Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 14 Desember 2025

Gadis India Diperkosa Bergiliran Atas Perintah Dewan Desa

* UU Direvisi, Pemerkosa di Maroko Bebas dari Tuntutan Jika Nikahi Korban
- Jumat, 24 Januari 2014 12:01 WIB
751 view
Gadis India Diperkosa Bergiliran Atas Perintah Dewan Desa
SIB/int
Ilustrasi
New Delhi (SIB)- Lagi-lagi pemerkosaan terjadi di India. Kepolisian India telah menangkap 13 orang terkait pemerkosaan seorang gadis berumur 20 tahun. Parahnya, pemerkosaan itu dilakukan atas perintah para sesepuh suku. Kejahatan seks itu terjadi di sebuah desa terpencil di negara bagian West Bengal pada Selasa, 21 Januari waktu setempat. Korban, wanita muda yang belum menikah, berasal dari kelompok etnis Santhal. Dia diduga menjalin hubungan cinta dengan seorang pria muslim dari desa tetangga.

Para sesepuh suku yang terdiri dari dewan desa informal, awalnya menjatuhkan hukuman denda 25 ribu rupee bagi keluarga korban. Namun mereka tak sanggup membayar denda tersebut. "Gadis itu diperkosa beramai-ramai setelah menjalin hubungan dengan seorang pemuda dari komunitas lain dan tak bisa membayar denda yang dikenai dewan desa," kata pejabat kepolisian distrik setempat, C. Sudhakar kepada kantor berita AFP, Kamis (23/1). "Keseluruhan 13 pria itu, termasuk kepala dewan desa, yang namanya dimasukkan dalam laporan ke polisi, telah ditangkap," ujar Sudhakar.

Insiden mengerikan itu terjadi di desa Subalpur, sekitar 240 kilometer sebelah barat Kolkata, ibukota West Bengal. Awalnya, korban dan kekasihnya didapati tengah berduaan. "Kepala dewan desa menggelar pertemuan mendesak di lapangan desa pada Selasa itu ketika si gadis dan kekasihnya dipanggil," tutur Sudhakar. "Si gadis dan kekasihnya diikat ke dua pohon berbeda dan dikenai denda masing-masing 25.000 sebagai hukuman karena menjalin hubungan," imbuh Sudhakar.

Orangtua si gadis yang juga hadir dalam pertemuan itu, menyampaikan ketidaksanggupan mereka untuk membayar denda tersebut. Akibatnya, sebagai hukuman, kepala dewan desa memerintahkan korban diperkosa oleh warga desa. Sementara kekasih korban dibebaskan setelah dia berjanji akan membayar denda tersebut dalam sepekan. Namun si gadis dibawa ke sebuah gudang dan diperkosa bergiliran oleh 13 pria tersebut. Saat ini korban masih dalam proses pemulihan di rumah sakit setempat. Kepada polisi, dia telah mengidentifikasi ke-13 pelaku yang kini telah ditangkap polisi.

Pemerkosa di Maroko Bebas dari Tuntutan Jika Nikahi Korban
Sementara di tempat terpisah, Parlemen Maroko dengan suara bulat mengubah undang-undang yang memungkinkan pemerkosa perempuan di bawah umur bisa menghindari tuntutan pidana dengan cara menikahi korban-korban mereka. Langkah ini menyusul lobi intensif oleh para aktivis yang menuntut perlindungan yang lebih baik untuk perempuan muda korban perkosaan ini. Perubahan tersebut telah disambut baik oleh kelompok hak asasi. Setelah disahkan tahun lalu, undang-undang ini lantas menghasilkan kritik publik belum pernah terjadi sebelumnya.

Masalah kemudian muncul ketika tahun 2012 ketika Amina Filali yang berusia 16 tahun bunuh diri setelah dipaksa untuk menikah pemerkosanya. Filali menuduh Moustapha Fellak, yang pada saat itu berusia 25 tahun atas kekerasan fisik setelah mereka menikah. Tuduhan ini dibantah Fellak. Setelah tujuh bulan menikah, Filali menelan racun tikus.

Kasus ini mengejutkan banyak orang di Maroko dan diliput oleh media secara luas dan memicu protes di ibukota Rabat dan kota-kota lain. Pasal 475 yang kontrovesial tersebut mengancam hukuman penjara satu sampai lima tahun bagi siapa saja yang "menculik atau menipu" anak di bawah umur "tanpa kekerasan, ancaman atau penipuan, atau mencoba untuk melakukannya."

Tapi, klausa kedua dari artikel tersebut menyebutkan mengenai keadaan apabila korban menikahi pelaku, "dia tidak bisa lagi dituntut, kecuali oleh orang-orang diberdayakan untuk menuntut pembatalan pernikahan dan hanya setelah pembatalan diumumkan."

Di bagian pedesaan konservatif Maroko, seorang gadis yang belum menikah atau wanita yang telah kehilangan keperawanannya -bahkan melalui pemerkosaan- dianggap telah mempermalukan keluarganya dan tidak lagi cocok untuk pernikaha. Beberapa keluarga percaya bahwa menikahi pemerkosa bisa menyelesaikan masalah ini. (AFP/dtc/BBC/w)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru