Kejagung Benarkan Penodong Pengendara di Tangsel Jaksa: Diperiksa Timwas

Adapun terkait kepemilikan senjata api (senpi), Anang mengatakan jaksa memang diperlengkapi dengan senjata sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang. Namun proses kepemilikan itu dilaksanakan dengan ketat dengan syarat memiliki izin resmi dan menerapkan ketentuan yang berlaku.

"Tidak semua (jaksa) punya senjata. Ada tata cara, ketentuannya, ada tesnya, dan tidak sembarangan," pungkasnya.

Di sisi lain, Kapolsek Pondok Aren Kompol Anne Rose Angrippina Putri telah melakukan pemanggilan terhadap kedua pengendara, yakni MR (24) dan S (61). Selain itu, polisi memfasilitasi upaya mediasi.

Baca Juga:

• Kejaksaan Sita 5 Mobil Mewah Terkait Dugaan Korupsi Minyak Mentah Pertamina
• Kejagung: Silfester Matutina Harus Segera Ditahan karena Kasus Sudah Inkrah

"Dari hasil mediasi tersebut, kedua pihak sepakat untuk berdamai," ucapnya.

Kasus penodongan tersebut terjadi pada Kamis (31/7) dan videonya viral di media sosial (medsos). Anggota Unit Reserse Kriminal Polsek Pondok Aren langsung menyelidiki kasus dengan mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

Baca Juga:

• 2 Panser Anoa TNI Siaga di Kejagung
• Pernah Jadi Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar Terima Cenderamata dari Forwakum Sumut

Kasus pemobil mengaku aparat dan menodongkan pistol ke pengendara itu kemudian berakhir damai. Kedua belah pihak menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan.

"Dan memeriksa sejumlah saksi untuk mendapatkan keterangan yang lebih jelas," kata Kapolsek Pondok Aren Kompol Anne Rose Angrippina Putri, Jumat (8/8). (*)