Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 02 Oktober 2025

Nada Shofar Lina Sihombing Peniup Sangkakala

Redaksi - Senin, 23 November 2020 09:41 WIB
833 view
Nada Shofar Lina Sihombing Peniup Sangkakala
Foto: Dok/YSB
NADA SHOFAR : Nurhawati Simamora mendampingi Ida Nora Nasution dan Pdt Dr Robert Benedictus usai meniup sangkakala mengikuti nada shofar.
Pollung (SIB)
Sekumpulan pendoa Yayasan Sumatera Berdoa mengadakan Doa Keliling dengan pusat kegiatan di Siria-ria, Pollung - Humbahas, Sabtu (21/11). Dalam tayangan live, Lina Veronika Sihombing meniup shofar dengan nada-nada sangkakala yang membuat hening. “Nada-nada tersebut semakin membuat individu transeden,” jelas Nurhawati Simamora.

Sekretaris Yayasan Sumatera Berdoa itu masuk dalam barisan pendoa bersama Sarah Dopen dan lainnya. “Dalam ibadah di Yerusalem, shofar dengan nada spesifik,” tambahnya.

Shofar adalah alat musik khas, terbuat dari tanduk hewan yang hanya ada di wilayah Timur Tengah khususnya di Israel dan Palestina.

Menurutnya, meski tidak memakai lubang seperti seruling atau alat musik tiup lainnya, shofar memiliki nada-nada, yang membedakan satu dan lainnya secara pentatonik.

Secara umum, ada nada spesifik dari shofar. Mulai dari shevarim (baca: sheh â€" vuh â€" Reem) yakni dengan 3 kali tiupan shofar yang pendek terputus-putus. Nada itu dalam not umum seperti ketukan 3/4. “Dalam Injil, not tersebut deklarasi Tuhan untuk menerobos batas-batas dan menghancurkan setiap perlawanan yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya,” cerita Wati Simamora.

Nada lainnya adalah teruah (baca: tuh â€" roo â€" ah) yang sama dengan staccato. Tetapi bunyi tersebut memiliki makna suci. Diikuti nama tekiah yang sama dengan not utuh. Lainnya adalah tek dolah, yang satu bagian tekiah.

Lina Sihombing mengatakan, setiap tiupan shofar sebagai perintah yang dikumandangkan untuk kemuliaan Tuhan dan kekuasaan-Nya.

Sebelumnya, Ketua Umum Yayasan Sumatera Berdoa Pdt Dr Robert Benedictus MA mengatakan, kegiatan doa bersama yang dilakukan pihaknya bermaksud mendoakan NKRI untuk kesejahteraan warganya. “Selain doa bulanan yang dilakukan berpindah di seluruh gereja pada tiap Jumat, tiap Rabu diadakan doa bersama di sekretariat,” ujarnya didampingi Bendahara Ida Nora Nasution SE. (t/R10/f)

Sumber
: Harian SIB Edisi Cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru