Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 12 Oktober 2025

Karhutla di Kalbar Meluas, TNI AU Kerahkan 4 Heli Water Bombing

* Sekolah di Pontianak dan Kubu Raya Diliburkan
- Selasa, 21 Agustus 2018 17:18 WIB
503 view
Pekanbaru (SIB) -Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus meluas di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Pangkalan Udara (Lanud) Supadio melakukan water bombing untuk memadamkan api.

"Ada empat heli yang disiagakan untuk melakukan water bombing di lokasi kebakaran saat ini," kata Komandan Lanud Supadio Marsekal Pertama (Marmas) TNI Minggit Tribowo , Senin (20/8).

Minggit menjelaskan, pihaknya terus melakukan pemantauan udara.

"Kita terus siagakan personel dalam rangka mengantisipasi Karhutla ini. Selain helikopter Puma, kita juga siapkan Baseop sebagai pusat operasional untuk pemantauan dan penanggulangan Karhutla melalui udara," kata Minggit.

Minggit menjelaskan, kebakaran lahan saat ini sudah menimbulkan bencana asap di Kalbar. Tidak hanya itu saja, asap juga berimbas pada penerbangan sipil dan militer.

"Karhutla menyebabkan kabut asap, berbagai penyakit bisa timbul karenanya. Oleh karena itu masih kita jaga dan cegah bersama, agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Minggit.

Diliburkan
Sementara itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemprov Kalimantan Barat (Kalbar) meliburkan sekolah. 

Diknas Kalbar menerbitkan surat meliburkan sekolah pada 16 Agustus 2018 lalu, yang ditujukan ke seluruh sekolah. Salah satu surat yang beredar bernomor 420/3441/DIKBUD-A, yang memerintahkan SMA/SMK meliburkan sekolah karena Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya dikepung asap.

Informasi yang dihimpun, tak hanya SMA/SMK, sekolah di semua tingkatan juga diliburkan. Sekolah yang diliburkan adalah yang berada di wilayah Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.

Sekolah diliburkan mulai 20 Agustus dan masuk kembali pada 23 Agustus 2018. Sedangkan bagi daerah-daerah di luar Pontianak dan Kubu Raya yang saat ini tidak terkena dampak kemarau berupa kabut asap dan buruknya udara diminta tetap melaksanakan proses belajar-mengajar seperti biasa.

Rekayasa Cuaca
Komisi IV DPR yang membidangi soal kehutanan dan lingkungan hidup meminta pemerintah pusat memberikan perhatian soal ini.

"Terasa sekali asapnya sampai di kota Pontianak, (Karhutla) di Kabupaten Kubu Raya, tetangga Kota Pontianak termasuk parah," ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan.

Daniel mendapat laporan titik api (hotspot) hampir menyebar di seluruh Kalbar.

"Kasihan masyarakat dan anak-anak harus hidup dengan napas hirup asap. Sudah tahap bahaya ini," kata Daniel.

Wasekjen PKB ini berharap pemerintah pusat segera turun tangan. Helikopter pemadam yang telah diturunkan pihak TNI AU bersama instansi daerah menurut Daniel tak lagi cukup.

"Pangdam, Kapolda bersama Pemda dan masyarakat sudah bekerja maksimal, tapi bila skalanya luas seperti itu, harus dibantu oleh pusat. Alat-alat di sana sangat minim," sebutnya.

Daniel menyatakan ia terus berkoordinasi dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya soal hal ini. Dia berharap pemerintah segera bergerak melakukan rekayasa cuaca.

"Segera lakukan rekayasa cuaca, karena titik sudah meluas lebih dari seribu. Tidak cukup hanya helikopter pemadam. Karena di sana lahan gambut, sehingga sulit dimatikan bila tidak ada hujan," kata Daniel.

Anggota DPR dari Dapil Kalbar ini juga mengatakan karhutla sudah hampir mendekati permukiman warga. Posko Daniel di wilayah Pontianak-Kubu Raya juga terkena kepungan asap.

"Yang saya paham kebakaran hampir mau meludeskan perumahan dekat lokasi lahan yang kebakaran. Di Kompleks Perumahan Star Borneo Regency 2, Desa Mekar Baru (Desa Kapur) Kubu Raya. Posko saya saja sudah penuh dengan asap, staf saya bilang sulit napas," ungkapnya. (detikcom/c)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru