NASA Ungkap Keberadaan Alien, Lokasinya Dekat Bumi

Jakarta (harianSIB.com)
Badan antariksa Amerika Serikat (NASA) berhasil menemukan lokasi keberadaan makhluk asing atau alien. Ternyata lokasinya tidak jauh dari Bumi yakni berada di planet tetangga, Venus.

"Bakteri terlihat dari atmosfer Venus ," ungkap Ilmuwan peneliti Goddard Space Flight Centre NASA, Michelle Thaller cukup terkejut dengan temuan itu, dikutip dari CNBC Indonesia.

Goddard berkeyakinan, akan menemukan kehidupan di planet lain. " Saya pikir dalam Tata Surya kita, kita begitu dekat namun tidak yakin 100%," ujarnya, dilansir dari Mirror.

Baca Juga:

• Gempa Bumi Berkekuatan 5,3 Guncang Sibolga-Tapteng
• PGN Gagas Perkuat Pasokan Energi Bersih ke Bandung Tanpa Jaringan Pipa

"Saya tidak pernah menyangka Venus. Venus sekarang jadi tempat di mana kita melihat sesuatu di atmosfer yang terlihat seperti dihasilkan oleh bakteri," imbuhnya.

Venus sendiri dikenal bukan tempat ideal untuk makhluk hidup. Sebab suhu permukaan lingkungannya cukup panas karena jaraknya yang cukup dekat dengan Bumi.

Baca Juga:

• Rencana Gila! NASA akan Bangun Pusat Reaktor Nuklir di Bulan
• Bumi Berputar Lebih Cepat 1,25 Milidetik pada 5 Agustus, Tanda Planet Semakin Tua?

Selain itu faktor atmosfer juga tidak memungkinkan makhluk bisa hidup. Dilaporkan atmosfernya mengandung asam beracun yang terdiri dari asam sulfat dan karbon dioksida, yang mampu mencegah panas keluar dari planet.

Selain itu faktor atmosfer juga tidak memungkinkan makhluk bisa hidup. Dilaporkan atmosfernya mengandung asam beracun yang terdiri dari asam sulfat dan karbon dioksida, yang mampu mencegah panas keluar dari planet.

Temuan itu dibantah oleh seorang ahli astrobiologi asal University College of London, Dominic Papineau. Menurutnya, perlu keberadaan air untuk makhluk bisa hidup di luar Bumi.

Air itu juga harus berbentuk cair. Keberadan fosil juga bisa ditemukan melalui batuan sedimen yang berkontak dengan air cair di masa lalu.

"Agar reaksi kimia berhubungan dengan kehidupan bisa berlangsung, air dalam bentuk cair diperlukan. Oleh karena itu, untuk menemukan kehidupan di luar Bumi, perlu menemukan air cair dan untuk menemukan fosil di luar Bumi perlu mencari batuan sedimen yang pernah berkontak dengan air cair di masa lalu," jelasnya.(*)