Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 07 Oktober 2025

115 Tahun Penginjilan di Pulau Enggano, Ephorus Resmikan HKBP Resort Khusus PKPE

- Minggu, 06 Agustus 2017 19:51 WIB
2.642 view
115 Tahun Penginjilan di Pulau Enggano, Ephorus Resmikan HKBP Resort Khusus PKPE
PRASASTI : Ephorus Pdt Dr Darwin Lumbantobing saat menandatangani prasasti peresmian HKBP Resort Khusus PKPE Pulau Enggano, Minggu (30/7) tepat 115 tahun penginjilan di pulau tersebut.
Enggano (SIB) -Ephorus Pdt Dr Darwin Lumbantobing meresmikan HKBP Resort Khusus PKPE Pulau Enggano, Minggu (30/7) tepat 115 tahun penginjilan di Pulau Enggano.  Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti sekaligus pembukaan selubung ressort. Acara kemudian dilanjutkan dengan ibadah yang dipimpin Kadep Marturia Pdt Dr. Anna Vera Pangaribuan sebagai Liturgis.

Dalam kotbahnya yang diambil 1 Raja-Raja 3:4-12, Ephorus memaparkan bahwa Raja Salomo yang masih muda yang baru diangkat sebagai raja berhadapan dengan Tuhan, dan mempersilahkan raja Salomo meminta apa saja. Yang luar biasa menurut Firman Tuhan, Raja Salomo tidak meminta kekayaan, kekuasaan, pasukan-pasukan, tetapi meminta hikmat, pengetahuan, pemahaman, akal budi, pengertian. Logikanya, andaikan kepada kita dipersilahkan meminta dengan bebas, akan jarang meminta seperti Salomo. Hikmat adalah kebijakan, kepandaian, orang yang berhikmat adalah orang yang mengenal baik keberadaan Tuhan. Lawan dari hikmat adalah kebodohan. Orang pintar akan selalu bertanya dengan akal budi, apakah ini baik atau tidak. Orang beriman adalah orang yang berhikmat.

Mengapa dikatakan takut akan Tuhan adalah sumber pengetahuan, karena dia tahu apa yang benar dan apa yang salah, apa yang disukai Tuhan dan apa yang tidak disenangi Tuhan. Sebagai orang yang mengenal Kristus, menjadi orang berhikmat (ay. 12). HKBP tahun ini dalam orientasinya Pendidikan dan Pemberdayaan. HKBP masih butuh menghayati pendidikan karena melalui pendidikan kita dapat memahami dengan baik kehendak Tuhan. Ketika Nommensen datang ke Silindung, Raja Pontas bertanya kepada Nommensen kenapa engkau meninggalkan kampung halamanmu dan datang ke Silindung, Nommensen mengatakan bahwa tujuan kedatangannya adalah agar orang Batak kelak menjadi bangsa yang maju dan berpendidikan. Pengikut Kristus harus menjadi orang bijak sehingga tahu apa yang dilakukan dan tidak dilakukan.

Acara peresmian Ressort juga dihadiri Kadep Marturia, Praeses Distrik Sumbagsel SK Ressort dibacakan Pdt Daslan Rajagukguk MTh, dilanjutkan dengan pelantikan Pendeta Ressort Pdt Rindu Hutasoit STh oleh Kabid Koinonia Distrik Sumbagsel.

Usai pelantikan, diadakan perjamuan kudus yang dilayani Pdt COR Silaban STh.

Acara dilanjutkan dengan Ulang Tahun 115 tahun Penginjilan di Pulau Enggano dengan pemotongan kue ulang tahun.

Dalam bimbingan dan arahannya, Ephorus mengatakan ucapan selamat dan terimakasih kepada ketiga jemaat yang ada (HKBP-PKPE Pulau Enggano, HKBP-PKPE Boboyo dan HKBP-PKPE Dakoha) dan untuk semua Majelis PKPE Pulau Enggano atas kesediaannya menjadi ressort khusus. Ini pertama kalinya Ephorus datang setelah 115 tahun, menunjukkan bahwa daerah Pekabaran Injil harus dikenal secara dekat, tidak hanya sekedar mengutus tapi secara langsung mendengar dari warga setempat. Dalam 1 Korintus 12 dikatakan bahwa kita adalah anggota tubuh, sekecil apapun gereja sesuai dengan keadaannya hendaklah saling menolong. Peresmian Ressort Khusus HKBP PKPE Pulau Enggano adalah suatu proses pendewasaan. HKBP tentunya tidak akan membiarkan jemaat di sini berjalan sendiri. HKBP mendukung dalam berbagai hal karena PKPE bagian dari HKBP dan sebaliknya, ujar Ephorus.

Kebaktian Kampung
Sebelumnya Kepala Departemen Marturia Pdt. Dr. Anna Vera Pangaribuan, Sabtu (29/7) malam  memimpin Ibadah Kampung di HKBP Persiapan Ressort Khusus Pulau Enggano.  Sebagai liturgis Pdt Rindu Hutasoit STh. Nampak hadir  dalam ibadah  ini  Ephorus HKBP Pdt. Dr Darwin Lumbantobing dan Ompu Boru, Camat Pulau Enggano Marlansius Hutapea, SSos, Kapolsek Pulau Enggano Iptu A. Silaen, Para Kepala Suku, Penatua, Kepala Biro Zending Pdt. C.O.R Silaban dan Ibu, STh, Kepala Biro Informasi Pdt. Arthur Lumbantobing, STh, Wakabiro Jemaat Pdt. Daslan Rajagukguk, MTh, Wakabiro Personalia Pdt. Yudhi Simangunsong, MTh, Sekhus Ephorus Pdt Alter Siahaan, STh, Mewakili Praeses Distrik XV Sumbagsel, dan para pelayan yang pernah melayani di Enggano.

Dalam kotbahnya yang diambil dari Mazmur 23:1-6 Anna Vera  memaparkan setiap hidup manusia tidak akan pernah lepas dari masalah. Manusia tidak akan bisa mengatakan jangan ada masalah dalam hidupku. Pertanyaannya, bagaimana kita menghadapi dalam kehidupan kita, itu lebih baik daripada menolak masalah. Kita seharusnya belajar dari pemazmur. Mazmur ini merupakan pengakuan iman bahwa hanya Allah sajalah gembala dalam hidupnya, tidak mencari yang lain. Allah memberi kekuatan dalam menghadapi masalah tanpa ragu. Jemaat tidak usah takut bagaimana nantinya Gereja Enggano setelah mandiri, kita yakin bahwa Yesus Kepala Gereja akan selalu menyertai umatNya dan tidak akan meninggalkan jemaatNya.

Acara diakhiri dengan malam keakraban. (hkbp.or.id/c)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru