Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 27 Oktober 2025

Pengungsi Sinabung Posko GBKP Asrama Kodim Penuh Harap Janji Presiden

- Minggu, 26 Januari 2014 12:07 WIB
781 view
Pengungsi Sinabung Posko GBKP Asrama Kodim Penuh Harap  Janji Presiden
SIB/Sonry Purba
SBY Dengar Keluh Kesah : Presiden SBY dan Ibu Negara Hj Ani Yudhoyono didampingi Gubsu beserta Ketua Umum Moderamen GBKP Pdt MP Barus DTh mendengarkan keluh kesah pengungsi yang ditempatkan di posko GBKP Asrama Kodim.
Kabanjahe (SIB)- Pengungsi asal Desa Kutatengah, Kecamatan Namanteran di posko GBKP Asrama Kodim, Kabanjahe mengharapkan kerusakan rumah, areal pertanian dan biaya pendidikan anak-anak dibantu presiden.

Pengungsi berjumlah 210 jiwa atau 69 kepala keluarga yang mengungsi sejak 14 Nopember 2013 silam itu tidak segan-segan mengatakan agar bantuan yang dijanjikan Presiden SBY saat mengunjungi mereka, Kamis (24/1) segera diwujudkan.

Demikian dikatakan Nd Lisma Br Karo didampingi Kepala Desa Kutatengah, Pulung Ginting, ketua posko, Andreas Surbakti kepada Presiden SBY saat mewakili para pengungsi memberikan sambutan.

“Kalau di desa kami, kerusakan areal pertanian yang ditanami cabe, tomat, kopi dan jeruk rusak total. Demikian juga rumah, selain talang air dan atap, juga ada yang roboh dan umumnya tidak layak huni lagi sehingga sangat kami harapkan bantuan Bapak Presiden.

Hanya Presiden SBY lagi yang dapat kami harapkan. Lain itu tidak ada bapak. Tolong kami. Bantu anak-anak kami yang sekarang terancam putus sekolah bapak. Tolong bapak,” ujar Nd Lisma ini bernada haru di hadapan Presiden SBY dan Ibu Ani serta rombongan presiden.

Presiden SBY dalam kata sambutannya mengatakan, pihaknya akan berusaha membantu dan memperbaiki kerusakan rumah dan areal pertanian akibat erupsi Sinabung.

Terutama penanggulangan biaya pendidikan anak-anak dari SD sampai perguruan tinggi. Bantuan perbaikan rumah dan kerusakan pertanian, akan dibantu sewajarnya dan selayaknya sesuai data yang akan disampaikan kepadanya.

Selain itu, Presiden SBY mengharap agar para pengungsi bersabar, semangat dan terus berpengharapan. Kita mengharap, erupsi segera berakhir. SBY juga mengatakan bahwa, pihaknya akan merelokasi warga dari pemukiman radius 3 km dari Sinabung.

Selanjutnya, usai keberangkatan Presiden SBY dan rombongan meninggalkan Tanah Karo seusai mengadakan konferensi pers di halaman gereja Paroki St Petrus dan Paulus, Jalan Irian Kabanjahe, panitia posko GBKP asrama Kodim Kabanjahe menerima bantuan Rp75 juta dari Presiden SBY.

Bantuan disampaikan Helmi Agustian secara langsung dan tunai diterima Andreas Surbakti didampingi Pdt Fitnawati Br Sitepu dan Adrian Sembiring di kantor paroki, Jalan Irian, Kabanjahe.

Ketika dikonfirmasi SIB, Helmi Agustian disela-sela penyerahan bantuan itu, Kamis (24/1) mengatakan, bantuan tersebut bersumber dari dana taktis Sekretariat Kepresidenan.

Bantuan tersebut digunakan untuk  keperluan pengungsi. Perbaikan tenda atau hal-hal yang menyangkut kebutuhan pengungsi, ujar Helmi singkat.

BNPB Tindaklanjuti Kebijakan Presiden
Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana menindaklanjuti berbagai kebijakan yang telah ditetapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait penanganan pengungsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo.

Dalam pesan yang diterima di Medan, Sabtu malam, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo

Purwo Nugroho mengatakan, kebijakan Presiden Yudhoyono itu diwujudkan dengan langkah konkrit melalui sejumlah aksi yang dipimpin Kepala BNPB Syamsul Maarif selaku Komandan Satgas Nasional Penanganan Erupsi Gunung Sinabung.

Ia mencontohkan dengan pembenahan jambur yang dilakukan untuk memperkecil jumlah pengungsi dengan menambah lokasi pengungsian menjadi 38 jambur.

Jajaran BNPB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara, dan dinas-dinas terkait, baik di tingkat provinsi mau pun kabupaten diinstruksikan untuk mengoptimalkan bantuan dan pelayanan lain seperti kesehatan lingkungan, sanitasi, air bersih, pelayanan kesehatan, fasilitas MCK, dan makanan di setiap jambur.

Di bidang pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memberikan beasiswa sebanyak Rp450 ribu per siswa untuk 2.815 siswa SD, Rp750 ribu per siswa untuk 2.052 siswa SMP, dan Rp1 juta per siswa untuk 1.141 siswa SMA yang terdampak erupsi Gunung Sinabung.

Adapun untuk kalangan mahasiswa akan mendapatkan beasiswa Rp2,4 juta per mahasiswa. Sedangkan jumlah mahasiswa yang akan mendapatkan beasiswa tersebut masih dalam pendataan.

Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga akan menyerahkan seragam sekolah, buku pelajaran, perlengkapan sekolah, tenda belajar bagi seluruh siswa, termasuk program "trauma counseling".

Total bantuan sementara yang akan disalurkan tersebut berjumlah Rp4,6 miliar yang akan diserahkan setelah 7 Februari 2014 melalui Dinas Pendidikan Pemkab Karo.

Di sektor pertanian, Kementerian Pertanian telah menyiapkan bibit bagi para pengungsi Sinabung yang mayoritas berprofesi sebagai petani.

Warga yang ingin bercocok tanam kembali itu telah disediakan bibit sayuran seperti cabai, tomat, ubi, kentang, dan jeruk untuk lahan seluas 508 hektare, serta bibit kopi untuk lahan sekitar 65 hektare.

Kemudian, peralatan pertanian juga telah diserahkan Menteri Pertanian Suswono kepada Bupati Karo Kena Ukur Surbakti berupa pompa air, kultivator, dan handtraktor yang masing-masing berjumlah 20 unit.

Sedangkan pemberdayaan masyarakat melalui program "cash for work" atau padat karya telah dimulai untuk 2.000 kepala keluarga di 13 lokasi pengungsian.

Bantuan sebesar Rp50 ribu per kepala keluarga per hari tersebut disalurkan melalui kerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) agar penyaluran dananya ke pengungsi warga berjalan secara transparan.(BR2/Ant/c)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru