Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 13 November 2025

Senat AS Sahkan Christopher Way Sebagai Direktur Baru FBI

- Kamis, 03 Agustus 2017 16:04 WIB
309 view
Washington (SIB) -Senat Amerika Serikat mengesahkan Christopher Wray sebagai direktur baru FBI, Selasa (1/8), tiga bulan setelah Presiden AS Donald Trump memecat pendahulunya, James Comey. Wray, seorang pengacara kriminal kawakan, merupakan pilihan kontroversial untuk menduduki kursi Bos FBI. Namun dia berhasil memenangkan dukungan dari partai Republik dan Demokrat setelah bersumpah akan mengundurkan diri alih-alih tunduk pada campur tangan politik. Dia mengumpulkan suara senat sebanyak 92 berbanding 5.

Sebelumnya, Trump memecat Bos FBI James Comey saat dia tengah melakukan penyelidikan dugaan kolusi Rusia dalam kampanye pemilu tahun lalu.
Kekosongan posisi direktur FBI itu kemudian diisi jaksa penuntut umum independen, Robert Mueller, yang bertindak sebagai penasihat khusus. Kini, tugas utama Wray adalah mendapatkan kepercayaan dari 30 ribu staf FBI mengenai komitmennya menjaga independensi lembaga dari pengaruh politik.

"Anda tidak bisa melakukan pekerjaan ini tanpa bersiap untuk berhenti atau dipecat mendadak jika diminta melakukan sesuatu yang ilegal, tidak sesuai konstitusi atau bahkan tidak bermoral," papar Wray di hadapan Komite Kehakiman Senat, bulan lalu.

Wray bukanlah nama baru dalam dunia hukum, dia terlahir di keluarga pengacara dan mengikuti tradisi keluarga dengan bersekolah di Fakultas Hukum Yale, sebelum bergabung dengan Departemen Kehakiman AS sebagai jaksa. Pada 2003, dia dipromosikan menjadi Asisten Jaksa Agung untuk kasus pidana, dimana dia banyak menanangani kasus penipuan dan korupsi.

Kemudian, pada 2005, dia mengundurkan diri dan hijrah ke praktik swasta dengan bergabung menjadi mitra di Firma Hukum King & Spalding di Washington dan Atlanta. Wray kerap mewakili perusahaan-perusahaan besar dalam proses pengadilan, termasuk mewakili sekutu Trump, Chris Christie, dalam skandal politik "Bridgegate" di New Jersey.

Di sisi lain, Bos FBI kerap menyulitkan para presiden AS. Pada 1990-an, selama dua periode menjabat, Bill Clinton kerap diganggu penyelidikan yang dipimpin oleh Louis Freeh, yang secara pribadi dia pilih untuk menjalankan agensi tersebut.

Sementara itu Menlu Rex Tillerson dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri AS menjawab isu bahwa dirinya akan mengundurkan diri.Tillerson mengatakan, ia tidak akan ke mana-mana. Dalam konferensi pers terbaru, ia kembali ditanya terkait hubungannya dengan Trump.

"Kami memiliki hubungan yang baik, dia menelepon saya larut malam di akhir pekan. Ini hubungan yang sangat terbuka dan saya merasa cukup nyaman berbagi pandangan saya dengan beliau," ucap Tillerson. Tillerson mengakui, "Kami memiliki perbedaan (termasuk dalam Kesepakatan Nuklir Iran). Tapi jika kami tidak berbeda, saya tidak akan melayaninya".

Menyangkut Krisis Teluk, Tillerson menjelaskan bahwa dia akan mengirim pensiunan Jenderal Anthony Zinni ke Timur Tengah untuk membantu menyelesaikan sengketa yang melibatkan Arab Saudi Cs dan Qatar. Krisis Teluk ditandai dengan kebijakan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Bahrain memutus hubungan diplomatik dengan Qatar menyusul tuduhan Doha mendukung terorisme serta ekstremisme. (CNNI/l)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru