Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 30 September 2025

Pasien Kanker Prostat yang Jalani Terapi Hormon Justru Rentan Pikun

- Minggu, 17 Januari 2016 16:13 WIB
313 view
Pasien Kanker Prostat yang Jalani Terapi Hormon Justru Rentan Pikun
Philadelphia (SIB)- Salah satu pengobatan yang menjadi harapan utama bagi pasien kanker prostat adalah terapi hormon. Sayangnya, pengobatan ini masih sering menimbulkan efek samping, mulai dari munculnya komplikasi hingga kematian. Namun sebuah penelitian terbaru dari University of Pennsylvania mengungkap efek samping lain yang selama ini tak disadari.

Ternyata pasien kanker prostat yang menjalani terapi hormon berpeluang dua kali lebih besar untuk menderita penyakit Alzheimer. Sebenarnya peneliti tidak menemukan keterkaitan yang jelas antara kanker prostat dengan kepikunan. Hanya saja dalam terapi hormon, pasien menjalani prosedur yang dapat menghentikan atau menghambat kinerja hormon testosterone di dalam tubuh mereka. Hal ini bertujuan agar testosterone tadi tidak menggapai sel kanker dan membuatnya berkembang. Tanpa testosterone, otomatis kankernya sendiri juga akan menyusut.

Meski begitu, peneliti melihat bahwa penurunan hormon testosterone di dalam tubuh seorang pasien kanker prostat juga berdampak pada pelemahan kinerja otak, utamanya ketika dihadapkan pada penyakit penuaan seperti Alzheimer. Untuk membuktikannya, peneliti mengamati rekam medis lebih dari lima juta pasien di beberapa rumah sakit di California dan New York. 16.888 Di antaranya merupakan pasien kanker prostat: 2.400 orang menerima terapi hormon berupa androgen deprivation therapy (ADT).

Setelah di-follow up, terjadi peningkatan jumlah diagnosis Alzheimer dalam beberapa tahun belakangan, terutama pada pasien yang mendapat ADT. Bahkan peneliti melihat ada kecenderungan peningkatan risiko pada pasien dengan dosis ADT lebih banyak atau penggunaan ADT lebih lama. "Kami tidak mengatakan secara langsung terapi hormon ADT (androgen deprivation therapy) akan berisiko kepada Alzheimer, apalagi belum pernah ada yang mengungkap keterkaitan keduanya. Tapi dari temuan kami, ada peningkatan risiko itu," tutur peneliti, Dr Kevin Nead seperti dikutip dari Mirror, Jumat (11/12).

Di sisi lain, Nead menyadari bahwa sulit menentukan besarnya risiko yang ada hanya dari satu penelitian saja, sehingga ia dan timnya merasa potensi ini masih perlu digali lagi lewat studi lanjutan. Selama ini, ADT sendiri diketahui menimbulkan sejumlah efek samping yang tidak sepele, seperti penurunan daya ingat dan masalah konsentrasi, mood yang berubah-ubah, impotensi, obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan depresi.

Studi sebelumnya juga mengungkap rendahnya kadar testosterone dalam tubuh seorang pria identik dengan penurunan kemampuan kognitif. Sebaliknya, pria pengidap Alzheimer juga cenderung memiliki kadar testosterone yang rendah dalam tubuhnya, terutama bila dibandingkan dengan pria-pria sebayanya yang tidak terserang Alzheimer. Baca juga: Catat! Ini Berbagai Faktor Perusak Kesehatan Penis. (detikHealth/d)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru