
Abdul Rahman Sibuea Serap Aspirasi Warga Tapteng dalam Reses Perdana
Tapteng(harianSIB.com)adsenseAnggota DPRD Tapanuli Tengah (Tapteng) Abdul Rahman Sibuea melaksanakan reses perdana di daerah pemilihan (Da
Den Haag(harianSIB.com)
Sidang anggaran Parlemen Belanda yang seharusnya berjalan formal mendadak memanas, bukan karena perdebatan angka, tetapi karena selembar blus yang dikenakan anggota parlemen Esther Ouwehand. Aksinya yang berani memicu konfrontasi langsung dengan Ketua DPR, berujung pengusiran, dan ditutup dengan perlawanan simbolis yang cerdas dan menjadi viral di seluruh dunia.
Insiden ini terjadi pada Jumat (20/9/2025), ketika Esther Ouwehand dari Partai untuk Hewan (PvdD) hadir dalam debat dengan mengenakan blus bercorak empat garis horizontal: hitam, putih, hijau, dan merah, representasi jelas dari bendera Palestina.
Pemandangan ini langsung menuai reaksi keras dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Martin Bosma, yang berasal dari Partai Kebebasan (PVV) berhaluan kanan.
"Saya merasa keberatan Anda sekarang berdiri di sini dengan bendera ini," tegas Bosma di hadapan forum, dengan alasan pakaian tersebut melanggar asas netralitas politik di ruang sidang.
Baca Juga:Meski aturan tersebut tidak tertulis, Bosma bersikeras dan meminta Ouwehand meninggalkan ruangan. Sempat menolak dan menantang untuk diusir paksa, Ouwehand akhirnya memilih keluar sebagai bentuk protes.
Namun, drama tidak berhenti di situ. Tak lama berselang, Ouwehand kembali memasuki ruang sidang dan duduk di kursinya. Kali ini, ia mengenakan blus yang berbeda: bermotif potongan buah semangka.
Bukan pilihan acak, semangka telah lama menjadi simbol perlawanan rakyat Palestina. Warna dagingnya yang merah, bijinya yang hitam, lapisan putih, serta kulitnya yang hijau secara cerdik merepresentasikan warna bendera Palestina. Simbol ini sering digunakan ketika pengibaran bendera secara langsung dilarang.
Dengan "taktik semangka" ini, Ouwehand berhasil menyampaikan pesan solidaritasnya kembali tanpa bisa diperdebatkan. Kali ini, Ketua DPR Martin Bosma tidak berkutik, dan Ouwehand diizinkan menyampaikan proposalnya tanpa interupsi.
Viral di Media Sosial
Momen pertukaran kata-kata antara Ouwehand dan Bosma, disusul kembalinya ia dengan blus semangka, dengan cepat menjadi sensasi global di media sosial. Para pendukungnya membanjiri internet dengan pujian, menyebutnya sebagai aksi "perlawanan damai" yang brilian dan "suara bagi mereka yang terpinggirkan."
Sebaliknya, para kritikus menilainya sebagai tindakan yang memecah belah dan mencemari netralitas ruang publik.
Baca Juga:Ironisnya, dalam sidang yang sama, anggota parlemen lain dilaporkan mengenakan simbol politik berbeda. Pemimpin partai Denk, Stefan van Baarle, terlihat memakai pin bendera Palestina, sementara anggota partai BBB mengenakan pita kuning sebagai dukungan bagi sandera Israel di Gaza. Hal ini memicu pertanyaan tentang standar ganda dalam penegakan aturan "netralitas" yang ternyata tidak tertulis.
Faktanya, Parlemen Belanda tidak memiliki kode etik berpakaian yang spesifik. Keputusan sepenuhnya berada di tangan Ketua DPR yang memimpin sidang, menjadikan interpretasi pribadi sebagai dasar penegakan aturan.
"Ini Kewajiban Moral Saya"
Pasca insiden, Esther Ouwehand tidak tinggal diam. Melalui sebuah video di akun Instagram-nya, ia menegaskan bahwa tindakannya adalah sebuah "kewajiban moral."
"Pemerintah Belanda menolak mengakui genosida yang terjadi di Gaza. Sebagai wakil rakyat, saya tidak bisa diam melihat pembiaran ini," ujarnya. Dengan seruan "Bebaskan Palestina," ia menegaskan bahwa aksinya bukan sekadar soal mode, melainkan tekanan politik untuk kemanusiaan.
Insiden blus semangka ini menjadi cerminan bagaimana konflik di Timur Tengah kini bergema hingga ke ruang-ruang parlemen di Eropa, mempertanyakan kembali arti sesungguhnya dari netralitas politik: apakah ia berarti diam di tengah ketidakadilan, atau justru berani mengambil sikap?(**)
Tapteng(harianSIB.com)adsenseAnggota DPRD Tapanuli Tengah (Tapteng) Abdul Rahman Sibuea melaksanakan reses perdana di daerah pemilihan (Da
Medan(harianSIB.com)adsenseMeski pra rekonstruksi kasus kematian Niko Saragih (31) telah digelar, pihak keluarga tetap meyakini adanya kej
Sibolangit(harianSIB.com)adsenseJembatan Lau Lateng di Desa Salabulan, Dusun II Pagaraji, Kecamatan Sibolangit, resmi difungsikan usai dir
Deliserdang(harianSIB.com)adsenseKecamatan Sibolangit yang memiliki potensi sumber daya alam luar biasa, resmi dicanangkan Pemerintah Kabu
Medan(harianSIB.com)adsensePerum Bulog Kanwil Sumatera Utara siap menyalurkan jagung subsidi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) b
Medan(harianSIB.com)adsensePemko Medan segera memperbaiki konstruksi penetapan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) agar lebih stabil sekaligus m
Tigabalata(harianSIB.com)adsenseadsenseManajemen Kebun Bah Birung Ulu PTPN IV Regional II menyebutkan berkomitmen menjaga keamanan aset
Nisel(harianSIB.com)adsenseKepala Sekolah SMA Negeri 3 Lahusa, Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Panisman Buulolo SPd MM, mengaku bersyukur
Rantauprapat(harianSIB.com)adsenseAliansi Masyarakat Pesisir Bersatu (AMPB) menggelar unjuk rasa di depan Kantor Bupati Labuhanbatu, Kamis
Medan(harianSIB.com)adsensePeringatan Hari Kebangsaan dan Hari Malaysia 2025 di JW Marriott Hotel Medan, Selasa (23/9/2025), khidmat tapi
Medan(harianSIB.com)adsensePolisi melaksanakan pra rekonstruksi terkait kasus kematian wartawan media online, Niko Saragih, Kamis (25/9/20
Simalungun(harianSIB.com)adsenseDalam mendukung terwujudnya ketahanan pangan di masyarakat Pemerintah Nagori Rawang Pardomuan Nauli, Kec