Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 05 Oktober 2025
Pasca Mundurnya Joe Biden

Mata Uang di Asia Menguat, Rupiah Melemah

Wilfred Manullang - Senin, 22 Juli 2024 17:00 WIB
286 view
Mata Uang di Asia Menguat, Rupiah Melemah
Foto: Rachman Haryanto
Ilustrasi mata uang rupiah dan dolar
Jakarta (harianSIB.com)
Mundurnya Presiden AS Joe Biden dari pencalonan presiden berdampak pada kurs mata uang di dunia. Nilai mata uang rupiah pada Senin (22/7/2024) melemah 29 atau minus 0,18 persen dari perdagangan sebelumnya.

Mata uang Indonesia itu bertengger di Rp16.220 per dolar AS. Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp16.228 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak terpantau bergerak di zona hijau. Tercatat, won Korea Selatan menguat 0,15 persen, baht Thailand menguat 0,09 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,10 persen.

Kemudian dolar Singapura menguat 0,04 persen, yen Jepang menguat 0,41 persen, dan dolar Hong Kong plus 0,03 persen. Hanya peso Filipina yang melemah 0,09 persen dan yuan China minus 0,05 persen.

Sementara, mata uang di negara maju terpantau bergerak bervariasi. Tercatat, poundsterling Inggris menguat 0,09 persen, euro Eropa plus 0,04 persen, dan franc Swiss 0,10 persen. Di sisi lain dolar Australia melemah 0,31 persen dan dolar Kanada minus 0,11 persen.

Analis pasar uang Lukman Leong mengatakan rupiah melemah di tengah kekhawatiran ketidakpastian politik di AS usai Joe Biden mengundurkan diri dari pencalonan presiden. "Serta kemungkinan Trump akan memenangkan Pilpres dapat memicu perang dagang dan inflasi," tutur dia kepada CNNIndonesia.com, Senin (22/7/2024). (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru
Jaga Kedaulatan, Rawat Persatuan

Jaga Kedaulatan, Rawat Persatuan

Medan(harianSIB.com)adsenseKeluarga besar Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) mengucapkan Dirgahayu Tentara Nasional Indones