Selasa, 10 Desember 2024

Banjir Bandang Desa Martelu, Empat Tewas

Leo Bastari Bukit - Minggu, 24 November 2024 15:15 WIB
632 view
Banjir Bandang Desa Martelu, Empat Tewas
(Foto: Dok/H Tarigan)
Hujan deras yang mengguyur wilayah Desa Martelu, Kecamatan Sibolangit, Sabtu (23/11/2024), memicu banjir bandang yang membawa material lumpur dan batu.
Sibolangit (harianSIB.com)

Hujan deras yang mengguyur wilayah Desa Martelu, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, selama dua jam pada Sabtu (23/11/2024) sore, memicu banjir bandang yang meluluhlantakkan beberapa bagian desa.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 17.30 WIB itu, membawa material lumpur, batu dan air deras, menyebabkan kerusakan parah pada rumah warga serta fasilitas umum.

Camat SibolangitHesron Tarigan, Minggu (24/11/2024), menyebutkan data sementara empat orang dinyatakan meninggal dunia dalam bencana ini.

Baca Juga:

Keempat korban tewas tersebut yakni, Kartini br Sitepu (65), warga Desa Martelu, Elsie Nadinda Rahel Simanjuntak (3), warga Desa Salabulan, Serta br Ginting (81), warga Desa Salabulan, dan Perdamenta (35), warga Lau Cih Medan.

Selain itu, sembilan orang terluka dan telah dirawat di Puskesmas Sibolangit. Para korban luka berasal dari berbagai desa di sekitar lokasi, dengan usia korban berkisar antara 30 hingga 85 tahun.

Baca Juga:

Tim pencari juga masih berupaya menemukan tiga korban yang dilaporkan hilang yakni Budi Utama Simanjuntak (30), warga Desa Salabulan dan Gerge Barus (40), warga Lau Cih Medan.

Banjir bandang ini menyebabkan empat rumah rusak berat dan menghancurkan satu rumah ibadah di Desa Martelu. Akibatnya, listrik di lokasi padam, dan warga terpaksa mengungsi ke tempat aman.

Seperti diketahui, Camat SibolangitHesron Tarigan, bersama Danramil 03 Sibolangit Kapten Inf Aris, Kapolsek Pancurbatu AKP Dr Krisnat, BPBD Deliserdang, serta perangkat desa turun langsung memantau situasi. Upaya evakuasi dan pendataan kerugian masih terus dilakukan.

"Kami bergerak cepat bersama BPBD untuk mengevakuasi korban, memastikan kebutuhan darurat terpenuhi, dan memulihkan akses masyarakat," ujar Hesron.

Menurutnya, penyebab bencana dikarenakan curah hujan tinggi dari arah pegunungan memicu aliran air besar secara mendadak, menghantam rumah-rumah warga dalam waktu singkat.

"Sungai meluap dengan cepat, membawa lumpur dan batu besar. Banyak rumah terseret. Warga hanya bisa menyelamatkan diri," ungkapnya.

Sampai saat ini, tim gabungan terus melakukan pencarian korban hilang dan mendata kerusakan. Para korban meninggal telah dibawa ke rumah duka, sementara korban luka mendapat perawatan intensif.

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat curah hujan tinggi diperkirakan masih akan terjadi di wilayah Sibolangit. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru