Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 14 Desember 2025

AS dan Inggris Manfaatkan Angry Birds untuk Menyadap

* Snowden Mengaku akan Ditembak dan Diracun
- Rabu, 29 Januari 2014 21:02 WIB
392 view
AS dan Inggris Manfaatkan Angry Birds untuk Menyadap
Washington (SIB)- Bocoran dari mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA), Edward Snowden, kembali mengungkap rahasia yang disebut-sebut dilakukan AS dan Inggris. Dalam laporan terbaru dari New York Times dan The Guardian, disebutkan AS dan Inggris memanfaatkan aplikasi smartphone, seperti Angry Birds dan Google Maps, untuk mengetahui data pengguna ponsel, seperti usia, lokasi, jenis kelamin, dan orientasi seksual.

Badan Keamanan Nasional AS (NSA) dan Badan Intelijen Inggris (GCHQ) bekerja sama sejak 2007 untuk membangun akses guna mendapat informasi dari aplikasi ponsel dan tablet. "Di dokumen, disebutkan beberapa aplikasi bisa menyebarkan informasi paling sensitif, seperti orientasi seksual, dan ada juga aplikasi yang merekam data dan mengirim data preferensi seksual, apakah si pengguna itu swinger atau bukan," tulis Guardian seperti dilansir BBC, Selasa (28/1)

Dijelaskan bahwa informasi tersebut bisa didapat dari profil pengguna smartphone yang memainkan Angry Birds. Hal yang biasanya didapat, termasuk status seseorang, single, menikah, dan bercerai. Selain Angry Birds, AS dan Inggris juga dilaporkan memanfaatkan aplikasi Google Maps untuk mengeruk informasi pengguna, khususnya menyampaikan data tentang di mana keberadaan pemilik ponsel.

"Ini sangat efektif untuk mengetahui siapa saja yang menggunakan Google Maps pada smartphone, demi mendukung sistem GCHQ (Badan Intelijen Inggris)," demikian laporan rahasia pada 2008, yang dimuat New York Times.

Pihak Rovio, perusahaan pembuat Angry Birds, mengaku tidak tahu bahwa ada program NSA dan GCHQ yang bisa menyadap pengguna smartphone. "Rovio tak tahu dan tak menyadari jika ada pihak ketiga dalam jaringan," kata pejabat bagian marketing dan komunikasi Rovio, Saar Bergstrom. "Kami juga tidak terlibat dengan organisasi yang disebut itu (NSA dan GCHQ)," imbuh dia.

Pejabat NSA menegaskan pihaknya tak tertarik untuk mengetahui data di luar target intelijen asing. "Implikasi bahwa pengumpulan intelijen asing oleh NSA fokus pada ponsel pintar atau komunikasi media sosial dari rakyat Amerika sehari-hari tidak benar," katanya.

Sementara GCHQ menolak berkomentar soal bocoran tersebut. Namun menegaskan, semua kegiatan mereka "legal, penting dan proporsional." Aplikasi lain yang disebut dalam dokumen tersebut antara lain situs berbagi foto Flickr, jejaring sosial berbasis film Flixter dan aplikasi yang terkoneksi ke Facebook.
Seperti dimuat BBC, dalam dokumen disebutkan pula bahwa pembuat aplikasi bertanggung jawab atas informasi yang didapat dari setiap aplikasi, tapi tidak ada petunjuk bahwa perusahaan-perusahaan itu setuju untuk berbagi data dengan badan-badan intelijen tersebut.

Ditembak Dan Diracun
Snowden, mengaku diancam untuk ditembak atau diracun karena telah membocorkan dokumen-dokumen berisi aktivitas NSA ke publik.  Namun dia mengaku bisa tidur nyenyak karena dia percaya apa yang dilakukannya benar.  "Ada banyak ancaman tapi saya tidur nyenyak sekali," kata dia merujuk laporan sebuah laman internet AS yang mengutipkan pernyataan pejabat AS bahwa hidupnya dalam bahaya.

"Orang-orang ini, dan mereka ini para pejabat pemerintah, berkata bahwa mereka akan senang menembuskan peluru ke kepala saya atau meracun saya ketika saya keluar dari supermarket dan lalu menyaksikan saya mati di pancuran (shower)," kata Snowden dalam wawancara dengan televisi Jerman ARDTV seperti dituliskan kembali The Guardian.

Pada wawancara itu Snowden juga menyatakan bahwa NSA terlibat dalam spionase industri, tidak hanya membatasi spionasenya untuk keamanan nasional AS.  Snowden menyebutkan salah satu yang dibidik NSA adalah perusahaan elektronik Jerman, Siemens.

"Jika ada informasi mengenai  Siemens yang berguna bagi kepentingan nasional AS --sekalipun tidak ada kaitannya dengan keamanan nasional AS-- maka mereka akan mengambil informasi itu," kata Snowden dalam wawancara di sebuah tempat di Rusia.

Spionase industri oleh NSA ini sangat dimungkinkan karena NSA telah menanamkan software ke dalam 100.000 komputer di seluruh dunia, sehingga bisa menyadapnya dan sekaligus menjadi jalan tol digital untuk melakukan serangan siber.  Snowden mengaku tak lagi memiliki dokumen atau informasi mengenai aktivitas NSA karena sudah diserahkan kepada sejumlah wartawan terpilih. Dia mengaku sudah tak lagi mengendalikan publikasi informasi bocor tersebut.  (BBC/ r)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru