Kidung Suka Cita Warga Kawanua Sumut Jelang “Baku Dapa Kunci Taon”

Deliserdang (SIB)

Keluarga besar warga Kawanua Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (20/1), mengadakan pertemuan di GPdI Mahanaim Jalan Payabakung 100 (Jalan Raya Medan Binjai) Km 15 Diski, Deliserdang. Pertemuan rutin di awal 2024 kali ini memfinalisasi rencana “Baku Dapa Kunci Taon” yang rencananya diadakan di Jona Garden Binjai pada Sabtu (27/1).

Sesepuh warga Kawanua di Sumut H Rolly Piay menambahkan, tuan rumah kegiatan dari Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) Sumut merancang pertemuan tahunan tak sekadar berkumpul tapi lebih pada memupuk persaudaraan sesama keluarga yang berada di rantau.

“Itu sebabnya terasa betapa penting ‘Baku Dapa Kunci Taon’ diadakan dan lokasinya berpindah untuk maksud semakin mengeratkan keluarga besar Kawanua dengan warga di mana berada,” ujar pegiat seni etnik dan pengurus Forkala Medan tersebut.

Ketua Panitia Pdt Adri Alfian Rolos MTh di laporannya mengatakan, “Baku Dapa Kunci Taon” terbuka untuk seluruh warga yang memiliki hubungan emosional dengan Kawanua.

“Sebagaimana tahun-tahun lampau, kegiatan kali ini kemungkinan dihadiri warga Kawanua dari kabupaten kota Se-Sumut bahkan di luarnya. Sesuai arahan Pembina H Rolly Piay, demi kebersamaan, panitia memfokuskan pada persaudaraan,” ujar Gembala Sidang GPdI Mahanaim tersebut.

Menurutnya, panitia memfasilitasi pengangkutan peserta di sejumlah titik di Medan sekitarnya. Hal itu demi memudahkan menuju titik kumpul pesta. “Kita berdoa, kita makan bersama dengan harapan 2024 beroleh berkat-Nya lebih berlimpah,” tambah Pdt Adri Alfian Rolos.

Pertemuan bulanan warga Kawanua di Januari dihadiri sejumlah tokoh Kawanua. Di antaranya H Rolly Piay, Kombes Pol Yemi Mandagi, AKBP Rio Alexander Panelewen SIK, Pdt William Kalangi, Jenry Pelempung, Azhari Bahariawan Thalib dan Ny Hj Atiek dari Pangkalanbrandan.

Pdt Norma CY Mamentu menyediakan sejumlah kuliner khas Kawanua. Mulai bebek garo rica, ayam tinorangsak, ikan cakalang, gohu ikan termasuk ikan panggang yang lezat dengan sambal roa. “Ini bubur tinutuan khas Kawanua,” promo tuan rumah yang mengolah mi dan jagung dalam semangkuk porsi.

Di acara hiburan, sejumlah pengidung melantunkan lagu-lagu yang mengingatkan dengan kampung halaman. Adalah trio Yemi Mandagi, Pdt William Kalangi dan Jenry Pelempung ikut bersenandung. “Ini kenangan pada kampung halaman. Pada persaudaraan sesama orang muda,” ujar Yemi Mandagi yang diminta hadirin menyumbangkan sejumlah lagu khas saat masa kecilnya.

Ragam lagu etnik diperdengarkan, termasuk “Boru Panggoaran” dari bona pasogit. Jenry Pelempung mengajak rekan trionya membawakan “Pulang Jo” yang syairnya berisi cerita mengenai Makang Batata. “Di kampung halaman, banyak jenis ubi termasuk talas yang dapat diolah menjadi lezat,” tutupnya. (**)