Jakarta (SIB)- Hari pertama, Rabu, (19/4) pemutaran film Kartini disaksikan 57.202 penonton. Padahal, saat pemutarannya di Jakarta sedang berlangsung pencoblosan putaran kedua pemilihan gubernur ibu kota Indonesia. Saat itulah terjadi insiden di mana Dian Sastrowardoyo, si Kartini, menepis tangan peng-gemarnya yang ingin menyentuh si aktris. Atas insiden itu, sang sutradara minta maaf.
Di hari kedua pemutaran, sejumlah tokoh menyaksikan. Bahkan mantan Wakil Presiden BJ Habibie tanpa protokoler menyaksikan film yang dibesut Hanung Bramantyo itu. Sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan film sangat baik ditonton karena memberi pemahaman yang mengkayakan batin. Bersamaan dengan film tentang pergolakan batin Pahlawan Nasional pejuang emansipasi perempuan itu dirilis juga lagu Memang Kenapa Bila Aku Perempuan? yang menjadi tema film Kartini. Launchingnya lebih dahulu dari film, tepatnya di Club Djakarta Theatre, Selasa (21/3).
Lagu tersebut belum sebooming filmnya. Melly Goeslaw, yang dipercaya menciptakan lagu tersebut merasa bahagia. "Ini luar biasa lebih berat dan saya ingin keluar dari zona nyaman, karena filmnya bagus banget," ujar musisi putri Melky Goeslaw alm tersebut. Melly menghabiskan waktu hingga dua bulan untuk mengerjakan lagu itu. Ia bahkan mengaku sampai mendapat nasihat dari aktris senior yang juga berakting dalam film Kartini, Christine Hakim.
"Kata Bu Christine, 'kamu harus salat malam.' Setelah itu saya ubah lirik berkali-kali, dengan bantuan semua pihak dan Allah akhirnya jadi," ceritanya. Bukan hanya Melly yang merasa kesulitan menulis lirik lagu itu. Sang suami, Anto Hoed pun merasakan hal sama. "Ini salah satu yang tersulit yang saya pernah kerjakan. Ini sebuah perjuangan, perang dengan intelektual, perlu kesadaran tinggi bahwa wanita tidak punya otoritas. Pengerjaannya lama dan saya banyak sekali berdiam diri serta berimajinasi di studio untuk ini," ujarnya mengenang.
Lagu yang diberi judul Memang Kenapa Bila Aku Perempuan? dinyanyikan oleh Melly dan menggaet penyanyi muda Gita Gutawa. "Dari judulnya, karena saya melihat sosok Kartini ingin melakukan banyak hal, tapi saat itu dianggap tabu dan terlarang, karena dia perempuan. Ini kalimat tak hanya mewakili Kartini, tapi juga perempuan zaman sekarang," ujarnya.
Gita Gutawa, yang dipilih sebagai representasi generasi masa kini, mengungkapkan kegembiraannya karena dapat terlibat dalam pembuatan lagu tersebut. Putri komposer Erwin Gutawa itu menganggap Memang Kenapa Bila Aku Perempuan? Memiliki semangat yang menguatkan perempuan. "Lagunya sangat indah, tentang mengapa bila saya perempuan. Ini relevan, tidak hanya untuk era Kartini, tapi juga perempuan sekarang. Di Indonesia sedikit lagu yang memperkuat wanita. Semoga ini jadi lagu monumental dan bisa memperkuat wanita," katanya semangat. (t/R10/d)