Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 04 Oktober 2025

Kadis Pariwisata Sukabumi Puji Keindahan Danau Toba

* Perlu Kesatuan Masyarakat dan Pemerintah Wujudkan Danau Toba UGG
- Kamis, 22 November 2018 12:19 WIB
517 view
Kadis Pariwisata Sukabumi Puji Keindahan Danau Toba
SIB/Dok
ULOSI : M Tata Syafaat dari Direktur Destinasi Pariwisata, Badan Otorita Danau Toba bersama Drs Unggul Sitanggang MSi, Debie Panjaitan disaksikan oleh Nur Afni Lubis serta Tim Studi Banding Manajemen Geopark Kaldera Toba lainnya ulosi Kepala Dinas Pariwis
Sukabumi (SIB) -General Manager Badan Pengelola Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu sekaligus Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi, Dana Budiman memuji keindahan kawasan Danau Toba. Keindahan Danau Toba tidak ada tandingannya di dunia. "Makanya bangsa Indonesia sangat beruntung memiliki danau yang sangat indah di dunia itu. Saya juga bertanya dalam hati tadi, kok begitu lamanya kawasan Danau Toba mendapatkan Unesco Global Geopark (UGG)," katanya saat menerima Tim Studi Banding Manajemen Geopark Kaldera Toba di Kantor Global Geopark Information Center Ciletuh, Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Rabu (21/11).

Hadir dalam tim rombongan itu,  M Tata Syafaat dari Direktur Destinasi Pariwisata, Badan Otorita Danau Toba didampingi Sekretariat, Drs Unggul Sitanggang MSi. Juga hadir Debie Panjaitan, Nur Afni Lubis serta penggiat pelaku usaha di wilayah Geosite Kawasan Geopark Toba.

Dia mengatakan, jika dibandingkan dengan Ciletuh, Pelabuhanratu, Kab. Sukabumi, kawasan Danau Toba jauh lebih terkenal, baik di dunia maupun secara nasional. "Bahkan saat kami mengajukan Ciletuh, Pelabuhanratu untuk masuk menjadi UGG, banyak yang tidak mengenal, khususnya warga Jakarta yang paling dekat. Namun saat ini setelah ditetapkan sebagai kawasan UGG sudah banyak yang mengenal. Warga Jakarta pun sudah banyak datang berlibur ke kawasan Ciletuh, Pelabuhanratu. Warga sini juga sudah banyak membangun Homestay (penginapan murah) untuk menampung para pengunjung," paparnya.

Dia mengatakan, kekuatan Ciletuh, Pelabuhanratu bisa cepat mendapatkan UGG disebabkan dukungan dan persatuan warga.  Juga peran dari sejumlah perusahaan BUMN, swasta dan pemerintah sendiri. "Karenanya untuk mendukung kawasan Danau Toba cepat mendapatkan UGG, masyarakat sekitarnya harus bersatu dan saling mendukung. Apalagi kawasannya berada di Tobasa, Taput, Humbahas, Samosir, Dairi, Karo, Pakpak Bharat dan Simalungun. Pemerintahnya dan warganya harus saling mendukung. Kami juga berhasil masuk ke UGG karena kesatuan semua warga dan pemerintah," katanya.

Dia menceritakan, awal dibentuk Geopark Ciletuh-Palabuhanratu hanya meliputi dua kecamatan saja, namun saat ini kawasan yang saat ini memiliki luas 126.100 hektare, sudah mencakup delapan kecamatan yaitu Ciracap, Surade, Ciemas, Wauran, Simpenan, Palabuhanratu, Cikakak, dan Cisolok.

Dia mengatakan, konsep Geopark adalah pembangunan kawasan berdasarkan azas konservasi, pemberdayaan ekonomi, dan edukasi. Konsep geopark tersebut menyatu dengan alam, dan itu tidak bisa dibantah. "Dalam kawasan ini banyak hal yang perlu dikonservasi, batu-batuan adalah salah satunya. Saya dapat kabar dari LIPI, bahwa dulu pernah terjadi tsunami dahsyat di pesisir Sukabumi. Mereka dapat info itu dari bebatuan yang ada di kawasan Geopark," paparnya.

Itu sebabnya, kata dia, bebatuan itu juga harus dilindungi dari kerusakan yang disebabkan oleh manusia. "Karena jika kerusakan disebabkan oleh faktor alam, kita tidak bisa berbuat banyak. Begitu juga halnya bebatuan yang ada di Danau Toba, jangan  dirusak sebab itu salah satu yang akan masuk penilaian oleh Unesco nanti," himbaunya.

Dia menuturkan, keragaman geologi di bagian selatan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu meliputi bebatuan purba yang terhampar di kawasan pesisir. Kemudian di bagian tengah ada dataran tinggi yang akrab disebut sebagai plato Jampang, sebagai 'rumahnya' puluhan air terjun sekaligus area amfiteater alam. Sedangkan di utara terdapat sebuah fenomena geologi langka, yakni geyser atau semburan air panas di sungai Cisolok.

Untuk 'melahap' ketiga jenis keragaman yang berada di tiga kawasan ini saja, kata dia, waktu seminggu pun tidak akan cukup. Belum lagi ditambah beragam atraksi wisata minat khusus seperti Surfing di Cimaja, Rafting di Sungai Citarik, Paralayang di Puncak Darma, Wall Climbing di Curug Cimarinjung. Itu belum ditambah aktivitas wisata lain yang sifatnya umum, seperti menikmati pemandangan di Panenjoan.

Namun semua potensi itu, sambunganya, akan perlahan sirna jika tidak dijaga bersama oleh masyarakat dan pemerintah. "Untungnya daerah ini masuk sebagai jaringan global geopark,  sehingga bisa terjaga. Salah satunya adalah melibatkan sebanyak mungkin peran masyarakat lokal. Karena itu, masyarakat Sumut, khususnya di kawasan Danau Toba harus kompak menjadikan kawasan Danau Toba masuk menjadi UGG," katanya mengakhiri.

Sementara M Tata Syafaat dari Direktur Destinasi Pariwisata, Badan Otorita Danau Toba menyampaikan, dirinya bersama jajaran lainnya siap mensosialisakan semua hasil Studi Banding Manajemen Geopark Kaldera Toba di Global Geopark Ciletuh, Pelabuhanratu ke seluruh masyarakat dan pemerintah di kawasan Danau Toba. Sehingga kawasan Danau Toba bisa diterima oleh UGG, April tahun 2019 mendatang.(A11/d)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru