Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 13 Oktober 2025
KSAD dan Jenderal Flynn Pimpin Latihan Bareng Terbesar di Sejarah Militer RI-AS

Ungguli Israel, RI Masuk 16 Besar Kekuatan Militer Dunia

Redaksi - Jumat, 06 Agustus 2021 10:11 WIB
575 view
Ungguli Israel, RI Masuk 16 Besar Kekuatan Militer Dunia
(Foto : Dok/Dispen AD)
INSPEKTUR UPACARA : KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) dan Commanding General USARPAC Jenderal Charles A Flynn selaku inspektur pada upacara pembukaan latihan bersama TNI AD dan US Army terbesar sepanjang sejarah kerja sama militer
Jakarta (SIB)
TNI Angkatan Darat (AD) menggelar latihan bersama dengan US Army di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD di Martapura, Batu Raja, Sumatera Selatan (Sumsel). Kegiatan ini diklaim sebagai latihan bersama terbesar sepanjang sejarah kerja sama militer Indonesia dan Amerika Serikat.

Dikutip dari keterangan tertulis Dinas Penerangan (Dispen) AD, Kamis (5/8), upacara pembukaan latihan bersama ini dihadiri Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa dan Commanding General USARPAC General Charles A. Flynn pada Rabu (4/8). Keduanya menjadi inspektur pada upacara pembukaan Latihan Bersama (Latma) Garuda Shield ke-15 Tahun 2021.

"Bagi generasi muda yang tergabung dalam latihan ini, semoga melalui Garuda Shield akan membentuk prajurit-prajurit calon pemimpin TNI AD di masa depan yg profesional dan bertaraf internasional," kata Andika.

Andika menekankan latihan terbesar ini merupakan pengalaman pertama terjun lintas negara yang tidak pernah dialami generasi militer AD sebelumnya.

Sementara itu, masih dikutip dari keterangan tertulis Dispen AD, General Flynn mengatakan latihan ini merupakan simbol dari tujuan yang lebih besar dari kerja sama militer Indonesia dan Amerika di masa depan. Dia juga menyampaikan terkesan dengan profesionalisme prajurit TNI AD dan berterima kasih atas keramahan yang ditunjukkan.

Latihan bersama ini berlangsung sejak Minggu (1/8) hingga Sabtu (14/8). Selain di Puslatpur Kodiklatad Baturaja, latihan bersama juga akan dilakukan di Daerah Latihan Amborawang di Balikpapan dan Makalisung di Manado.

Para personel TNI dan US Army akan dilatihkan materi militer, yakni Staff Exercise, Field Training Exercise (FTX), Live Fire Exercise (LFX), Aviation dan Medical Exercise (Medex), Joint Combined Exchange Training (JCET) dan Garuda Airborne.

Baik Andika maupun Flynn berharap latihan ini tak hanya meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, tapi juga kemampuan prajurit TNI AD dan US Army. Latihan ini diikuti 2.161 prajurit TNI AD dan 1.547 US Army.

Wing Terjun
Usai menjadi inspektur upacara pembukaan latihan bersama, Andika Perkasa dan Flynn menyematkan wing terjun kepada 569 penerjun. Penyematan ini dilakukan usai para prajurit terjun bersama dalam latihan Garuda Airborne.

Penyematan dilaksanakan di titik tinjau penerjunan, Talang Sipin, Puslatpur Baturaja. Disebutkan, latihan ini diikuti oleh 91 penerjun TNI AD dan 478 penerjun US Army.

Ada 478 penerjun US Army dan 91 penerjun TNI AD tiba di Puslapur Martapura dengan 9 pesawat C-17 Globe Master dari Negeri Paman Sam. Para penerjun ini sebelumnya sudah berlatih bersama dengan prajurit Divisi 82 Airborne US Army di Fort Bragg, North Carolina, Amerika Serikat, sejak 16 Juli 2021.

Latihan bersama Garuda Airborne ini merupakan penerjunan lintas negara yang baru pertama kali dilakukan antarangkatan militer kedua negara.

Masuk 16 Besar
Sementara itu, Indonesia menempati posisi ranking 16 besar dalam kancah kekuatan militer dunia. Posisi Indonesia bahkan berada di atas Arab Saudi, Australia, dan Israel.

Ranking kekuatan militer dunia ini dirilis oleh Global Fire Power (GFP) dengan tajuk '2021 Military Strength Ranking'. Nilai fire power atau kekuatan militer yang ditampilkan ini menggunakan lebih dari 50 faktor individu untuk menentukan skor PowerIndex ('PwrIndx') suatu negara dengan kategori mulai kekuatan militer, kekuatan keuangan hingga kemampuan logistik dan geografi. Penilaian ini dilakukan di 140 negara.

Dilihat, Kamis (5/8) Indonesia berada di peringkat 16 dengan PowerIndex sebesar 0,2684. Posisi pertama diduduki oleh Amerika Serikat dengan nilai 0,0718. Semakin kecil angka PowerIndex, maka semakin tinggi kekuatan militer suatu negara.
Posisi Indonesia ini kemudian disusul oleh Arab Saudi pada peringkat 17 dan Spanyol peringkat 18.

Lalu ada Australia yang berada pada peringkat 19 dan Israel yang berada pada peringkat 20.

Nilai PowerIndex itu menggambarkan Indonesia tercatat menempati peringkat ke-4 dunia dengan 267 juta jiwa. Sementara itu, total personel militer dicatat sebanyak 400 ribu personel.

Kekuatan cadangan senjata nuklir tidak dipertimbangkan, namun dugaan terhadap kepemilikan nuklir akan dihitung sebagai bonus. Status suatu negara sebagai Dunia Pertama, Dunia Kedua, dan Dunia Ketiga menjadi faktor pertimbangan. Faktor geografis, fleksibilitas logistik, sumber daya alam, dan industri lokal berpengaruh terhadap ranking final.

Total sumber daya manusia menjadi pertimbangan kunci dalam pemeringkatan ini. Negara yang terkurung daratan (land-locked) tidak akan dihitung kekurangan angkatan laut. Kekuatan angkatan laut dihitung dari keragaman aset yang tersedia.

Keanggotaan NATO dihitung sebagai bonus. Stabilitas dan kesehatan finansial suatu negara tak ikut dipertimbangkan. Kepemimpinan militer saat ini tidak ikut dipertimbangkan juga.

Sedangkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dihitung dan diperbandingkan ialah total unit alutsista. Seperti misalnya kekuatan udara Indonesia dihitung dari 458 unit helikopter. Penilaian terhadap alutsista tidak didasarkan pada jenis alutsista atau tahun produksi alutsista tersebut. Jadi, penilaian ini berdasarkan kuantitas, bukan kualitas.

Indonesia memang diketahui menjadi langganan 20 besar ranking kekuatan militer dunia versi GFP. Bahkan Indonesia bukan kali ini saja berada di atas Israel.

Dalam Global Firepower dalam '2019 Strength Ranking (BETA)', Indonesia pernah menempati peringkat 15, sementara Israel menempati peringkat 16. (detikcom/f)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru