Jakarta (SIB)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol membahas kerja sama di bidang industri pertahanan. Salah satunya terkait jet tempur KF21 yang telah sukses melakukan uji terbang perdana.
"Kerja sama bidang pertahanan dan industri pertahanan adalah pilar penting dalam hubungan kedua negara. KF21 atau IFX jet tempur generasi terbaru yang dikembangkan oleh kedua negara telah sukses dilakukan uji terbang perdana beberapa waktu ini dan kedua negara menyambut capaian tersebut," kata Presiden Yoon dalam jumpa pers bersama seperti ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (28/7).
Presiden Yoon mengatakan, Indonesia dan Korsel bertekad untuk terus meningkatkan kerja sama pengembangan jet tempur ini agar berjalan hingga selesai. Selain itu, proyek kerja sama pertahanan lainnya akan terus dilakukan.
"Program kerja sama lainnya di bidang industri pertahanan juga akan terus dijalankan secara proaktif dengan memanfaatkan kemampuan teknologi dan kemampuan produksi Korea yang berkelas dunia," ujar Presiden Yoon.
Presiden Yoon dan Presiden Jokowi juga membahas kerja sama terkait isu global terkini. Dia menyampaikan dukungan terkait presidensi G20 Indonesia.
"Pemerintah Korea Selatan memberikan dukungan penuh kepada Indonesia sebagai tuan rumah G20. Saya sangat menantikan November tahun ini untuk menghadiri G20 di Bali," ujar Yoon.[br]
Pengembangan IKN
Di pertemuan itu, kedua kepala negara juga membahas kerja sama pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Jokowi menyatakan, Indonesia merupakan salah satu mitra penting Indonesia di Asia Timur.
"Indonesia dan Korea Selatan adalah mitra strategis khusus dan tahun depan kita juga akan memperingati 50 tahun persahabatan dua negara kita," kata Jokowi.
Jokowi yakin, di bawah kepemimpinan Presiden Yoon, kemitraan Korsel dan Indonesia akan makin kokoh. Salah satu yang menjadi prioritas ialah kemitraan di bidang ekonomi.
"Kita menyambut baik tren perdagangan bilateral yang terus meningkat dan kita sepakat untuk membuka akses pasar mengatasi hambatan-hambatan perdagangan dan mempromosikan produk-produk unggulan kedua negara," ujar Jokowi.
Investasi Korsel di RI
Jokowi menyampaikan, investasi Korsel di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat. Khususnya di bidang industri baja, petrokimia, baterai kendaraan listrik, industri kabel listrik, telekomunikasi, hingga energi terbarukan.
"Dalam pertemuan dengan Presiden Yoon secara khusus saya mendorong kerja sama investasi dari Korea terutama di bidang percepatan pembangunan ekosistem mobil listrik di Indonesia. Termasuk proyek industri baterai terintegrasi dengan pertambangan dan industri baja otomotif untuk kendaraan listrik," imbuh Jokowi.
Setelah itu, Jokowi menjelaskan soal kerja sama Korsel dan Indonesia dalam pengembangan IKN. Salah satunya terkait pembangunan sistem penyediaan air minum.[br]
"Kita juga telah memulai kerja sama dalam pengembangan ibu kota baru Nusantara, antara lain kerja sama di bidang pembangunan sistem penyediaan air minum, dan capacity building di bidang pembangunan smart city," imbuh Jokowi.
Jokowi juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Korsel terkait presidensi G20 Indonesia. Jokowi menantikan Presiden Yoon hadir di KTT G20 di Bali.
Jokowi Bertemu Para CEO
Presiden Jokowi juga menghadiri pertemuan dengan CEO perusahaan-perusahaan Korea Selatan di Lotte Hotel, Seoul. Jokowi meminta para investor untuk tidak segan menyampaikan kendala di lapangan kepada para menteri atau bahkan kepada Presiden langsung.
"Saya tadi tidak mendengarkan keluhan-keluhan yang berat yang mungkin terjadi di lapangan. Tetapi apabila ada masalah-masalah tolong disampaikan kepada Menteri Investasi Pak Bahlil atau kepada Pak Menko Maritim dan Investasi, kalau ada masalah. Kalau mentok berdua ini tidak bisa menyelesaikan bisa ke saya, baik yang berkaitan dengan izin-izin, baik yang mungkin berkaitan dengan imigrasi dan lain-lainnya," ujar Jokowi seperti dalam keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Kamis (28/7).
Jokowi mengatakan saat ini pemerintah Indonesia terus menyederhanakan dan mempermudah regulasi dengan hadirnya omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja.
"Ini adalah sebuah reformasi struktural yang dilakukan Indonesia dalam rangka memberikan peluang investasi yang sebesar-besarnya," ujar Jokowi.[br]
Kepada para CEO, Jokowi juga menyampaikan terima kasih atas investasi di Indonesia. Jokowi memandang tren investasi Korea Selatan menunjukkan peningkatan yang signifikan.
"Sekarang Korea Selatan adalah investor terbesar keenam di Indonesia, ini sebuah capaian yang sangat bagus dan harapan kita semuanya Korea Selatan bisa masuk ke nantinya tiga besar, top 3 di Indonesia," ungkap Jokowi.
Di akhir sambutannya, Jokowi mengajak para CEO untuk maju bersama dalam mengembangkan perekonomian.
Usai pertemuan,Jokowi juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Investasi/BKPM dengan PT Krakatau Steel dan POSCO Holdings.
Kembali ke Tanah Air
Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Jokowi di Asia Timur telah selesai. Jokowi dan Iriana kemudian kembali ke Tanah Air dari Seoul, Korea Selatan.
Berdasarkan keterangan tertulis dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Kamis (28/7), pesawat Garuda Indonesia GIA-1 yang membawa Presiden Jokowi dan Ibu Iriana lepas landas dari Seoul Air Base Seongnam, sekitar pukul 21.30 waktu setempat.
Jokowi dan rombongan diperkirakan akan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, pada Jumat (29/7) dini hari. (detikcom/d)