Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 14 Desember 2025

Cegah Flu Burung, Hong Kong Musnahkan Puluhan Ribu Ekor Ayam

- Rabu, 29 Januari 2014 20:46 WIB
580 view
Cegah Flu Burung, Hong Kong Musnahkan Puluhan Ribu Ekor Ayam
SIB/Ap photo
Petugas kesehatan membunuh puluhan ribu ekor ayam setelah penemuan virus flu burung H7N9 pada sejumlah ayam hidup yang diimpor dari suatu provinsi di Selatan China, dengan menggunakan karbon dioksida di sebuah pasar hewan di Hong Kong, Selasa (28/1).
Hong Kong (SIB)- Hong Kong hari Selasa (28/1) mulai memusnahkan 20.000 ekor ayam dan menghentikan impor unggas segar dari China selama 21 hari ke depan setelah penemuan virus flu burung H7N9 pada sejumlah ayam hidup yang diimpor dari satu provinsi di selatan China, Guangdong.

Pemerintah memberlakukan pemusnahan unggas impor dan penghentian impor unggas dari China dua hari sebelum perayaan Tahun Baru China dimulai, saat dimana para penjual unggas umumnya mengantisipasi pembelian unggas dalam jumlah besar.

Pihak berwenang Hong Kong memerintahkan penutupan pasar unggas grosir, tempat virus H7N9 itu ditemukan, selama 21 hari ke depan hingga 18 Februari untuk keperluan pembersihan dan desinfeksi. Peternakan lokal juga dilarang memasok ayam hidup ke pasar.

"Para petugas pertanian, perikanan, dan departemen konservasi akan memeriksa semua peternakan ayam lokal dan mengumpulkan lebih banyak sampel untuk pengujian guna memastikan bahwa ayam-ayam peternakan lokal tidak terinfeksi oleh virus flu burung H7," kata Sekretaris Badan Pengawas Makanan dan Kesehatan Dr Ko Wing-man.

Sebelumnya, Hong Kong juga sempat menghentikan impor unggas hidup pada 2011 setelah adanya penemuan ayam mati yang positif terkena virus flu burung H5N1 di pasar yang sama.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus H7N9 dapat menular dari satu unggas ke unggas lain. Namun, untuk kasus manusia, sejauh ini belum ditemukan penularan virus H7N9 yang berkelanjutan dari manusia ke manusia.

Para ahli telah mendesak otoritas kesehatan di seluruh dunia untuk waspada dalam mendeteksi virus H7N9 karena virus tersebut sangat patogen pada manusia. Selain itu, virus H7N9 dapat mengembangkan kemampuan untuk menyebar dengan mudah di antara manusia hingga menyebabkan pandemi influenza dan kerugian ekonomi yang parah.

Di Hong Kong, dua orang meninggal setelah terinfeksi virus flu burung H7N9, dan satu orang lainnya yang juga terinfeksi masih dalam perawatan. Ketiga warga Hong Kong tersebut terinfeksi virus H7N9 selama berkunjung ke kota Shenzhen di sebelah selatan China.  

Menurut Departemen Kesehatan Hong Kong, virus flu burung H7N9 muncul Maret tahun lalu dan sejauh ini telah menginfeksi setidaknya 240 orang di China, Taiwan dan Hong Kong,

Kantor berita nasional China, Xinhua, mengutip pernyataan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di China, menyatakan bahwa 19 orang telah meninggal hingga tahun ini akibat flu di China.

Komisi Perencanaan Kesehatan dan Keluarga Berencana di China telah melaporkan lebih dari sembilan kasus flu burung H7N9 kepada WHO pada Minggu (26/1) dan Senin (27/1). (Ant/AFP/x)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru