Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 27 Oktober 2025

Gempa 6,2 SR di Kebumen, Pulau Jawa Heboh

*Gunung Merapi Muntah 2 Kali *3 Tewas, 26 Orang Hilang Diterjang Banjir Bandang di Sulut
- Minggu, 26 Januari 2014 12:00 WIB
1.001 view
Gempa 6,2 SR di Kebumen, Pulau Jawa Heboh
Antara Foto/Idhad Zakaria
Masjid Roboh : Masjid Jami At-Taqwa yang roboh akibat gempa berkekuatan 6,2 SR di Desa Kranggan,Pekucan, Banyumas, Jateng, Sabtu (25/1)
Jakarta (SIB)- Gempa 6,2 SR yang berpusat di Kebumen terasa cukup keras di Yogyakarta. Pengunjung Plaza Ambarukmo di Jalan Laksda Adi Sucipto, Yogyakarta heboh berhamburan keluar.

"Gempa dua kali, yang pertama agak pelan, yang kedua itu cukup kencang. Semua orang ada ratusan pengunjung berlarian keluar, sampai ada beberapa orang terpeleset," kata salah satu pengunjung Plaza Ambarrukmo, Suhendro, Sabtu (25/1).

Getaran gempa terasa cukup kuat, sehingga pengunjung yang ingin menyelamatkan diri juga pusing dan sulit berlari.

"Cukup kencang, saya tadi mau melarikan diri juga sulit karena goyang-goyang," ungkap Suhendro yang sedang menikmati kopi panas di Starbuck bersama anak-anaknya ini.

Kebetulan pengunjung Plaza Ambarrukmo sangat ramai karena bertepatan dengan akhir pekan. Semua pengunjung heboh dan langsung mengambil kendaraan mereka untuk pergi meninggalkan pusat perbelanjaan terbesar di Yogyakarta itu.

"Heboh sekali, saat gempa semua lari. Yang markir mobil langsung ke luar, nggak mau membayar parkir karena buru-buru. Saya mau ngeluarin mobil juga antre panjang, di luar juga macet. Semua orang khawatir," katanya.

Masjid di Banyumas Ambruk
Gempa 6,2 SR yang melanda Kebumen menyebabkan Masjid Jami At-Taqwa di Desa Kranggan, Kecamatan Pekuncen, Banyumas, Jawa Tengah Ambruk. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

"Habis selesai salat dhuhur, sudah kosong, terus semua gerak-gerak dan masjid dengan cepat ambruk," kata Palupi Andriani, seorang saksi mata.
Akibat peristiwa ambruknya masjid tersebut, teras rumah yang berada di sebelahnya ikut tertimpa bangunan masijd.

"Sekitar pukul 12.00 WIB ada gempa sedikit-sedikit makin kencang, tahu-tahu brugg.. langsung ambruk keras banget, untung sudah ke luar semua," ujar Rizal, warga sekitar.

Sementara Kades Kranggan, Pujiantoro mengatakan kejadian sekitar pukul 12.15 WIB. Gempa menyebabkan pilar penyangga masjid tidak stabil hingga akhirnya ambruk.

"Ada gempa, tidak ada aktivitas salat, hanya rumah sebelah saja yang terkena, saat gempa langsung rubuh," ujarnya.

Warga bersama pihak kepolisian, Koramil serta perangkat desa setempat masih berkoordinasi untuk membersihkan sisa puing-puing bangunan masjid yang ambruk.

Dari informasi sementara dari Trantib Kecamatan Pekuncen pasca gempa terdapat 1 masjid ambruk dan 1 rumah Desa Kranggan, Desa Tumiyang 17 rumah rusak, Pasir Lor 10 rumah, Karang Klesem 6 Rumah. 

Perkakas Berjatuhan
Gempa bumi 6,2 SR yang berpusat di Kebumen juga dirasakan warga Kabupaten Garut. Ibu rumah tangga yang tinggal di Komplek Perumahan Surya Regency, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, berhamburan keluar rumah.

Mereka merasakan gempa cukup kuat dan menyaksikan peralatan rumah tangga seperti kulkas, dispenser, juga peralatan rumah tangga lainnya yang tergantung di tembok dan dinding rumah bergoyang-goyang.

"Kaget, tadi sejenak malah diam menyaksikan kulkas yang bergoyang kencang dan saya pegang agar tak terjatuh", ujar salah seorang warga Garut Pepi (27).

Hal serupa juga dialami oleh Ali, warga Surya Regency yang memiliki cukup banyak peliharaan burung berkicau, tiba-tiba loncat ke luar rumah karena seluruh sangkar burung yang tergantung tiba-tiba berayun hebat.

"Saya langsung teriak-teriak agar seisi rumah cepat ke luar rumah", ungkapnya.

Gempa tersebut terasa cukup lama sekitar 1 menit terjadi pada pukul 12.15 WIB. "Ya, cukup lama sekitar satu menit", tambah Ali.

Terasa Sampai Jakarta
Gempa yang melanda sejumlah wilayah di Yogyakarta terasa sampai Jakarta.

Gempa ini dirasakan di lantai 4 Gedung Aldevco Octagon, Jl Warung Buncit, Jakarta Selatan, Sabtu.

Getaran gempa cukup kencang. Karyawan di lantai 4 gedung tersebut sampai turun ke halaman karena merasakan guncangannya.

Masyarakat di Jakarta Barat juga merasakan gempa ini. "Gempa terasa cukup kencang," kata salah seorang pemuda di kawasan Grogol, Jakarta Barat.

Pusat gempa dan skala getarannya sampai sekarang belum diketahui.

Penyebab Gempa Kebumen Terasa Sampai Jakarta
Apa penyebab warga Jakarta ikut merasakannya?

"Lokasi kedalaman tidak dalam tapi juga tidak dangkal. Ini jadinya goncangan terasa cukup jauh. Kalau terlalu dalam tidak terasa," ujar Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Suharjono.

Menurut Suharjono, kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut tidak besar. Sebab jarak gempa lebih dari 100 km dari daratan.

"Gempa ini jaraknya 100 km lebih dari daratan. Kalau jarak tidak terlalu jauh, akan berakibat kerusakan. Jika jaraknya cukup jauh, maksimal goncangan 5-6 MMI," terang Suharjono.

BMKG merevisi skala besaran gempa dari 6,5 SR menjadi 6,2 SR. Kedalaman gempa juga direvisi dari 48 km ke 79 km. Gempa tidak berpotensi tsunami.

"Setelah menerima laporan dari berbagai stasiun pemantauan, update per jam 12.38 WIB, informasi magnitude 6,2 SR posisi di 8.22 LS-109.22 BT dengan kedalaman 79 km," kata petugas ruang operasional gempa BMKG.

Selain di Jakarta, gempa juga dirasakan warga di Bandung bahkan Malang, Jawa Timur.

Gunung Merapi Runtuh 2 Kali
Dampak gempa 6,2 SR yang berpusat di Kebumen ternyata dirasakan meluas. Bahkan sampai meruntuhkan sejumlah titik di Gunung Merapi, Yogyakarta.

"Informasi dari pos pengamatan Gunung Merapi, pasca gempa terjadi runtuhan material di kawah sebanyak 2 kali," kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama dalam siaran persnya.

Akibat goncangan gempa yang cukup kencang terbentuk beberapa rekahan. Rekahan bisa bertambah jika terjadi gempa susulan.

"Terjadi sesar (rekahan) baru sekitar 1,5 meter di bawah Kali Opak dan Kali Oyo. Diprediksi masih akan ada gempa susulan dengan intensitas lebih kecil," katanya.

Sementara situasi di Kebumen terpantau aman. Tidak ada tanda-tanda tsunami.

"Garis pantai aman, namun cuaca setempat pasca gempa mendung tebal, potensi hujan besar," ungkapnya.

Diikuti 5 Gempa Susulan
Gempa 6,2 SR yang melanda Kebumen diikuti oleh lima kali gempa susulan. Namun gempa-gempa tersebut memiliki magnitude yang semakin kecil.

"Hingga pukul 15.20 WIB, berdasarkan pantauan kami ada 5 kali gempa susulan setelah gempa pertama pada pukul 12.14 WIB," kata petugas Ruang Operasional Gempa BMKG, Novita.

Lima gempa susulan tercatat pada pukul 12.48 WIB dengan magnitude 4,2 SR, pukul 12.54 WIB dengan magnitude sebesar 3,6 SR, pada pukul 13.03 WIB magnitude 3,8 SR, pukul 13.18 WIB dengan magnitude 3,3 SR dan pada pukul 13.58 WIB dengan magnitude 4,1 SR.

"Kecenderungan magnitude semakin kecil dan getarannya tidak dirasakan oleh warga," lanjut Novita.

BNPB: 45 Bangunan Rusak
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengumpulkan data dampak gempa 6,2 SR di Kebumen. Ada puluhan rumah yang rusak namun tak ada korban jiwa.

"Laporan sementara perkembangan dampak bencana gempa bumi 6,2 SR pada kedalaman 48 km, posisi 104 km barat daya Kebumen pada pukul 12.14 WIB telah menyebabkan puluhan rumah rusak," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Berdasarkan data sementara yang dihimpun BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dampak gempa Kebumen sebagai berikut:
1. Purworejo, Jawa Tengah:
1 rumah rusak berat di Desa Krandegan Kecamatan Bayan
1 rumah rusak berat di Desa Tangkisan.

2. Banyumas, Jateng
16 rumah roboh di Kecamatan Pekuncen, termasuk 1 serambi Masjid
1 rumah roboh di Desa Babakan Kecamatan Karanglewas

3. Kebumen, Jateng
1 Unit masjid Jami At-Taqwa rusak berat
Beberapa rumah di desa Wonoharjo Kecamatan Rowokele mengalami retak-retak yang saat ini sedang dilakukan pengecekan lapangan.

4. Cilacap, Jateng
1 Rumah rusak berat a.n Setradinata, Desa Adiraja RT 3/RW 5, taksiran kerugian Rp 17 juta. Korban jiwa nihil
1 rumah rusak berat a.n Dirun (45), Desa Karangsari, Kecamatan Adipala, kerugian Rp 20 juta
1 rumah rusak berat a.n Rohmat (50), Desa Karangsari, Kecamatan Adipala RT 4/RW 4, taksiran kerugian Rp 25 juta
13 unit rumah rusak ringan

5) Magelang, Jateng
2 rumah rusak di Desa Majaksingi, Kecamatan Borobudur.

6). Daerah Istimewa Yogyakarta
Di Bantul, kerusakan rumah ada 5 unit di Desa Tirtohargo dan 3 unit di Desa Srigading Kecamatan Bantul.
"Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa. Petugas BPBD masih melakukan pendataan," pungkas Sutopo.

3 Tewas 26 Orang Hilang
Banjir bandang kembali menerjang Sulawesi Utara (Sulut). Peristiwa tersebut terjadi di Kabupaten Sitaro. Sebanyak 26 orang penumpang perahu hilang, sementara tiga orang penumpang dinyatakan tewas.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi Sabtu (25/1) sekitar pukul 10.00 WITA. Lokasi musibah terjadi di Desa Nameng, Kecamatan Siau Barat, Kabupaten Sitaro, Sulut.

"Korban jiwa tiga meninggal, delapan selamat, dan 26 belum ditemukan," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya.

Peristiwa bermula ketika perahu yang membawa 37 penumpang di Pantai Nameng hendak menuju ke Kota Siau, tiba-tiba saja diterjang banjir yang berasal anak sungai dari pegunungan.

"Pencarian korban masih dilakukan oleh tim SAR gabungan," kata Sutopo. (detikcom/f/h)



SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru