Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 12 November 2025

Lindungi Ginjal Melalui Deteksi Dini Penyakit Ginjal dengan Prolanis

Leo Bastari Bukit - Selasa, 11 November 2025 22:06 WIB
83 view
Lindungi Ginjal Melalui Deteksi Dini Penyakit Ginjal dengan Prolanis
Foto: Dok/BPJS Kesehatan
Ketua Umum PDKI sekaligus peneliti USU dr Isti Ilmiati Fujiati, didampingi lainnya memberikan keterangan kepada Forwakes Sumut saat pelaksanaan Prolanis di Kota Medan, Selasa (11/11/2025).

Medan (harianSIB.com)

BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah I bersama Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara (USU) menjalin kolaborasi strategis untuk memperkuat upaya pencegahan penyakit kronis, khususnya dalam deteksi dini Penyakit Ginjal Kronis (PGK). Kerja sama ini difokuskan pada optimalisasi pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Kota Medan, Selasa (11/11/2025).

Program ini bertujuan meningkatkan partisipasi peserta dalam pemeriksaan Prolanis yang dilakukan dua kali dalam setahun. Langkah tersebut penting karena penderita diabetes melitus dan hipertensi merupakan kelompok yang paling berisiko mengalami kerusakan ginjal. Upaya ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah dalam memperkuat pelayanan kesehatan yang menyeluruh, mencakup aspek preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.

Ketua Umum Persatuan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) sekaligus peneliti USU, dr Isti Ilmiati Fujiati, menjelaskan, pemeriksaan Prolanis dua kali setahun memiliki dasar ilmiah yang kuat untuk memastikan ketepatan diagnosis dan intervensi dini terhadap gangguan fungsi ginjal.

"Hasil pemeriksaan pertama sering dipengaruhi faktor sementara seperti dehidrasi, penggunaan obat, atau fluktuasi tekanan darah dan gula darah. Pemeriksaan kedua setelah 3-6 bulan penting untuk memastikan apakah gangguan ginjal bersifat persisten. Inilah alasan ilmiah mengapa Prolanis wajib dilakukan dua kali setahun," ujar Isti.

Isti menjelaskan, kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada aspek medis, tetapi juga mengintegrasikan pendekatan edukasi dan perubahan perilaku melalui inisiatif Prolanis Jempol, yakni model intervensi berbasis bukti yang dikembangkan tim peneliti USU bersama peserta Prolanis di sejumlah puskesmas dan klinik di Kota Medan.

Melalui program ini, peserta diperkenalkan dengan "7 Keterampilan Perilaku Perawatan Diri" (7 Skills Self-Care Behavior), meliputi pola makan sehat, aktivitas fisik teratur, pemantauan gula darah mandiri, kepatuhan minum obat, pemecahan masalah kesehatan, manajemen stres dan pengurangan risiko komplikasi.

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru