Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 21 November 2025

Merawat Kearifan Lokal Lewat Sinema, Kemenkraf Dorong Ekosistem Film Medan

Piktor M Sinaga - Kamis, 20 November 2025 17:43 WIB
222 view
Merawat Kearifan Lokal Lewat Sinema, Kemenkraf Dorong Ekosistem Film Medan
Foto: harianSIB.com/Piktor Sinaga
Kemenkraf melalui Direktorat Film, Animasi, dan Video membuka kegiatan Bicara Film: Merayakan Kearifan Lokal Lewat Sinema di Cinepolis Lippo Plaza Medan, Rabu (19/12/2025).

Medan (harianSIB.com)

Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif mendorong penguatan ekosistem film lokal melalui kegiatan Bicara Film: Merayakan Kearifan Lokal Lewat Sinema yang digelar di Cinepolis Lippo Plaza Medan, Rabu (19/12/2025). Forum ini mempertemukan sineas, komunitas film, dan pelaku kreatif untuk membahas proses kreatif di balik film Tak Kenal Maka Taaruf serta dua film pendek karya komunitas Medan, The Fanciful of Piso Serit dan Gurda Gurdi.

Direktur Film, Animasi, dan Video, Doni Setiawan, saat membuka acara, menegaskan pentingnya peran komunitas film di Medan dalam regenerasi talenta dan produksi karya lokal.

"Komunitas adalah ujung tombak ekosistem kreatif. Melalui kegiatan seperti Bicara Film, kami memastikan mereka punya ruang belajar, berkarya, dan berkolaborasi," ujarnya.

Sesi pemutaran film dan dialog kreatif mengajak peserta menelusuri bagaimana cerita-cerita lokal Sumut dapat diolah menjadi karya sinema yang kuat secara visual dan emosional. Deputi Bidang Kreativitas Media, Agustini Rahayu, menambahkan bahwa penguatan ekosistem perfilman nasional harus berakar pada kearifan lokal.

Baca Juga:

"Pemerintah hadir untuk memastikan ide-ide kreatif lokal tumbuh dan berjejaring. Kearifan lokal adalah kekuatan kita di panggung global," katanya.

Film Tak Kenal Maka Taaruf karya Mim Yudiarto menjadi contoh adaptasi novel ke layar lebar yang menjaga ruh cerita, sementara dua film pendek komunitas Medan, The Fanciful of Piso Serit (Sutradara Ori Semloko) dan Gurda Gurdi (Sutradara Wahyu Ginting), menyoroti potensi budaya dan identitas lokal Sumut yang kaya.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, M. Odi Anggia Batubara, mengapresiasi upaya sineas lokal yang terus mengangkat kearifan lokal.

"Harapannya kegiatan ini melahirkan gagasan baru, peluang kolaborasi, dan semangat berkarya," ujarnya.

Dalam sesi dialog, Ori Semloko menekankan pentingnya ruang diskusi berkelanjutan bagi komunitas film daerah.

"Film adalah medium penting untuk menerjemahkan kearifan lokal. Ruang diskusi yang konsisten akan menjaga keberlanjutan ekosistem kreatif," katanya.

Acara turut dihadiri Sekretaris Komisi II DPRD Kota Medan, H Iswanda Ramli SE, serta Tenaga Ahli Menteri Bidang Perencanaan Keuangan dan Program Ekonomi Kreatif, Riwud Mujirahayu, yang menyatakan dukungan terhadap pengembangan kapasitas komunitas film di Medan.

Para panelis, Mim Yudiarto, Shammir, Ori Semloko, dan Wahyu Ginting, menegaskan komitmen kolaboratif untuk memperkuat ekosistem perfilman Medan agar semakin inklusif dan berkelanjutan. (**)

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Radu Meliala Mengawal Seni Karo dan Sinema India Berpegang padaNya
komentar
beritaTerbaru