Kuala Lumpur (SIB)
Malaysia mulai menghapus subsidi solar (diesel) secara menyeluruh mulai Senin (10/6), memenuhi janji penting untuk memperbaiki keuangan negara. Menteri Keuangan Kedua, Amir Hamzah Azizan, mengatakan dalam jumpa pers di Putrajaya, Minggu (9/6) waktu setempat bahwa solar akan dijual dengan harga pasar yang akan ditetapkan setiap minggu di Semenanjung
Malaysia. Harga eceran solar akan tetap disubsidi di negara bagian Sabah dan Sarawak di
Malaysia Timur.
Malaysia memperkirakan langkah menuju bantuan solar tertarget ini akan menghemat sekira 4 miliar ringgit (Rp13,8 triliun) per tahun bagi pemerintah, dan telah berjanji untuk menindaklanjutinya dengan menghapus subsidi menyeluruh untuk RON95, bensin termurah dan paling umum digunakan di negara tersebut. Penyelundupan solar ke negara tetangga telah merugikan pemerintah miliaran ringgit.
"
Malaysia tidak bisa terus menerus kehilangan miliaran ringgit akibat penyelundupan, yang seharusnya bisa digunakan lebih baik untuk memberi manfaat bagi rakyat
Malaysia dan mengembangkan negara kita," kata Amir. Pemerintah menghabiskan 14,3 miliar ringgit untuk subsidi solar pada 2023.
Baca Juga:
Harga solar akan ditetapkan pada 3,35 ringgit per liter di Semenanjung
Malaysia, dan tetap pada 2,15 ringgit per liter di Sabah, Sarawak, dan wilayah Labuan. Lebih dari 30.000 orang yang menjadi target dan menggunakan kendaraan solar tertentu akan menerima bantuan tunai bulanan sebesar 200 ringgit ke rekening bank mereka mulai 10 Juni, kata Amir. Kendaraan logistik tertentu, angkutan umum dan kendaraan darurat serta nelayan juga akan berhak mendapatkan subsidi di bawah program tertarget.
Baca Juga:
Pemerintahan Perdana Menteri Anwar Ibrahim, yang bertujuan untuk memangkas defisit fiskal tahun ini menjadi 4,3% dari produk domestik bruto (PDB) dari 5% pada tahun 2023, berada di bawah tekanan untuk menghapus subsidi secara bertahap sebagai bagian dari reformasi yang diawasi ketat oleh investor. Namun, tetap perlu mempertimbangkan tekanan pada pengeluaran rumah tangga serta inflasi.
Bank sentral
Malaysia memperkirakan inflasi, yang telah berada di bawah 2% sejak September, rata-rata bisa mencapai 3,5% tahun ini jika subsidi bahan bakar untuk solar dan RON95 dihapuskan secara bertahap. Ekonom Bank of America, Kai Wei Ang, menulis dalam catatan bahwa akan ada "penghematan moderat" dari reformasi subsidi bahan bakar
Malaysia, sementara rasionalisasi subsidi RON95 akan menjadi proses multi-tahun.
Mata uang
Malaysia melemah 0,5% terhadap dolar pada Senin (10/6) pagi setelah laporan pekerjaan AS yang kuat mendorong pedagang untuk menunda perkiraan waktu penurunan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed). (**)