Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 13 Oktober 2025
* 200 Warga Terima Sertipikat Tanah di Dairi

Banyak Kasus Sengketa Tanah di Sumut Tak Kunjung Selesai

* Jokowi: Jangan Gunakan Beli Barang Mewah
Redaksi - Jumat, 04 Februari 2022 09:25 WIB
717 view
Banyak Kasus Sengketa Tanah di Sumut Tak Kunjung Selesai
(Foto: SIB/Dok Sekretariat Kepresidenan)
MENYERAHKAN: Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju menyerahkan sertipikat tanah kepada warga Dairi, di Lapangan Sudirman Sidikalang, Kamis (3/2).
Sidikalang (SIB)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sering mendengar adanya kasus sengketa tanah, khususnya daerah di Sumatera Utara. Masalah tersebut tidak kunjung selesai lantaran masyarakat pemilik tanah sah tidak memegang sertipikat.

"Di Sumut ini banyak sekali yang sengketa. Di sekitar Medan ini tanya pak Gubernur, banyak sekali karena enggak rampung-rampung, karena enggak megang ini (sertipikat). Tapi merasa sudah menduduki 20 tahun 15 tahun," katanya saat membagikan penyerahan sertipikat tanah untuk rakyat di Lapangan Sudirman, Kabupaten Dairi, Kamis (3/2).

Jokowi menjelaskan, dengan adanya sertipikat tanah, warga bisa membela diri saat ada pihak lain yang berusaha untuk mengklaim lahan.

"Ini kalau ada sengketa bapak pegang ini sudah tenang. Ada orang datang, pak, ini tanah saya lahan saya, enggak, ini buktinya luasnya ada di sini nama pemilik ada disini sudah rampung," ucapnya.

Jokowi ingin penyelesaian sertifikasi tanah dipercepat. Pasalnya dia mendengar sering terjadi masalah sengketa lahan antara warga dengan pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun swasta.

"Ini menjadi perhatian saya karena setiap saya ke desa, ke daerah yang masuk ke telinga saya sengketa antara warga dengan warga, sengketa antara warga dengan pemerintah, warga dengan BUMN, warga dengan perusahaan swasta karena nggak pegang ini (sertipikat)," kata Jokowi.

Dengan kecepatan sertipikat tanah yang diberikan kepada masyarakat, diharapkan konflik sengketa lahan bisa dikurangi sebanyak-banyaknya, ujar Jokowi.

Jangan
Sementara itu, wartawan SIB melaporkan, Jokowi menyerahkan sertipikat tanah kepada 200 orang menerima serta memberikan sembako, Kamis (3/2) di Lapangan Sudirman.

Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri ATR/BPN Sofyan A Djalil, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Kepala Kantor Wilayah BPN Sumut Dadang Suhendi, dan juga turut hadir Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, Kepala BPN Dairi Rasmon Sinamo, Forkopimda Sumut dan Forkopimda Dairi.

Jokowi mengatakan, sertipikat tanah penting sebagai kepastian hukum atas kepemilikan tanah. Jika ada sengketa/ menggugat, pemilik tanah sudah menang, karena sudah memegang sertipikat.

Menurutnya, pensertipikatan tanah terus dipercepat, karena dulu proses pensertipikatan tanah dalam satu tahun hanya terbit 500 ribu persil, pada hal yang mau disertipikatkan ada sekitar 80 juta bidang tanah. Sekarang penerbitan sertipikat dalam satu tahun mencapai 8 juta persil, dan target setiap tahun terus dinaikkan.

"Saya memberi target pensertipikatan tanah naik setiap tahun. Akibat pandemi yang selesai tahun sebelumnya sekitar 8 juta sertipikat," ucap Jokowi.

Ia mengaku, hal itu menjadi perhatiannya, karena setiap kunjungan ke daerah banyak warga yang mengeluh mengenai sengketa tanah. Baik antara warga dengan warga, warga dengan pemerintah, BUMN dan swasta. Termasuk di Sumut, banyak sengketa yang belum tuntas.

"Itulah sebabnya, pensertipikatan dipercepat bagi rakyat, untuk meminimalisir sengketa," ungkapnya.

Presiden berpesan kepada penerima sertipikat, agar menyimpan sertipikat dengan baik. Dan apa bila memanfaatkan sertipikat untuk agunan bank, harus dipergunakan dengan baik. Jangan digunakan untuk membeli barang mewah.

"Digunakanlah untuk modal dan hal-hal yang produktif. Jangan digunakan membeli barang mewah," ucap Jokowi.

Saat menyerahkan sertipikat, ribuan warga yang berada di luar Lapangan Sudirman riuh dan bertepuk tangan. "Warga yang di luar lebih riuh dari pada penerima sertipikat. Tadi di jalan juga ramai, mobil tidak bisa jalan. Ternyata saya baru tau, bahwa baru kali ini, presiden datang ke Dairi," ucapnya.

Sementara itu, Sofyan A Djalil mengatakan, penyerahan sertipikat di Dairi seharusnya kepada 600 orang, tetapi karena prokes, menjadi kepada 200 orang. Pada 2021, BPN sudah mengeluarkan sertipikat tanah kepada warga Dairi sebanyak 3.178 persil.

Katanya, saat ini, di Dairi jumlah tanah yang sudah terdaftar 77.647 bidang/ 73,9 persen dari seluruh perkiraan 105.069 bidang. Tahun 2022, taget program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) di Dairi ada 5.500 bidang.

Di Sumut, katanya, terdapat 6.643.752 bidang tanah dan sudah terdaftar sebanyak 2.524.937 bidang tanah, sementara belum terdaftar sebanyak 4.118.815 bidang. Tahun 2022, Sumut mendapat program PTSL sebanyak 212.200 bidang tanah. "Ditargetkan tahun 2025, seluruh bidang tanah di Sumut sudah terdaftar," ucapnya.

Di Pusat Pasar Sidikalang, orang nomor satu di Indonesia itu menyapa pedagang dan membagikan bantuan langsung tunai (BLT) dan sembako.

Sebelumnya, Presiden Jokowi tiba di Stadion Utama Sidikalang, disambut Dandim 0206/ Dairi Letkol Arh Ridwan Sulistyawan, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu serta tokoh masyarakat. Kemudian, Ny Romi Maryani Eddy Berutu beserta tokoh masyarakat menyerahkan seperangkat pakaian adat Pakpak kepada presiden. (Merdeka/Detikfinance/B3/a)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru