Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 03 November 2025

Era AI Guncang Dunia Perbankan: DBS Pangkas 4.000 Posisi, Buka Babak Baru Transformasi Digital

Redaksi - Minggu, 02 November 2025 11:00 WIB
234 view
Era AI Guncang Dunia Perbankan: DBS Pangkas 4.000 Posisi, Buka Babak Baru Transformasi Digital
Foto: Dok DBS Group
CEO DBS Group, Piyush Gupta, dalam konferensi industri keuangan di Mumbai, Februari 2025.

Jakarta(harianSIB.com)

Dunia perbankan tengah menghadapi babak baru revolusi digital. Raksasa keuangan Asia, DBS Group, mengumumkan rencana memangkas 4.000 posisi kerja dalam tiga tahun ke depan sebagai bagian dari transformasi besar berbasis kecerdasan buatan (AI). Keputusan ini menandai perubahan mendasar dalam cara industri keuangan beradaptasi dengan teknologi yang kian dominan.

Langkah tersebut diungkapkan langsung oleh CEO DBS Group, Piyush Gupta, dalam konferensi industri di Mumbai, Februari 2025. Dengan nada jujur yang jarang terdengar dari seorang pimpinan puncak, Gupta mengaku menghadapi tantangan besar di era AI.

"Dalam 15 tahun saya menjabat sebagai CEO, untuk pertama kalinya saya kesulitan menciptakan lapangan kerja," ungkapnya.

Gupta menyebutkan, transformasi digital kali ini tidak sekadar soal efisiensi, tetapi juga soal perubahan mendalam pada struktur pekerjaan di industri perbankan.

Baca Juga:
DBS sendiri bukan pendatang baru dalam inovasi teknologi. Sejak 2014, bank asal Singapura itu telah berinvestasi besar dalam pengembangan AI. Hasilnya, pada Oktober 2025, DBS dinobatkan sebagai World's Best AI Bank, dengan lebih dari 1.500 model AI yang diterapkan dalam 370 skenario bisnis di berbagai lini operasi.

Presiden Direktur DBS, Tan Su Shan, yang akan menggantikan Gupta, menegaskan visi bank untuk menjadi "AI-powered bank with a heart", yaitu bank yang memadukan kecerdasan mesin dengan sentuhan empati manusia. Namun, di balik inovasi tersebut, terselip konsekuensi: otomatisasi dan efisiensi menyebabkan berkurangnya kebutuhan tenaga kerja manusia di beberapa bidang.

Meski begitu, DBS menegaskan tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja besar-besaran terhadap karyawan tetap. Seorang juru bicara DBS menjelaskan bahwa pengurangan peran akan dilakukan melalui natural attrition, yakni berakhirnya masa kontrak tanpa perpanjangan, khususnya bagi staf kontrak dan temporer yang jumlahnya sekitar 8.000-9.000 dari total 41.000 pekerja di 19 pasar DBS.

Sebagai langkah penyeimbang, DBS juga berencana membuka 1.000 posisi baru di bidang AI dan teknologi digital, serta mengalokasikan dana besar untuk pelatihan ulang (reskilling) dan peningkatan kemampuan (upskilling) bagi 13.000 pegawainya agar siap menghadapi perubahan lanskap pekerjaan.

Transformasi DBS menjadi simbol pergeseran besar dalam industri keuangan global. Sebuah laporan Bloomberg Intelligence memperkirakan, secara global sektor perbankan dapat kehilangan hingga 200.000 pekerjaan dalam 3-5 tahun ke depan akibat penetrasi AI.

Langkah DBS menunjukkan bahwa masa depan industri perbankan bukan lagi sekadar tentang digitalisasi layanan, tetapi tentang redefinisi peran manusia di era algoritma. Perubahan ini menimbulkan pertanyaan reflektif: di tengah dunia yang semakin dikendalikan oleh kode dan kecerdasan buatan, bagaimana manusia mempertahankan relevansinya?(**)

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Klub Sepakbola Chelsea Pakai Kecerdasan Buatan
Adopsi Kecerdasan Buatan Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara
Kemampuan Menerjemah Kecerdasan Buatan Milik Microsoft Setara Manusia
DPC AAI Medan Gelar Seminar u201cAdvokat di Era Transformasi Digitalu201d
Cegah Perang Nuklir, Amerika Serikat Pakai Kecerdasan Buatan
Tiongkok Pasang Kecerdasan Buatan di Kapal Selam
komentar
beritaTerbaru