Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 04 September 2025

Polisi Ungkap Peran Enam Tersangka Penghasut Kerusuhan di Jakarta

Redaksi - Rabu, 03 September 2025 20:14 WIB
268 view
Polisi Ungkap Peran Enam Tersangka Penghasut Kerusuhan di Jakarta
ANTARA/Mario Sofia Nasution
Polda Metro Jaya di Markas Polda Metro Polda Jaya di Jakarta, Selasa (2/9/2025), menyampaikan keterangan pers mengenai perkara penghasutan melalui siaran elektronik untuk mendorong pelajar dan anak melakukan kerusuhan semasa unjuk rasa di wilayah DKI jaka
Jakarta (harianSIB.com)

Polda Metro Jaya mengungkap peran enam tersangka yang diduga menghasut pelajar dan anak-anak untuk melakukan kerusuhan saat demonstrasi di sejumlah wilayah DKI Jakarta.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary, di Jakarta, Selasa, menjelaskan, keenam tersangka tersebut adalah Direktur Utama Lokataru Foundation berinisial DMR, staf Lokataru Foundation berinisial MS, serta empat orang lainnya. Mereka disebut menyebarkan ajakan melalui media sosial yang memicu pelajar ikut dalam aksi anarkis.

Baca Juga:

"Pelaku DMR merupakan admin akun Instagram LF yang berkolaborasi dengan akun lain menyebarkan tagar dan postingan ajakan aksi anarkis. Sedangkan MS, admin akun @bpp, juga bekerja sama dengan pemilik akun lain untuk mengajak melakukan perusakan," kata Ade, dikutip dari Antara.

Selain itu, tersangka SH yang mengelola akun @GM dan KA disebut turut menghasut masyarakat untuk melakukan perusakan. Tersangka RAP, admin akun @RAP, bahkan membuat siaran langsung berisi tutorial pembuatan bom Molotov yang ditonton banyak pelajar. Polisi menyebut RAP juga mengoordinasi distribusi bom Molotov ke lokasi unjuk rasa.

Baca Juga:

"Tersangka ini membagikan titik-titik lokasi bom Molotov yang sudah disiapkan agar dapat diambil peserta aksi," jelas Ade.

Sementara itu, tersangka FL selaku admin akun @fg melakukan siaran langsung saat kerusuhan terjadi pada Senin (25/8), yang ditonton hingga 10 juta orang.

Kasat Unit 2 Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Gilang Prasetya, menambahkan, pihaknya menemukan ajakan untuk memperbesar kerusuhan serta konten tutorial pembuatan bom Molotov melalui analisis forensik digital.

"Enam tersangka, yaitu DMR, MS, SH, KA, RAP, dan FL, ditangkap karena terbukti berperan mengajak pelajar dan anak-anak melakukan kerusuhan," tegas Ade.

Polda Metro Jaya menyatakan kasus ini terungkap melalui proses monitoring dan analisis sejak Senin (25/8). (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru