Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 22 November 2025

Bos Wagner Yevgeny Prigozhin Tewas Akibat Kecelakaan Pesawat

* Rusia Dituduh Tembak Jatuh Pesawat yang Bawa Wagner
Redaksi - Jumat, 25 Agustus 2023 09:03 WIB
337 view
Bos Wagner Yevgeny Prigozhin Tewas Akibat Kecelakaan Pesawat
(Foto: AFP)
TERBAKAR: Sejumlah orang menyaksikan puing-puing pesawat yang diduga membawa bos Wagner Group hangus dilalap api setelah jatuh, Rabu (23/8) waktu setempat, di wilayah Tver, Rusia. Bos tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, diduga salah
Moskow (SIB)
Pesawat jet eksekutif Embraer (EMBR3 SA) Legacy 600 yang membawa pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner Rusia, Yevgeny Prigozhin jatuh di wilayah Tver, Rusia. Berdasarkan data pelacakan penerbangan, pesawat tersebut tidak menunjukan tanda-tanda masalah saat menukik drastis dalam 30 detik terakhir.
Dilansir Reuters, Kamis (24/8), Badan penerbangan Rusia Rosaviatsia mengatakan Prigozhin merupakan satu dari 10 korban tewas dalam pesawat yang jatuh itu. Selain Prigozhin, sejumlah petinggi dan pejabat penting Wagner juga berada di dalam pesawat tersebut, termasuk Dmitry Utkin. Ia merupakan tangan kanan Prigozhin yang juga membantu sang pemimpin mendirikan Wagner.
Kementerian situasi darurat Rusia mengatakan pesawat tersebut sedang melakukan perjalanan dari Moskow ke St Petersburg ketika jatuh di dekat desa Kuzhenkino di Wilayah Tver.
Ian Petchenik dari Flightradar24 mengatakan pada pukul 15:19 GMT, pesawat tiba-tiba melakukan gerakan vertikal ke bawah. Dalam waktu sekira 30 detik, pesawat menukik tajam lebih dari 8.000 kaki dari ketinggian jelajah 28.000 kaki.
Sebelum pesawat jatuh, Flightradar24 menilai tidak ada yang salah dengan pesawat tersebut. "Apapun yang terjadi, terjadi dengan cepat," kata Petchenik. "Mereka mungkin bergulat dengan pesawat setelah apa yang terjadi. Namun sebelum jatuh secara drastis, tidak ada indikasi bahwa ada yang salah dengan pesawat tersebut," kata Petchenik.
Video menunjukkan pesawat terjun cepat dengan posisi hidung pesawat mengarah hampir lurus ke bawah dan terlihat kepulan asap di belakangnya. Penyelidik Rusia membuka penyelidikan kriminal untuk mengetahui apa yang terjadi. Beberapa sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media Rusia bahwa mereka yakin pesawat itu ditembak jatuh oleh satu atau lebih rudal permukaan ke udara. Reuters tidak dapat mengkonfirmasi hal itu.
Pembuat pesawat Brasil Embraer SA (EMBR3.SA) mengatakan pihaknya belum memberikan layanan atau dukungan apa pun dalam beberapa tahun terakhir terhadap pesawat tersebut, yang dapat menampung sekira 13 orang.
Perusahaan tersebut mengatakan dalam pernyataan bahwa mereka telah mematuhi sanksi internasional yang dijatuhkan terhadap Rusia. Jet mewah itu diidentifikasi di Flightradar24 dengan registrasi RA-02795, sama dengan pesawat yang membawa Prigozhin ke Belarus setelah pemberontakan, kata sumber industri yang mengetahui masalah tersebut.
Pelacak penerbangan online Flightradar24 terakhir mencatat posisi pesawat pada pukul 15.11 GMT, sebelum kecelakaan. Kemacetan atau gangguan di area tersebut mungkin memperlambat pengumpulan data lokasi lebih lanjut. Data lainnya berlanjut selama sembilan menit. Flightradar24 mengatakan jet tersebut melakukan serangkaian pendakian dan penurunan beberapa ribu kaki masing-masing selama 30 detik sebelum akhirnya jatuh dan terjadi bencana. Flightradar24 menerima data akhir tentang jet tersebut pada pukul 15:20.
Kecelakaan itu terjadi pada hari yang sama ketika jenderal senior Rusia Sergei Surovikin dilaporkan dipecat dari jabatan panglima angkatan udara. Jenderal Surovikin diketahui memiliki hubungan baik dengan Prigozhin dan tidak terlihat di depan umum sejak pemberontakan tersebut.


Rusia Dituduh
Rusia dituduh sebagai dalang di balik jatuhnya pesawat yang membawa bos tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin saat terbang dari Moskow menuju ke Saint Petersburg. Pendukung Wagner Group menuding pesawat itu “ditembak jatuh” saat mengudara di atas wilayah Tver oleh Kementerian Pertahanan Rusia. Seperti dilansir Alarabiya News, Kamis (24/8), tuduhan itu dilontarkan oleh saluran Telegram yang berafiliasi dengan tentara bayaran Wagner, Grey Zone.
"Pesawat itu ditembak jatuh di langit di atas wilayah Tver oleh pasukan pertahanan udara pada Kementerian Pertahanan Rusia," tuduh Grey Zone dalam saluran Telegram miliknya, tanpa menyertakan bukti. Dalam pernyataan pada Rabu (23/8) waktu setempat, seperti dilansir Reuters, Grey Zone sebelumnya melaporkan bahwa Prigozhin telah tewas.
"Kepala Wagner Group, pahlawan Rusia, patriot sejati untuk Tanah Airnya -- Yevgeny Viktorovish Prigozhin meninggal akibat tindakan pengkhianat Rusia," demikian pernyataan Grey Zone pada salah satu postingannya. "Tapi bahkan di Neraka, dia akan menjadi yang terbaik! Jayalah Rusia!" imbuh pernyataan itu.
Wagner Group sendiri belum memberikan pernyataan resmi soal kondisi Prigozhin. Kremlin juga belum menyampaikan pernyataan resmi, baik soal kabar kematian Prigozhin maupun soal tudingan Moskow menembak jatuh pesawat yang membawa Prigozhin itu.


Apa yang Dilakukan Putin?
Kabar kematian bos tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin dalam kecelakaan pesawat di wilayah Rusia, menyeret nama Presiden Vladimir Putin. Pertanyaan lantas muncul soal apa yang sedang dilakukan Putin ketika pesawat yang membawa Prigozhin itu mengalami kecelakaan?
Seperti dilansir CNN, Kamis (24/8), saat laporan beredar soal pesawat yang membawa Prigozhin terjatuh di wilayah Tver pada Rabu (23/8) malam waktu setempat, Putin sedang berada di wilayah Kursk untuk memimpin seremoni menghormati peringatan 80 tahun Perang Kursk.
Peringatan itu berkaitan dengan bentrokan di dekat wilayah Kursk tahun 1943 silam, saat Perang Dunia II berlangsung, ketika pasukan Nazi Jerman dan Uni Soviet bentrok dalam pertempuran tank besar-besaran yang berujung kemenangan Soviet.
Seremoni itu juga memberikan penghormatan kepada pasukan Rusia yang kini sedang bertempur dalam perang di Ukraina, yang disebut Moskow sebagai “operasi militer khusus”.
Dalam seremoni khidmat itu, Putin menyampaikan pidato dan memberikan penghargaan. Seremoni itu digelar di area tugu peringatan yang dibangun di desa Ponyri, wilayah Kursk. "Seluruh beban pertempuran saat ini, seperti pada tahun-tahun Perang Patriotik Hebat, terutama ada pada pasukan kita, mereka yang berada di garis depan," ucap Putin dalam pidatonya.
"Seluruh pejuang kita bertempur dengan gagah berani dan tegas. Pengabdian kepada Tanah Air, kesetiaan pada sumpah militer menyatukan seluruh peserta operasi militer khusus," imbuhnya.
Pidato Putin, dan seremoni yang diatur dengan sangat baik, disiarkan televisi pemerintah Rusia pada Rabu (23/8) malam. Dalam siaran berita yang sama, pada saluran televisi pemerintah Russia 24, muncul laporan soal kecelakaan pesawat di wilayah Tver dan nama Prigozhin disebut ada di daftar penumpangnya.
Pidato Putin disiarkan pukul 21.00 malam waktu setempat, sedangkan media pemerintah Rusia melaporkan kecelakaan pesawat terjadi pukul 18.00 waktu setempat. Putin maupun Kremlin hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi atas kecelakaan pesawat yang dilaporkan menewaskan Prigozhin.


Kata Ukraina
Ukraina turut memberikan komentar atas kabar kematian bos tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin dalam kecelakaan pesawat di Rusia. Penasihat kepresidenan Ukraina dalam pernyataannya menyinggung dugaan keterlibatan Presiden Vladimir Putin dalam kecelakaan maut itu.
Seperti dilansir CNN, Kamis (24/8), penasihat kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, dalam pernyataan via media sosial menyebut “penyingkiran secara terang-terangan terhadap Prigozhin” menunjukkan Putin “tidak memaafkan siapa pun atas teror yang dilakukan terhadapnya”.
"Soal Prigozhin, perlu ditunggu hingga kabut perang menghilang. Sementara itu, jelas bahwa Putin tidak memaafkan siapa pun atas teror kejam yang dilakukan. Persis seperti yang terjadi dan dibatalkan pada Juni 2023," sebut Podolyak dalam pernyataannya.
Kecelakaan pesawat itu terjadi dua bulan setelah Prigozhin melancarkan pemberontakan bersenjata terhadap rezim Putin. Pemberontakan itu berujung kegagalan, dengan kesepakatan tercapai antara Prigozhin dan Kremlin yang dimediasi oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
Kesepakatan itu mengharuskan Prigozhin dan tentara bayaran Wagner pindah ke wilayah Belarusia. Namun Podolyak mengklaim Putin pada saat itu hanyalah “menunggu momen”.
"Jelas juga bahwa Prigozhin telah menandatangani surat perintah kematian khusus untuk dirinya sendiri, saat dia mempercayai jaminan Lukashenko yang aneh dan kata-kata kehormatan Putin yang sama tidak masuk akalnya," sebutnya, merujuk pada kesepakatan yang mengakhiri pemberontakan singkat tentara bayaran Wagner.
Usai kesepakatan yang menggagalkan pemberontakan tentara bayaran Wagner, tuntutan pidana terhadap Prigozhin disebut dibatalkan. Namun dalam salah satu pidatonya setelah itu, Putin menegaskan bahwa orang-orang yang berada “di jalur pengkhianatan” akan menghadapi hukuman.
"Penyingkiran Prigozhin secara terang-terangan dan komando Wagner dua bulan setelah upaya kudeta merupakan sinyal dari Putin kepada para elite Rusia menjelang pemilu tahun 2024. Waspada! Ketidaksetiaan sama saja dengan kematian!'," ucap Podolyak dalam pernyataannya.
Putin maupun Kremlin hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi atas kecelakaan pesawat yang dilaporkan menewaskan Prigozhin.


Biden Tidak Terkejut
Sementara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, dalam tanggapannya saat ditanya soal kecelakaan yang menewaskan Prigozhin, menyatakan dirinya sebenarnya tidak terkejut mendengar kabar itu. Dia bahkan menyinggung soal dugaan peran Putin dalam kecelakaan pesawat itu.
"Saya tidak mengetahui pasti apa yang terjadi, tapi saya tidak terkejut," ucap Biden dalam tanggapannya, seperti dilansir AFP dan Reuters. "Tidak banyak hal yang terjadi di Rusia tanpa ada Putin di balik itu," cetusnya kepada wartawan, tanpa menjelaskan lebih lanjut maksud pernyataannya.
"Tapi saya tidak cukup mengetahui jawabannya," imbuh Biden, merujuk soal apa yang sebenarnya terjadi pada Prigozhin yang juga mantan sekutu Putin itu.
Para analis menilai insiden yang menimpa Prigozhin bisa saja menjadi cara bagi Putin untuk memperingatkan orang-orang yang mengkhianatinya, atau untuk menunjukkan dukungan kepada militer Rusia, yang dirusak oleh Prigozhin lewat pemberontakan bersenjata yang dilancarkan Juni lalu meski berujung kegagalan. (Rtr/Alarabiyanews/CNNI/detiknews/a)



Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru