalah wilayah West Bank, tempat sekitar 3 juta warga Palestina hidup di bawah pendudukan militer Israel. Sumber dari Unit 8200 menyebutkan bahwa informasi yang disimpan di Azure menjadi gudang intelijen tentang penduduk, yang dalam beberapa kasus digunakan untuk memeras, menahan, atau bahkan membenarkan pembunuhan setelah kejadian.

"Kalau mereka butuh menangkap seseorang tapi tidak ada alasan yang cukup kuat, dari sanalah mereka cari alasan," kata salah satu sumber, merujuk pada data yang disimpan di cloud.

Sumber-sumber tersebut juga menyebutkan bahwa penggunaan sistem ini meningkat selama serangan militer di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 60.000 orang.

Penghancuran infrastruktur telekomunikasi Gaza oleh Israel memang telah mengurangi volume panggilan telepon di wilayah tersebut, namun sumber menyatakan bahwa informasi yang telah disimpan di cloud tetap berguna.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru