Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 25 September 2025
Jejak Asam Fluorida Ditemukan di Sumur Rumah Konsul Saudi

Arab Saudi Gunakan Spyware Israel Intai Khashoggi

- Sabtu, 10 November 2018 16:27 WIB
374 view
Tel Aviv (SIB) -Penyelidikan kasus pembunuhan wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi terus dilakukan. Informasi yang baru terungkap menyebut otoritas Arab Saudi menggunakan spyware buatan perusahaan Israel untuk melacak pergerakan Khashoggi. Seperti dilansir kantor berita Anadolu Agency, Kamis (8/11), hal itu diungkapkan mantan kontraktor intelijen Amerika Serikat (AS), Edward Snowden, melalui video call ke dalam konferensi di Tel Aviv, Israel. "Saudi, tentu saja, tahu bahwa Khashoggi akan pergi ke Konsulat (di Istanbul, Turki), karena dia memiliki temu janji. Tapi bagaimana mereka tahu tujuan dan rencana-rencananya?" ucap Snowden.

Snowden menyebut, aktivitas Khashoggi bisa diketahui karena telepon genggam salah satu sahabatnya telah terinfeksi spyware Pegasus. Namun Snowden tidak menjelaskan identitas sahabat Khashoggi dimaksud. Dia hanya menyebut sahabat Khashoggi itu mengasingkan diri ke Kanada. "Kebenarannya adalah mereka mengejar beberapa sahabatnya (Khashoggi-red) melalui sebuah program yang diciptakan oleh perusahaan Israel," ujar Snowden.

Menurut Snowden, spyware Pegasus merupakan sebuah teknologi buatan perusahaan keamanan siber Israel, NSO Group Technologies. Spyware Pegasus itu dijual ke sejumlah pemerintahan berbagai negara untuk digunakan dalam melacak musuh. Spyware Pegasus bisa melakukan pengintaian secara tak terbatas pada telepon genggam. Teknologi itu dipandang sebagai aplikasi spyware mobile paling kuat di dunia.

Sejauh ini pihak berwenang Turki belum menemukan mayat Khashoggi yang disebut-sebut dibunuh dengan keji oleh orang-orang yang diduga intelijen Arab Saudi. Mayat Khashoggi juga disebut dilenyapkan menggunakan bahan kimia dan zat asam.

Jejak-jejak asam dan bahan kimia ditemukan di sebuah sumur di kediaman Konsul Jenderal Mohammed al-Otaibi di Istanbul, Turki. Menurut sumber di kantor Jaksa Agung Turki, jejak asam dan bahan kimia itu ditemukan dari sampel yang diambil peneliti Turki dari sumur tersebut.

"Kami tahu bahwa pada malam 16-17 Oktober, ketika para penyelidik Turki bekerja di dalam kediaman dan ingin mendapatkan akses penuh ke kebun dan sumur, mereka tidak diberi izin, tetapi dapat mengambil secara singkat beberapa sampel dari bagian atasnya," kata Andrew Simmons dari Aljazeera. "Sampel-sampel itu telah diproses dan mereka termasuk bukti bahwa ada fluorida dan bahan kimia lainnya," imbuhnya. Simmons mengatakan sampel lain yang diambil dari saluran pembuangan dan sistem drainase di sekitar distrik diplomatik juga menunjukkan adanya penggunaan asam.

Sebelumnya, dilaporkan jenazah Khashoggi ditempatkan dalam lima koper berbeda setelah dimutilasi. Lima koper itu kemudian dibawa dari Konsulat Saudi menuju kediaman resmi Konsul Jenderal Saudi pada hari itu juga. Jarak kedua tempat itu sekitar 200 meter.

Ada 15 orang yang disebut berperan dalam aksi mengerikan itu, tapi tiga orang diketahui merupakan agen intelijen senior Saudi dan bagian dari tim keamanan putra mahkota Pangeran Mohammad bin Salman (MBS). Ada pula pakar forensik yang memimpin Dewan Forensik Ilmiah Saudi. Mereka adalah Maher Mutreb, Salah Tubaigy dan Thaar Al Harbi. Penasihat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bernama Yasin Aktay mengatakan mayat Khashoggi dimutilasi dan kemudian dilarutkan ke cairan tertentu. (Detikcom/q)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru