Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 14 Desember 2025

Malaysia Mulai Razia Tenaga Kerja Ilegal Besar-besaran

- Rabu, 22 Januari 2014 13:37 WIB
304 view
Malaysia Mulai Razia Tenaga Kerja Ilegal Besar-besaran
SIB/rtr
Para tenaga kerja ilegal yang ditangkap dalam razia petugas di Selangor, Malaysia, Senin (20/1) malam. Pemerintah Malaysia mulai menggencarkan razia skala besar terhadap para pekerja migran tanpa dokumen resmi yang ada di seluruh negeri jiran tersebut.
Kuala Lumpur (SIB)- Kementrian Dalam Negeri Malaysia memulai razia tenaga kerja ilegal besar-besaran untuk memulangkan ratusan ribu buruh migran tanpa dokumen ke negara asalnya. Negeri ini menarik jutaan tenaga kerja dari berbagai negara di Asia, terutama Indonesia, Bangladesh dan Nepal.

Seperti dilaporkan BBC dari Kuala Lumpur, berbagai upaya untuk memulangkan tenaga kerja ilegal dari negara itu sebelumnya dianggap tak efektif. Kali ini diterjunkan sekitar 10.000 aparat yang langsung datang ke lokasi-lokasi pembangunan gedung serta akan memburu pula majikan yang mempekerjakan para buruh migran ilegal ini.

Dalam sebuah liputan langsung mengikuti jalannya razia, wartawan BBC Jennifer Pak melaporkan dari Selangor ketika aparat memasuki sebuah lokasi pembangunan gedung dan memagarinya dengan petugas agar tidak ada buruh migran ilegal yang bisa kabur. Tengah malam saat para pekerja sedang tidur lelap mereka dibangunkan dengan paksa. Sebagian nampak sangat kaget dan hanya mengenakan pakaian dalam seadanya. Para pekerja lalu dipisahkan dalam dua barisan, pekerja yang punya dokumen resmi dan sudah diperiksa duduk di belakang bagian kanan. Pada pergelangan tangan mereka dicap tulisan OK dengan tinta permanen.

Seluruh Negeri

Operasi semacam ini akan dilangsungkan di seluruh pelosok Malaysia, kata pejabat setempat. Datuk Seri Alias Ahmad, Dirjen Imigrasi Malaysia mengatakan proses yang lama dan masif seperti ini akan dilanjutkan seterusnya. "Memang tidak mudah, tetapi kami harus melakukan kewajiban kami," katanya.

Kementrian Dalam Negeri Malaysia menyatakan bertekad melanjutkan operasi hingga semua imigran gelap diusir keluar. Mereka dipandang sebagai penyebab banyak masalah sosial tetapi pemerintah setempat juga ditekan untuk melindungi warga asing dari penganiayaan dan eksploitasi. Namun mengusir semua pekerja migran ilegal, yang mau dibayar rendah dengan hak-hak minim, dianggap juga berpotensi menyebabkan masalah karena warga setempat sendiri ogah mengambil kerja kasar sebagai mata pencaharian mereka.

Pengusaha Arab Saudi Biayai Pernikahan TKI dan Berikan Hadiah Mobil
 Mengagumkan! Seorang pengusaha di Arab Saudi membiayai pernikahan sopirnya, seorang TKI dan bahkan memberikannya sebuah mobil sebagai hadiah perkawinan. Pengusaha di kota Buraidah tersebut, Rashid Al-Shallash, bukan cuma membiayai seluruh biaya pernikahan WNI bernama Solikin Abu Ahmed tersebut. Al-Shallash juga membayarkan di muka gaji sopirnya selama setahun. Begitu pula dengan gaji setahun pembantu rumah tangga Al-Shallash yang dinikahi Solikin.

Bukan cuma itu, pengusaha Saudi itu juga mengundang tokoh-tokoh terkemuka di kota tersebut, termasuk para pengusaha dan tokoh masyarakat setempat untuk hadir di acara pernikahan sopirnya. Ulama terkenal Syeikh Salman Al-Audah termasuk di antara mereka yang diundang ke acara pernikahan Solikin yang diberitakan koran setempat, Arab News, Senin (20/1) itu. Pernikahan itu digelar sesuai tradisi Saudi.

Al-Audah memuji kebaikan yang ditunjukkan pengusaha Saudi itu. Dia pun mengajak semua warga Saudi untuk bersikap baik dengan para warga asing yang bekerja di negeri itu. Pihak lainnya juga memuji kemurahan hati Al-Shallash. "Saya sangat senang mendengar berita ini," tutur Dr. Abdelelah Saaty, Dekan Institut Bisnis di Rabigh. "Inilah yang harus kita lakukan dalam berurusan dengan para pekerja asing. Ini yang kita pelajari dari Islam. Orang-orang yang memperlakukan buruk para pekerja mereka sebenarnya sangat sedikit. Mereka tidak mewakili masyarakat Saudi," cetusnya kepada Arab News.
(Arab News/dtc/BBC/w)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru